Kerangka Berfikir Hipotesis Penelitian

28 kenaikan sebesar 15,91. Adanya perbedaan prestasi belajar yang signifikan, hal terbukti dari hasil penghitungan nilai rata-rata mean postes dari kelas kontrol dan kelas eksperimen. Skor rata-rata kelas kontrol adalah sebesar 62,63 dan kelas eksperimen 70,83. 2. Penelitian Musthofa 2010 yang berjudul Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Praktik Pemesinan dengan Modul Program Keahlian Teknik Mesin Di SMK Muhammadiyah 1 Bantul. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar siswa kelas eksperimen sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran dengan modul pada mata mata pelajaran praktik pemesinan. Terdapat perbedaan prestasi belajar siswa kelas kontrol sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran tanpa menggunakan modul pada mata mata pelajaran praktik pemesinan. Laju peningkatan prestasi belajar kelas eksperimen lebih cepat atau lebih besar dari pada laju peningkatan prestasi belajar kelas control yaitu 31,95 18,81. Besarnya pengaruh penggunaan modul dalam meningkatkan prestasi belajar siswa adalah sebesar 13,14.

C. Kerangka Berfikir

Penelitian dilakukan oleh karena dorongan peningkatan kualitas pembelajaran yang dalam hal ini adalah prestasi belajar siswa sehubungan dengan teknik penyampaian materi pelajaran yang dirasa perlu memanfaatkan media pendidikan yang tersedia. 29 Adapun kerangka pemikiran tersebut mengenai penggunaan media pembelajaran berupa modul dalam meningkatkan kualitas pembelajaran yang ditandai dengan meningkatnya prestasi belajar siswa. Proses belajar akan menghasilkan hasil belajar. Proses pembelajaran yang berkualitas akan membawa dampak pada pencapaian hasil yang maksimal dalam pembelajaran. Namun demikian, meskipun proses pembelajaran dan tujuan pembelajaran telah dirumuskan secara jelas dan secara baik belum tentu hasil yang diperoleh juga baik atau optimal, karena hasil optimal dipengaruhi oleh adanya beberapa faktor. Sesuai dengan tahapan-tahapan dalam menyusun strategi pembelajaran yang salah satunya adalah pemanfaatan media, maka guru perlu melibatkan kehadiran media dalam proses pembelajaran. Apabila media digunakan secara tepat, maka media tersebut dapat meningkatkan prestasi dan hasil belajar siswa. Alat bantu pengajaran atau media yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar, salah satunya adalah modul.

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, deskripsi teori, dan kerangka berfikir dapat diajukan hipotesis dan pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Hipotesis a. Hasil belajar menggunakan modul perkakas tangan lebih tinggi daripada hasil belajar menggunakan metode ceramah dan tanya jawab pada mata pelajaran Pekerjaan Logam Dasar PLD. 30 b. Hasil belajar menggunakan modul perkakas tangan sama dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab pada mata pelajaran Pekerjaan Logam Dasar PLD. 31

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono 2010:107, metode penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali. Desain metode eksperimen yang digunakan adalah Nonequevalent control group design. Alasan pemilihan desain ini karena ingin mengetahui kemampuan awal yang dimiliki sehingga mampu mengukur hasil yang dicapai. Dalam desain ini terdapat dua kelompok. Kelompok pertama diberi perlakuan X dan kelompok yang kedua tidak diberi perlakuan. Kelompok yang diberi perlakuan disebut kelompok eksperimen dan kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok kontrol. Bentuk perlakuan pada penelitian ini adalah penggunaan modul perkakas tangan. Pengaruh adanya perlakuan adalah O 2 dan O 4 . Berikut Gambar 1 Nonequevalent control group design. O 1 X O 2 O 3 O 4 Keterangan : O 1 : Kelompok eksperimen O 3 : Kelompok kontrol X : Perlakuan dengan menggunaan modul perkakas tangan Gambar 1. Nonequevalent control group design Sugiyono, 2010: 116