Papa Jesi : Jadi sebenarnya saya sudah mengajukan penguduran diri tahun 2009
setelah akhir masa jabatan. Akan tetapi anggota tidak setuju, mereka mengacam jika saya berhenti kami sebagai anggota juga akan berhenti. Jadi pada pada tahun
2009 sampai sekarang ini seluruh tanggungjawab saya serahkan pada bendahara dan pengurus, nanti kalau ada laporan masalah, baru saya interfensi. Saya sendiri
sebenarnya memiliki beban moral karena disatu sisi saya sibuk dengan pekerjaan lain disisi lain saya tidak bisa maksimal dikelompok.
Penulis: Mengapa sampai saat ini Lembaga ini tidak berbadan hukum Papa jesi:
Sebenarnya ini karena masalah kelemahan asosiasi sih. Jadi LSPBM ini se Kabupaten Poso itu ada sekitar 45, lembagai ini bawahi oleh asosiasi PMK
dari pemerintah daerah. Dari 45 lembaga LSPBM ini tinggal 2 yang bertahan yaitu LSPBM Tonusu dan LSPBM di Desa Petirodogi. Untuk masalah badan hukum,
sebenarnya KTP dan tetekbengeknya sudah kita serahkan ke asosiasi, terus katanya asosiasi sudah menyuruh bagian akta notarisnya membuatnya, tapi sampai
saat ini tidak ada surat-suratnya sampai pada kami. Penulis: pertanyaannya sangat banyak dan untuk melindungi pemberi
informasi, kutipan wawacara sebenarnya tidak dicantumkan. Berikut ini merupakan rangkuman dari jawaban pertanyaan tersebut
Papa Jesi
: jadi kelemahan pengurus itu sepert ini biasanya si A Bendahara suka bertindak sendiri memberikan pinjaman atau melakukan penagihan tanpa
sepengetahuan B dan C pengurus bagian pengkreditan. Nah, seperti kemarin terjadi permasalahan keterlambatan pengembalian tidak pernah dikembalikan si
A justru menyuru B dan C yang pergi menagih. Hal inilah yang memicu ketidak harmonisan antar pengurus. Disisi lain didalam anggota sendiri banyak “pemain”
mereka pintar mencari celah biasanya celah yang dimasuki yaitu kedekatan dengan pengurus secara sosial. Jadi ketika mau menagih kami sebagai pengurus
tidak “baku enak”
6. Wawancara ke 7 15 januari 2012 Ketua KSP
Penulis: bagaimana proses pembentuk KSP Bapak Udi :
Awalnya kami tidak memiliki inisiatif mau menjadi kelompok koperasi,
awalnya kami hanya berbentuk kelompok tani biasa yang merasa senasip seperjuangan, kami pun merintis usaha ini dari 0, tanpa dana stimulant
seperti pada bentuk-bentuk usaha simpan pinjam yang sudah pernah ada. Ide
pembentukan itu sendiri diprakarsai oleh Churh World Service CWS sebuah LSM asing bergerak di bidang pelayanan sosial. Melalui petugas lapangannya.
Dalam ceramah-ceramahnya kami disadari bahwa untuk membentuk KSP kelompok simpan pinjam itu harus dengan usaha sendiri.
Penulis : siapa sajakah yang menjadi pioneer dari KSP ini Bapak Udi: Awalnya kami pengurus dan anggota itu ada 18 orang, diresmikan
sebagai Kelompok simpan pinjam KSP dibulan oktober 2010, dan berbadan
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
resmi berbadan hukum menjadi Koperasi Simpan Pinjam KSP tanggal 1
November 2010. Penulis :
berapa modal rata-rata yang dikumpulkan anggota, sejak kapan sudah terjadi pemijaman
Bapak Udi : karena untuk melakukan peminjaman minimal 3 bulan setelah
pembentukan kelompok maka peminjaman baru dilakukan tanggal 1 januari 2011, pada saat itu ada 2 anggota yang melakukan peminjaman. Adapun uang yang
terkumpul sampai Desember 2010 rata rata sekitar Rp 80.000 Penulis:
Bagaimana reaksi anggota dengan adanya peminjaman oleh ke 2 rekan anggotanya
Bapak Udi: Reaksi mereka adalah mereka senang dan optimis bahwa kelompok
ini akan berkembang dengan baik, karena semua merasa diuntungkan. Penulis:
Menurut informasi untuk meningkatkan modal kas kelompok, diadakan program usaha dana, bisa bapak jelaskan prosesnya
Bapak Udi: Jadi program usaha dana ini merupakan ide baru hasil dari rapat dan
diskusi dengan anggota kelompok. Adapun kepengurusan usaha dana menjadi tanggung jawab pengurus seksi usaha dana. Adapun kegiatan usaha dana masih
seputar basabit panen padi dengan mengunakan sejenis pisau bergerigi dengan upah Rp 7500 per are untuk anggota, dan Rp 10.000 per are diluar anggota.
Namun sejauh ini kegiatan usaha dana masih terjadi didalam kelompok saja. Penulis: Apa saja yang menjadi permasalah didalam kelompok KSP ini
Bapak Udi:
Sebenarnya yang menjadi permasalah dalam kelompok dibagi menjadi 2. Pertama permasalahan didalam pengurus, saya melihat …maaf saya
tidak mengatakan mereka tidak tau bagaimana menjalankan tugas, akan tetapi saya mengatakan mereka pengurus belum mengetahui perannya sehingga belum
maksimal. Sebagai contoh diseksi usaha dana seharusnya ia tau berapa orang yang akan basabit, berapa dana yang diperoleh untuk kas kelompok dan untuk
perorangannya. Kedua seksi kredit seharusnya ia tidak hanya menyetujui atau tidak menyetujui peminjaman kredit. Setidaknya ia harus bertanya berapa jumlah
pinjaman, untuk apa, dan lain sebagainya. Kedua, ditingkat anggota masih saja anggota tidak sadar berorganisasi baik dari kehadiran anggota maupun pemahanan
tentang aturan-aturan dalam berorganisasi. Akan tetapi semua permasalah itu dapat teratasi karena setiap pertemuan pengurus dengan pengurus, maupun
pertemuan anggota dan pengurus terjadi sharing masalah dan solusi. Bahkan proses ini tidak hanya dalam pertemuan akan tetapi dalam kehidupan sehari hari.
7. Wawancara ke 11 4 Ferbuari 2012 Anggota KSP