Wawancara ke 11 4 Ferbuari 2012 Anggota KSP

resmi berbadan hukum menjadi Koperasi Simpan Pinjam KSP tanggal 1 November 2010. Penulis : berapa modal rata-rata yang dikumpulkan anggota, sejak kapan sudah terjadi pemijaman Bapak Udi : karena untuk melakukan peminjaman minimal 3 bulan setelah pembentukan kelompok maka peminjaman baru dilakukan tanggal 1 januari 2011, pada saat itu ada 2 anggota yang melakukan peminjaman. Adapun uang yang terkumpul sampai Desember 2010 rata rata sekitar Rp 80.000 Penulis: Bagaimana reaksi anggota dengan adanya peminjaman oleh ke 2 rekan anggotanya Bapak Udi: Reaksi mereka adalah mereka senang dan optimis bahwa kelompok ini akan berkembang dengan baik, karena semua merasa diuntungkan. Penulis: Menurut informasi untuk meningkatkan modal kas kelompok, diadakan program usaha dana, bisa bapak jelaskan prosesnya Bapak Udi: Jadi program usaha dana ini merupakan ide baru hasil dari rapat dan diskusi dengan anggota kelompok. Adapun kepengurusan usaha dana menjadi tanggung jawab pengurus seksi usaha dana. Adapun kegiatan usaha dana masih seputar basabit panen padi dengan mengunakan sejenis pisau bergerigi dengan upah Rp 7500 per are untuk anggota, dan Rp 10.000 per are diluar anggota. Namun sejauh ini kegiatan usaha dana masih terjadi didalam kelompok saja. Penulis: Apa saja yang menjadi permasalah didalam kelompok KSP ini Bapak Udi: Sebenarnya yang menjadi permasalah dalam kelompok dibagi menjadi 2. Pertama permasalahan didalam pengurus, saya melihat …maaf saya tidak mengatakan mereka tidak tau bagaimana menjalankan tugas, akan tetapi saya mengatakan mereka pengurus belum mengetahui perannya sehingga belum maksimal. Sebagai contoh diseksi usaha dana seharusnya ia tau berapa orang yang akan basabit, berapa dana yang diperoleh untuk kas kelompok dan untuk perorangannya. Kedua seksi kredit seharusnya ia tidak hanya menyetujui atau tidak menyetujui peminjaman kredit. Setidaknya ia harus bertanya berapa jumlah pinjaman, untuk apa, dan lain sebagainya. Kedua, ditingkat anggota masih saja anggota tidak sadar berorganisasi baik dari kehadiran anggota maupun pemahanan tentang aturan-aturan dalam berorganisasi. Akan tetapi semua permasalah itu dapat teratasi karena setiap pertemuan pengurus dengan pengurus, maupun pertemuan anggota dan pengurus terjadi sharing masalah dan solusi. Bahkan proses ini tidak hanya dalam pertemuan akan tetapi dalam kehidupan sehari hari.

