Latar Belakang Masalah Nilai Kecantikan Perempuan (Studi Etnografi Tentang Nilai Kecantikan oleh Pelanggan Salon Kecantikan di Pasar 1 Kelurahan Padang Bulan Medan)

N i l a i K e c a n t i k a n P e r e m p u a n S t u d i E t n o g r a f i t e n t a n g N i l a i K e c a n t i k a n o l e h P e l a n g g a n S a l o n K e c a n t i k a n d i P a s a r I K e l u r a h a n P a d a n g B u l a n K e c a m a t a n M e d a n B a r u

1.1. Latar Belakang Masalah

T u l i s a n i n i a k a n m e n g k a j i p e r s p e k t i f n i l a i k e c a n t i k a n o l e h p e l a n g g a n s a l o n k e c a n t i k a n d i k o t a M e d a n , k h u s u s n y a d i P a s a r I P a d a n g B u l a n . S a l o n a d a l a h s e b u a h p e l a y a n a n p u b l i k p u b l i c s e r v i c e y a n g m e n y e d i a k a n k e b u t u h a n p e n u n j a n g k e c a n t i k a n s e p e r t i m e m b e r i k a n p e l a y a n a n g u n t i n g r a m b u t , m a k e u p , s m o o t h i n g , r e b o n d i n g , p e d i c u r e , m e d i c u r e , d a n l a i n - l a i n . T i d a k h a n y a u n t u k k a u m p e r e m p u a n s a j a s a l o n k e c a n t i k a n i n i d i g u n a k a n , k i n i j u g a b a n y a k m e m b e r i k a n p e l a y a n a n u n t u k p r i a . S e p e r t i k e h a d i r a n s a l o n k h u s u s p r i a d e n g a n l a b e l f o r m a n m e n j a d i i d o l a b a g i p r i a . P e l a y a n a n n y a s a m a d e n g a n s a l o n p a d a u m u m n y a y a n g m e m b e d a k a n h a n y a p r o d u k - p r o d u k y a n g d i g u n a k a n k h u s u s u n t u k p r i a . S a a t i n i k e b e r a d a a n b i s n i s s a l o n c u k u p b e s a r p o s i s i n y a d i I n d o n e s i a , t e r c a t a t d a t a p a d a t a h u n 2 0 1 4 s e b a n y a k 5 . 3 5 7 j u m l a h s a l o n y a n g a d a d i s e l u r u h p e n j u r u I n d o n e s i a . 1 D i K o t a M e d a n t e r d a p a t 3 6 4 s a l o n d a n d i P a s a r 1 P a d a n g B u l a n M e d a n , p e n e l i t i m e n y u r v e i a d a s e b a n y a k 1 8 s a l o n s e h i n g g a p e n d a p a t p e n e l i t i b a h w a b e n a r s a l o n m e n j a d i b i s n i s y a n g p a t u t d i p e r h i t u n g k a n d i M e d a n s a a t i n i . 1 Salon kecantikan dan pasokan .http:www.Yellow Pages Indonesia.html diakses 2 Februari 2014 Universitas Sumatera Utara Banyaknya jumlah salon membuktikan bahwa manusia saat ini sangat memperhatikan penampilannya secara fisik. Media sebagai sarana yang membentuk gaya hidup mempertontonkan mode baju, gaya rambut, kulit, sampai pada bentuk tubuh yang ideal membuat salon tumbuh dan berkembang pesat di kota-kota besar bahkan sampai pelosok desa. Salon dijadikan tempat untuk berkonsultasi mencari solusi atas bagaimana seharusnya berpenampilan, menjaga rambut, wajah dan seluruh badan agar terlihat lebih cantik. Di salon juga disediakan majalah sebagai refrensi pelanggan untuk meniru gaya yang sedang trend dari tokoh-tokoh idolanya. Pelayanan-pelayanan di salon juga membuat semakin betahnya pelanggan berlama-lama di sana mulai dari bergossip, curhat mengenai masalah pribadi pelanggan. Memang alasan orang ke salon adalah untuk merawat diri, akan tetapi interaksi seperti yang disebutkan juga terjadi artinya bagaimana si pemilik