61
menyebabkan peningkatan aktivitas uterus dan serabut-serabut syaraf terminal rangsang nyeri. Prevalensi dismenorea cukup tinggi, apalagi
pada remaja dan wanita muda. Hasil analisis deskriptif yang diperoleh derajat dismenorea yang
dialami atlet putri POMNAS XIII DIY tahun 2013 menunjukan kategori nyeri ringan 42,2 . Dismenorea rasa sakit saat haid di
daerah perut mungkin didapatkan pada atlet wanita, informasi mengenai dismenorea ini masih banyak diteliti. Penyebab biolgisnya
adalah pelepasan prostaglandin dari endometrium. Wanita dismenorea mempunyai kadar prostaglandin yang tinggi di dalam darah
dibandingkan dengan wanita yang tidak dismenorea. Dismenorea ini bisa dicegah dengan penggunaan kontrasepsi oral; bila Ovulasi
dihambat, maka terjadi hypoplasia endometrium, mengurangi kemampuan endometrium untuk memproduksi prostaglandin. Dan
dapat juga dicegah dengan obat-obat anti prostaglandin
+
. Rendahnya kejadian dan juga rendahnya keparahan gejala
dismenorea pada atlit dapat disebabkan oleh rendahnya kadar prostaglandin, yang disebabkan oleh tingginya siklus anovulasi atau
perubahan pola endokrin berkurangnya LH, fase luteal yang pendek, kadar estradiol progesterone yang rendah.
62
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan Tingkat Kecemasan dan Derajat Dismenorea Pada Atlet POMNAS XIII DIY tahun
2013 adalah sebagai berikut: 1. Tingkat kecemasan
Atlet putri POMNAS XIII DIY tahun 2013 memiliki kategori kecemasan ringan dengan persentase 55,6 . Adapun rincian
tingkatan kecemasan yang dialami atlet adalah sebagai berikut: Terdapat 11 atlet 24,4 mempunyai kecemasan dalam keadaan
normal, 25 atlet 56,6 mempunyai kategori kecemasan ringan, 9 atlet 20 mempunyai kategori kecemasan sedang, dan tidak terdapat
atlet yang mengalami kategori kecemasan berat. 2. Derajat Dismenorea
Atlet putri POMNAS XIII DIY tahun 2013 memiliki kategori nyeri ringan dengan persentase 42,2 . Adapun rincian derajat
dismenorea yang dialami atlet adalah sebagai berikut: Terdapat 9 atlet 20 mempunyai kategori nyeri berat, 8 atlet 17,8 mempunyai
kategori nyeri sedang, 19 atlet 42,2 mempunyai kategori nyeri ringan, dan 9 atlet 20 mempunyai kategori tidak nyeri.
63
B. Implikasi
Sesuai dengan penemuan dalam penelitian ini, saran dari penemuan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dengan diketahuinya derajat dismenorea pada atlet putri POMNAS XIII DIY tahun 2013 yang memiliki kategori kecemasan ringan, atlet
tidak akan terlalu beresiko cemas yang berlebih. 2. Dengan diketahuinya tingkat kecemasan atlet putri POMNAS XIII
DIY tahun 2013 yang berkategori ringan, atlet akan semakin percaya diri, bahwasanya kecemasan yang dialami ketika dismenorea tidak
terlalu mengganggu atlet dalam beraktivitas maupun latihan. 3. Dengan diketahuinya tingkat kecemasan dan derajat dismenore pada
atlet POMNAS XIII DIY tahun 2013 yang masing-masing berkategori ringan, pelatih akan lebih memperhatikan atlet putrinya terutama
dalam masalah kewanitaan dan psikisnya.
C. Keterbatasan Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini diupayakan semaksimal mungkin sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian. Namun demikian masih dirasakan
adanya keterbatasan dan kelemahan yang tidak dapat dihindari seperti pengumpulan data dalam penelitian ini hanya didasarkan hasil isian angket
sehingga dimungkinkan adanya unsur kurang objektif dalam proses pengisian seperti adanya saling bersamaan dalam pengisian angket. Selain
itu dalam pengisian angket diperoleh adanya sifat responden sendiri seperti kejujuran dan ketakutan dalam menjawab dengan sebenarnya.