7. Wawancara ke 11 4 Ferbuari 2012 Anggota KSP

Penulis: bisa diceritakan bagaimana proses anda menjadi anggota kelompok KSP Mama Amon: Jadi waktu itu si Mama Lolo Anggota KSP yang memiliki ikatan saudara karena suami mereka kakak adik datang kesaya, lalu mengajak untuk ikut jadi anggota kelompok. Katanya bagus ini coba cek ke papa wawan fasilitator Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer CWS. Nah waktu saya menanyakan ke papa wawan katanya begini “ adu bagus itu kelompoknya, kita diajar bagaimana menabung, jadi seperti kita yang lemah ekonomi bisa bantu torang pe anak sekolah, Persawahan dan perkebunan” terus saya Tanya lagi dengan rinci nah si papa wawan bicara lagi “ nah jadi syarat dibuat kelompok ini minimal ada 10 orang dengan modal 1 juta sudah bisa jalan kelompoknya” Sayapun masih ingat modal yang saya kasih waktu itu 60 ribu, tapi ada yang dikasih setiap bulan 20 ribu, saya sendiri sudah dua kali pinjam ke sana pertama untuk biaya sekolah anak, yang ke dua untuk pupuk dan untuk sekolah anak. Penulis: Ada tidak pandangan miring dari anggota masyarakat Mama Amon: Ya, banyak antara lain mereka bilang kalau kelompok seperti ini hanya memperkaya pengurus saja. Saya sendiri sebenarnya dari LSPBM tapi karena setelah dijelaskan oleh papa wawan, terus saya ikut setiap pertemuan bulanan saya semakin percaya dengan kelompok ini, bedanya dengan LSPBM pertemuannya itu setahun sekali jadi kita nanti tau perkembagan kelompok lama sekali, tapi di KSP kita ketemu setiap bulan jadi masalah yang terjadi di bulan itu dibahas dalam kelompok. Penulis: Bagaimana dengan anggota kelompok, sudah ada perkembangan? Dan masalah apa saja yang pernah dibahas dalam pertemuan kelompok Mama Amon: Sebenarnya banyak misalnya masalah pinjaman contoh 300 ribu karena setiap melakukan pinjam ada biaya atministarasi 15 ribu maka beberapa orang sudah berpikir pinjaman apa yang dipinjam 300 tapi yang kita terima bukan 300. Akan tetapi setelah dijelaskan oleh pengurus dalam rapat kelompok akhirnya mereka bisa maklumi. Masalah yang lain misalnya si ibu Febi dia pernah meminjam 1 juta tapi lampat pengembaliannya. Setelah ia melunasi angsuran pengembalian ia mau pinjam lagi tapi pengurus mengadakan rapat dan tidak memberikan ijin untuk meminjam lagi karena pengurus takut akan macet. Si ibu Febi kemudian curhat sama saya dia bilang kecewa dan mau keluar dari ke anggotaan. Nah disitu saya jelaskan sama dia begini, sebenarnya kamu tidak bisa jadi anggota karena suami kamu guru, karena kata pengawas KSP ini hanya untuk mereka yang setara seperti saya dengan si ibu mona mengambarkan kesetaraan keadaan ekonomi. Maksudnya begini karena kalau pegawai macam kalian suami ibu Febi setiap bulan sudah pasti ada uang, kalau kita baru mau dipatuwu baru mau dihidupkan. Dengan penjelasan itu Ibu Febipun mengerti, saya kemudian menceritakan permasalahan ini sama ketua KSP, dia orangnya bagus jadi dia rapatkan dengan pengurus yang lain, kemudian si Ibu Febi ini masuk kembali jadi anggota. Nah sekarang yang PNS sudah ada 2 kalau tidak salah yang menjadi anggota selain ibu Febi yang anggota saja dari yang saya dulu hanya 30 orang sekarang sudah 40an orang. Pendeta Taboro juga ikut kelompok ini loh Penulis: Saya penasaran katanya selain perpinjaman uang ada usaha dana juga ya? Mama Amon: ya, ada usaha dananya itu kita panen padi. Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

8. Wawancara ke 9 25 Januari 2012 Orangtua dari seorang anggota KSP Penulis: Bapak tau tentangan KSP

Dokumen yang terkait

Studi Komparatif Peran Koperasi Simpan Pinjam Bina Bersama dan BMT Insani Dalam Pengembangan UMK di Kota Padangsidimpuan

1 49 107

Efektivitas Pelaksanaan Kegiatan Simpan Pinjam Perempuan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan Di Desa Longkotan Kecamatan Silima Pungga-Pungga Kabupaten Dairi

2 64 128

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Database Sistem Simpan Pinjam pada Unit Simpan Pinjam Kud Mekar Ungaran

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Database Sistem Simpan Pinjam pada Unit Simpan Pinjam Kud Mekar Ungaran

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Posintuwu dan Koperasi: Elaborasi Nilai Lokal Masyarakat dalam Kelompok Usaha Simpan Pinjam (KSP) Mekar Jaya, di Desa Tonusu

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Posintuwu dan Koperasi: Elaborasi Nilai Lokal Masyarakat dalam Kelompok Usaha Simpan Pinjam (KSP) Mekar Jaya, di Desa Tonusu T2 092010001 BAB I

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Posintuwu dan Koperasi: Elaborasi Nilai Lokal Masyarakat dalam Kelompok Usaha Simpan Pinjam (KSP) Mekar Jaya, di Desa Tonusu T2 092010001 BAB II

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Posintuwu dan Koperasi: Elaborasi Nilai Lokal Masyarakat dalam Kelompok Usaha Simpan Pinjam (KSP) Mekar Jaya, di Desa Tonusu T2 092010001 BAB IV

0 0 21

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Posintuwu dan Koperasi: Elaborasi Nilai Lokal Masyarakat dalam Kelompok Usaha Simpan Pinjam (KSP) Mekar Jaya, di Desa Tonusu T2 092010001 BAB V

0 0 19

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Posintuwu dan Koperasi: Elaborasi Nilai Lokal Masyarakat dalam Kelompok Usaha Simpan Pinjam (KSP) Mekar Jaya, di Desa Tonusu T2 092010001 BAB VI

0 0 2