salon dapat menarik pelanggan agar mendapatkan pelanggan lebih banyak. Ketika pelanggan nyaman berada di salonnya maka iapun akan merekomendasikan salon tersebut dengan mengajak keluarga, saudara, teman dan sahabat. Selain pelayanan untuk menarik pelanggan, pemilik salon menata ruangan desain interior semenarik mungkin agar memberikan kesan pertama yang memikat dan selanjutnya membuat pelanggan kembali. Hal itu dituturkan oleh salah satu informan bernama Marice br Hutabarat 31 Tahun. Ia menyatakan bahwa saat ini ada juga salon yang berani memberikan pelayanan lebih dan terkenal dengan sebutan salon plus-plus. 2 Terlepas dari bagaimana pemilik salon mencari pelanggan yang paling menarik adalah mengapa masyarakat saat ini sangat memperhatikan penampilannya agar mendapat predikat cantik. Memang jika ditanya apakah seorang perempuan ingin selalu tampak terlihat cantik, tentu tak seorangpun akan menjawab tidak. Tampil anggun dan menawan adalah harapan setiap wanita. Bahkan uniknya disalah satu rumah sakit yang pernah ditinjau oleh peneliti ditemukan keberadaan jasa salon yang bersedia memberikan pelayanan bagi pasien Rumah Sakit. Alasannya mungkin 2 Salon plus-plus yang dimaksudkan dalam tulisan ini sama halnya dengan lokalisasi prostitusi dimana terjadi pertukaran hubungan seksual dengan uang atau hadiah, sebagai suatu transaksi perdagangan ataupun pelacuran. Universitas Sumatera Utara pasien ingin terlihat lebih cantik selayaknya seorang pasien yang tidak sedang sakit. Atau seorang pasien rumah sakit yang opname sebelum pulang kerumahnya menyempatkan diri ke salon dulu untuk memanjakan dan merawat tubuh agar terlihat lebih segar. Cantik memang dambaan setiap perempuan namun jika ditelaah dengan pikiran yang terbuka, kecantikan memiliki makna yang begitu luas. Artinya kecantikan bisa pula dilihat dari pengetahuan, rasa percaya diri, keunikan pribadi karakter, dan tidak terpaku pada dimensi visual yang dapat dilihat mata. Kemudian, kepribadian yang menarik bisa membuat seorang perempuan terlihat cantik dan menarik. Apabila kecantikan tidak hanya dilihat dari penampilan fisik namun juga dari pribadinya mengutarakan bahwa cantik itu bersifat relatif. Setiap hal yang ada kaitannya dengan selera tentu pengertiannya berbeda-beda. Relatifnya kecantikan juga pernah diutarakan dalam Femina Edisi Tahunan 2014, bahwa kecantikan setiap Negara berbeda-beda. Menurut budaya barat tubuh adalah manifestasi 3 dari kecantikan. Negara-negara Islam seperti Negara di Timur Tengah dan sebagian Asia Tenggara seperti di Indonesia dan Malaysia, kecantikan muncul dari kehidupan spiritual 4 tercermin dalam refleksi damai dan harmonis. Di India perempuan juga dianggap makhluk sensual bahkan baju tradisional kain sari justru didesain menampilkan bagian-bagian tubuh paling sensual dari seorang perempuan. Cantik memang bersifat relatif namun secara universal ada kecenderungan melihat cantik hanya dari segi fisik dan penampilan luarnya. Seperti cantik itu putih, tinggi, langsing, rambut lurus dan wajah mulus tanpa bekas luka. Itulah sebabnya Chaney 1996: 16 menyebutkan bahwa penampakan luar menjadi sangat penting untuk menunjukan identitas sosial seseorang sehingga orang sekarang perlu bersolek 3 M e r e k a m e n g g a n g a p c a n t i k i t u b a i k , t a p i j u g