Deskripsi Kondisi Awal Prestasi Belajar Kelompok Kontrol dan Eksperimen. Proses Pembelajaran dengan Modul Perkakas Tangan

70 Muhammadiyah 2 Borobudur. Dalam penelitian ini mengungkap tentang faktor yang berpengaruh terhadap prestasi belajar pada mata pelajaran Pekerjaan Logam Dasar PLD yaitu pembelajaran dengan menggunakan modul perkakas tangan. Penelitian ini menggunakan dua kelas yaitu kelas kontrol kelas yang menggunakan model pembelajaran ceramah dan tanya jawab dan kelas eksperimen kelas menggunakan model pembelajaran modul. Oleh sebab itu penelitian ini termasuk pada penelitian populasi dikarenkan di SMK Muhammadiyah 2 Borobudur pada jurusan pemesinan juga hanya terdapat 2 kelas yaitu X MA dan X MB ,dengan jumlah siswa seluruhnya 75 siswa. Tujuan dilakukan penelitian adalah untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar antara kelompok yang diajar menggunakan media modul perkakas tangan dan kelompok yang diajar tanpa menggunakan cara ceramah dan tanya jawab.

1. Deskripsi Kondisi Awal Prestasi Belajar Kelompok Kontrol dan Eksperimen.

Kondisi awal prestasi belajar kelompok kontrol dan eksperimen dalam penelitian ini diketahui dengan melakukan pretest pada kedua kelompok. Dari hasil tersebut diperoleh rata-rata skor pretest kelompok kontrol sebesar 42 dan rata-rata skor pretest kelompok eksperimen sebesar 48. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar awal pretest masing-masing, baik pada kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Selisih nilai pretest yang sedikit pada kelas kontrol dan eksperimen ini baik untuk dilakukan penelitian, 71 karena itu dapat diasumsikan bahwa kemampuan kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah sama. lihat Gambar 4 Gambar 4. Histogram nilai pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen.

2. Proses Pembelajaran dengan Modul Perkakas Tangan

Pembahasan mengenai proses pembelajaran dengan modul perkakas tangan pada mata pelajaran Pekerjaan Logam Dasar PLD dititikberatkan pada kegiatan siswa pada saat pelajaran berlangsung. Kegiatan pembelajaran sebelum dilakukan posttest berlangsung selama 6 jam pelajaran 3 kali pertemuan. Pada proses pembelajaran hanya mengajarkan pada kompetensi dasar mejelaskan jenis, fungsi dan cara penggunaan perkakas tangan. Kompetensi dasar tersebut berisi tentang penjelasan ragum, kikir, gergaji tangan, pahat, tap, snei. Pada proses pembelajaran menggunakan modul perkakas tangan siswa menyimak modul dengan baik sambil mendengarkan penjelasan materi dari guru. Siswa cenderung mudah dalam menerima materi yang disampaikan, siswa mampu menjawab pertanyaan lisan yang diberikan guru secara acak. Pengaruh modul dalam pembelajaran terlihat ketika pada pertemuan berikutnya siswa mampu menangkap materi yang diberikan dan mampu 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 kelas eksperimen kelas kontrol 72 memberikan tanggapan maupun menjawab pertanyaan dari guru dikarenakan siswa dapat mempelajari materi-materi pelajaran dirumah maupun setelah pelajaran selsesai. Kemampuan siswa yang berbeda-beda dalam menerima materi dapat terbantu dengan modul yang dimiliki siswa sehingga upaya peningkatan prestasi siswa dengan adanya pengaruh modul sangat terbukti adanya perbedaan dengan kelas yang dajar menggunakan metode ceramah dan tanya jawab.

3. Hasil Pembelajaran dengan Modul Perkakas Tangan