38 Effendi 1989 membedakan tiga unsur dasar dalam sistem informasi
manajemen berbasis meliputi perangkat keras, perangkat lunak dan personalia. Ross 1997: 313 juga mengelompokkan unsur dasar sistem informasi
manajemen berbasis komputer menjadi tiga macam, yaitu: a. Hardware perangkat keras
b. Software perangkat lunak c. Brainware personalia
Dengan demikian unsur sistem informasi manajemen berbasis komputer terdiri dari hardware perangkat keras, software perangkat lunak, brainware
personalia ketiga komponen tersebut menunjang dalam pengelolaan sistem informasi melalui perangkat komputer.
4. Mekanisme Kerja Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer
Murdick, Ross, dan Clagget 1997: 98 menyatakan komponen-komponen sistem informasi manajemen dibagi menjadi lima bagian, yaitu: input data,
pengolah data, catatan dan arsip, instruksi dan prosedur, dan output. Mekanisme kerja SIM ini dapat digambarkan dalam bagan sebagai berikut :
39 Gambar 1. Komponen-komponen SIM
Prasojo 2011: 175 menyatakan bahwa sebagai sebuah mekanisme kerja, fungsi-fungsi pokok SIM dapat diilustrasikan sebagai sebuah alur
kerja, yaitu memasukkan data ke dalam sistemnya, kemudian data tersebut diolah dengan menyusun kembali data input dan arsip-arsip
penyimpanan. Langkah berikutnya mengembangkan prosedur-prosedur yang akan menentukan data mana yang akan diperlukan, kapan dan
dimana data itu dapat diperoleh, untuk apa data itu dipergunakan, serta memberikan instruksi yang harus diikuti oleh pengolahnya dan langkah
terakhir adalah menyiapkan output laporannya.
Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa mekanisme kerja SIM berawal dari masukan yaitu bahan informasi data yang kemudian diolah datanya melalui
instruksi prosedur dan pencatatan sehingga menghasilkan keluaran laporan sebuah informasi yang berguna bagi manusia.
5. Sistem Informasi Manajemen Operasi dalam Pendidikan
Lovelock, Christopher
Laurent 2003:
31 mengemukakan
bahwa pendidikan education merupakan jenis jasa yang diciptakan oleh penyedia jasa
untuk disampaikan secara langsung pada pola pikir seseorang people mind. Dari ungkapan tersebut dapat diuraikan bahwa jasa pendidikan disajikan untuk mengisi
Instruksi dan prosedur
Output Laporan Input Data
Pengolah Data
Catatan dan Arsip
40 pola pikir seseorang. Oleh karena itu, operasi jasa pendidikan agar dapat diterima
dengan mudah oleh konsumen atau pengguna jasa pendidikan siswa mahasiswa. Rochaety 2006: 173 menjelaskan terkait operasi jasa pendidikan adalah
sebagai berikut : Operasi jasa pendidikan akan melibatkan dua kelompok manusia yang
menyajikan jasa pendidikan tersebut, baik secara langsung maupun tidak langsung untuk kelompok penyaji jasa pertama yang tidak langsung
bertemu dengan siswa atau pengguna jasa pendidikan dikenal dengan back office yang terlibat dalam hal ini adalah tenaga administrasi atau
pelaku utama operasi pendidikan. Adapun untuk kelompok penyaji jasa yang langsung bertemu dengan siswa adalah pendidik front office.
Kedua penyaji jasa pendidikan tersebut masing-masing memiliki tugas dan tanggung jawab yang sama karena peran yang dituntut bagaimana
menyajikan jasa pendidikan yang berkualitas dan bisa memenuhi harapan siswa khususnya dan pengguna jasa pendidikan pada umumnya.
Untuk memperlancar kegiatan operasi jasa pendidikan serta agar dapat menyajikan jasa pendidikan yang berkualitas dan sesuai dengan tujuan pendidikan
nasional, dibutuhkan sistem informasi operasi jasa pendidikan sebagai sistem pendukung keputusan dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi. Hal ini
dapat dilakukan dengan menciptakan model sistem operasi jasa pendidikan yang prosesnya dapat dilakukan mulai dari input hingga output.
H. Penelitian yang Relevan