60
yang merupakan bagian dari kepribadian seorang atlet. Jika atlet tersebut mempunyai t
y yang tinggi, maka sangat mungkin atlet tersebut akan lebih mudah merasa cemas daripada atlet yang
mempunyai tingkat y yang rendah.
y merupakan hasil belajar dalam jangka waktu yang sangat lama. Faktor keluarga
dan lingkungan terdekat sangat mempengaruhi level y dari
seorang atlet. Hasil analisis pada responden diketahui bahwa mayoritas
responden mengalami kecemasan ringan 56,0 . Hal ini
kemungkinan disebabkan karena rata-rata atlet putri POMNAS XIII DIY tahun 2013 memiliki level
y yang rendah sehingga atlet dapat memiliki kecemasan rendah. Selain itu faktor yang
mempengaruhi tingkat kecemasan atlet lainya adalah pemerataan ilmu kepelatihan, sehingga atlet pada masa kini tidak hanya digembleng
dalam segi fisik, teknik dan taktik saja melainkan penanganan mental atlet salah satunya penanganan kecemasan seperti: melakukan
meditasi, , teknik
, dan penentuan tujuan.
2. Derajat Dismenorea
Dismenorea adalah nyeri saat haid yang terasa di perut bagian bawah dan muncul sebelum, selama atau setelah menstruasi. Nyeri
dapat bersifat kolik atau terus menerus. Pelepasan zat
penyebab radang dan vasopressin saat menstruasi menyebabkan kontraksi rahim dan menimbulkan rasa sakit.
61
menyebabkan peningkatan aktivitas uterus dan serabut-serabut syaraf terminal rangsang nyeri. Prevalensi dismenorea cukup tinggi, apalagi
pada remaja dan wanita muda. Hasil analisis deskriptif yang diperoleh derajat dismenorea yang
dialami atlet putri POMNAS XIII DIY tahun 2013 menunjukan kategori nyeri ringan 42,2 . Dismenorea rasa sakit saat haid di
daerah perut mungkin didapatkan pada atlet wanita, informasi mengenai dismenorea ini masih banyak diteliti. Penyebab biolgisnya
adalah pelepasan prostaglandin dari endometrium. Wanita dismenorea mempunyai kadar prostaglandin yang tinggi di dalam darah
dibandingkan dengan wanita yang tidak dismenorea. Dismenorea ini bisa dicegah dengan penggunaan kontrasepsi oral; bila Ovulasi
dihambat, maka terjadi hypoplasia endometrium, mengurangi kemampuan endometrium untuk memproduksi prostaglandin. Dan
dapat juga dicegah dengan obat-obat anti prostaglandin
+
. Rendahnya kejadian dan juga rendahnya keparahan gejala
dismenorea pada atlit dapat disebabkan oleh rendahnya kadar prostaglandin, yang disebabkan oleh tingginya siklus anovulasi atau
perubahan pola endokrin berkurangnya LH, fase luteal yang pendek, kadar estradiol progesterone yang rendah.