a s e s u a t u y a n g a r t i f i c i a l k a r e n a w a n i t a E r o p a l e b i h b e b a s m e n g e k s p r e s i k a n k e c a n t i k a n n y a . S e p e r t i b e n t u k t u b u h l a n g s i n g b u k a n m u t l a k s e b a g a i u k u r a n k e c a n t i k a n . B a g i m e r e k a , e k s p r e s i i n d i v i d u a l l e b i h p e n t i n g k a r e n a m e n g g a n g a p i t u a d a l a h t u b u h m e r e k a s e n d i r i d a n b e r h a k m e m p e r l a k u k a n n y a s e p e r t i y a n g m e r e k a i n g i n k a n . 4 Spiritual adalah berhubungan dengan yang bersifat kejiwaan rohani, batin Universitas Sumatera Utara atau berias diri, dan saat ini dikenal dengan sebutan masyarakat pesolek dandy society. Penampilan luar yang menarik dapat mencitrakan diri menjadi lebih positif, baik hati, kuat, cerdik, rapi, berjiwa sosial, ramah, menyenangkan daripada orang yang berpenampilan yang biasa Berscheid dan Walster, 1972: 46. Orang yang lebih cantik akan lebih menarik simpati dan mendapatkan nilai lebih. Misalnya sebut saja dalam pekerjaan berapa orang yang kariernya naik karena ia cantik? Atau disekolah anak yang cantik cenderung diperhatikan oleh gurunya dan mendapat penilaian lebih dari teman-temannya yang berpenampilan biasa. Di Kanada sendiri dilakukan survei oleh Kaczorowski 1989 dengan judul “kualitas hidup orang-orang Kanada” dengan responden 4000 pekerja dengan 4 kategori yakni tidak cantik, rata-rata, cantik dan mengagumkan. Hasilnya adalah 75 dari responden dengan penampilan yang menarik menghasilkan pendapatan yang tinggi sehingga kualitas hidupnya pun menjadi lebih baik, sedang sisanya memperoleh pendapatan rata-rata dan sedikit mempengaruhi kualitas hidupnya. Survei yang dilakukan oleh Kaczorowski 1989 ini menunjukkan bahwa penampilan fisik seseorang mendukungnya meraih suatu prestise tertinggi dalam hidupnya. Mungkin itulah sebabnya perempuan menginginkan ia menjadi lebih menarik dengan mengubah penampilannya atau merawat tubuhnya di salon. Meskipun ada pendapat mengenai cantik itu relatif namun survei ini cukup menjadi bukti bahwa cantik secara fisik menjadi sangat penting bagi perempuan muda maupun tua. Bahkan tidak jarang perempuan mengasumsikan bahwa ketika kamu bergaya maka saat itulah kamu dianggap ada. Bagaimana di Pasar 1 Padang Bulan, Medan? Mengapa salon begitu banyak dan menjadi tempat-tempat favorit bagi perempuan? Apa yang mereka pikirkan mengenai nilai kecantikan? Adakah hal yang ingin dicapainya melalui kecantikan itu? Hal-hal ini akan menjadi fokus penelitian. Mengapa menjadi penting? Asumsinya adalah saat ini penampilan adalah kunci keberhasilan dalam meraih kesejahteraan sehingga kualitas individu menjadi hal yang dikesampingkan. Universitas Sumatera Utara Jauh dari penampilan bahwa seharusnya kualitas menjadi prioritas. Kecantikan bukan hanya persoalan tampilannya, namun pemaknaan kecantikan itu sendiri. Sehingga melalui penelitian ini diharapkan dapat mengungkapkan fenomena- fenomena sosial dikalangan perempuan dalam menghadapi modernitas. Seperti yang dinyatakan Johnson dan Ferguson 1990, “Perempuan perlu belajar untuk menerima ukuran tubuh mereka yang normal untuk melawan citra ideal perempuan langsing yang dipromosikan oleh media dan kebudayaan kita”. 5

1.2. Tinjauan pustaka