Dalam beberapa
penelitian kewirausahaan
sikap berwirausaha
dioperasionalkan dalam toleransi risiko, dan berani menghadapi rintangan. Jadi sikap dapat mempengaruhi niat seseorang untuk berwirausaha dari keputusan dia
untuk mengambil resiko atau menghindarinya.
3. Pendidikan kewirausahaan
Perguruan tinggi dapat dilihat sebagai sumber potensial pencetak calon pengusaha. Saat ini, sebagian besar universitas telah berinvestasi cukup besar
untuk merancang pendidikan kewirausahaan yang layak bagi siswanya. Menurut pengertian yang lebih luas, pendidikan kewirausahaan
didefinisikan sebagai seluruh rangkaian kegiatan pendidikan dan pelatihan dalam sistem pendidikan ataupun tidak, yang mencoba mengembangkan niat pada
peserta untuk melakukan perilaku kewirausahaan, atau beberapa unsur yang mempengaruhi niat, seperti pengetahuan, kewirausahaan, keinginan aktivitas
kewirausahaan, atau kelayakannya Linan, 2004. Zimmerer 2002:12 menyatakan bahwa salah satu faktor pendorong
pertumbuhan kewirausahaan pada suatu negara terletak pada peranan perguruan tinggi melalui pendidikan kewirausahaan. Pada penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Duygu Selcuk 2008 disimpulkan bahwa, ketika universitas memberikan pengetahuan dan inspirasi yang memadai untuk kewirausahaan,
kemungkinan dapat meningkatkan keinginan berwirausaha pada kalangan anak muda.
Pihak perguruan tinggi mempunyai tanggung jawab mendidik dan menyiapkan para wirausahawan muda yang diharapkan dapat mendorong
pertumbuhan ekonomi dalam suatu negara. Pihak perguruan tinggi diharapkan dapat menerapkan pola pembelajaran yang tepat dan konkrit yang berdasarkan
masukan empiris yang diharapkan dapat menumbuhkan semangat mahasiswa untuk berwirausaha Yohnson 2003, Wu Wu, 2008. Persoalan yang timbul
adalah bagaimana menumbuhkan motivasi berwirausaha setelah mahasiswa menjadi sarjana.
Berdasarkan beberapa penelitian yang telah dilakukan, disimpulkan bahwa niat berwirausaha dipengaruhi beberapa faktor, seperti faktor internal, eksternal,
dan kontekstual Johnson, 1990; Stewart et al., 1998 yang di dalamnya termasuk pendidikan kewirausahaan. Peran pendidikan kewirausahaan penting sekali dalam
proses pembentukan wirausahawan. Secara teori diyakini bahwa apabila pendidikan kewirausahaan diberikan sejak dini maka akan meningkatkan potensi
seseorang menjadi wirausahawan Kourilsky Walstad, 1998; Gerry et al., 2008
B. Penelitian yang Relevan
Berikut ini adalah beberapa penelitian sebelumnya tentang Theory of Planned Behaviour, Intensi berwirausaha, dan pendidikan kewirausahaan.
1. Andika Madjid, tahun 2012 dengan judul penelitian “Analisis Pengaruh
Sikap, Norma Subyektif Dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala” Studi Pada
Mahasiswa Fakutas Ekonomi Universitas Syiah Kuala. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa variabel Sikap berperilaku, Norma
Subjektif, dan efikasi diri berpengaruh positif terhadap Intensi berwirausaha Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala.