Komponen Program Pendidikan Anak Usia Dini
3. Menyelenggarakan kegiatan bermain yang memicu tumbuh kembang
anak sebagai pribadi yang utuh. Jadi kesimpulanya adalah pendidik merupakan orang yang bertanggung
jawab dalam proses pembelajaran, memiliki prinsip dasar yang berkaitan dengan aspek pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini. Tenaga pendidik anak usia
dini memiliki kualifikasi pendidikan akademik minimal DII dan memiliki pembekalan tentang pendidikan anak usia dini melalui program-program pelatihan
dan sertifikasi. Pendidik juga memiliki peranan penting dalam memilihkan materi, alat permainan, pembagian tugas-tugas dan kegiatan bagi anak selain itu
mempunyai peranan yang sangat penting dalam pengembangan segala potensi yang dimiliki anak dan menentukan keberhasilan pendidikan.
c. Pengelola
Menurut Ishak Abdulhak 2003: 34 pengelola satuan pendidikan anak usia dini adalah tenaga yang bertugas merencanakan, mengorganisasikan,
melaksanakan, mengevaluasi kegiatan kelembagaan satuan pendidikan anak usia diniprogram pendidikan dan pembelajaran anak usia dini yang menjadi
tanggungjawabnya. Pengelola program mempunyai tugas melakukan identifikasi kelompok sasaran , tenaga pendidik, pengadaan sarana dan prasarana, mengatur
secara teknis kegiatan pembelajaran, melaksanakan monitoring pelaksanaan kegiatan, menyusun laporan perkembangan kegiatan, dan mencari alternatif
pemecahan masalah yang terjadi dalam pelaksanaan program.
Jadi kesimpulanya pengelola pendidikan anak usia dini merupakan petugas yang mengatur, bertanggung jawab dalam mengelola kelembagaan
pendidikan anak usia dini. d.
Program Pembelajaran Program pembelajaran merupakan unsur pokok dalam penyelenggaraan
pendidikan prasekolah. Pendidikan pada jenjang prasekolah pada dasarnya bertujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak secara
optimal dan menyeluruh, baik pada aspek kognitif, motorik, seni, bahasa, sosial- emosional dan moral dan nilai-nilai keagamaan. Pembelajaran dilakukan melalui
kegiatan bermain yang dipersiapkan oleh pendidik dengan menyiapkan materi content, dan proses belajar. Oleh karena itu program pendidikan anak usia dini
harus mencangkup dan mengarah pada pencapaian tujuan tersebut. Dalam sebuah program pendidikan anak usia dini terdapat sebuah proses pembelajaran, proses
pembelajaran anak usia dini berbeda dengan proses pembelajaran pada orang dewasa. Anak-anak harus diberi kesempatan yang luas untuk bermain dan
berkreasi melalui aktivitas bermain dan tentunya tetap di arahkan pada pencapaian suatu tujuan pendidikan yang bermuara pada peningkatan potensi anak.
Sedangkan pendekatan pembelajaran harus memperhatikan prinsip- prinsip pendidikan anak usia dini. Prinsip-prinsip pendidikan anak usia dini dalam
Martuti 2009: 46-47 adalah sebagai berikut: 1
Berorientasi pada kebutuhan anak Aspek perkembangan baik perkembangan fisik maupun psikis, yaitu
intelektual, bahasa, motorik, dan sosio emosional. 2
Belajar melalui bermain Melalui bermain anak diajak untuk bereksplorasi, menemukan,
memanfaatkan
3 Lingkungan yang kondusif
Memperhatikan keamanan serta kenyamanan yang dapat mendukung kegiatan belajar melalui bermain.
4 Menggunakan pembelajaran terpadu
Tema yang dibangun harus menarik dan dapat membangkitkan minat anak dan bersifat kontekstual.
5 Mengembangkan berbagai kecakapan hidup
Hal ini dimaksudkan agar anak belajar untuk menolong diri sendiri, mandiri dan bertanggungjawab serta memiliki disiplin diri.
6 Menggunakan berbagai media edukatif dan sumber belajar.
Media dan sumber pembelajaran dapat berasal dari lingkungan alam sekitar atau bahan-bahan yang sengaja disiapkan oleh pendidikguru.
7 Dilaksanakan secara bertahap dan berulang-ulang
8 Pembelajaran bagi anak usia dini hendaknya dilakukan secara
bertahap, dimulai dari konsep yang sederhana dan dekat dengan anak. Agar konsep dapat dikuasai dengan baik hendaknya guru menyajikan
kegiatan-kegiatan yang berluang .
Jadi kesimpulanya program pembelajaran harus mengembangkan perkembangan anak secara optiamal dan menyeluruh yaitu dari segi kognitif,
motorik, seni, bahasa, sosial-emosional, moral dan nilai-nilai keagamaan. Program pembelajaran dilakukan melalui kegiatan bermain dan program
pembelajaran dipersiapkan oleh kader. e.
Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana belajar adalah segala sesuatu yang dapat
memudahkan dan melancarkan pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Sarana dan prasarana pendidikan yang perlu di sediakan dalam penyelenggaraan pendidikan
anak usia dini antara lain: ruang pembelajaran, ruangan bermain, halaman, alat permainan edukatif, papan tulis, meja, kursi, almari dan peralatan yang
mendukung kelancaran proses pembelajaran. Gedung atau tempat pembelajaran dan fasilitas lain hendaknya memenuhi kriteria tertentu, kriteria tersebut antara
lain: bersih, kondisi baik, tertata rapi, indah dan menyengkan bagi anak.
Ketersediaan lingkungan yang nyaman dan lengkap dengan fasilitas pendidikan dan dapat merangsang perkembangan anak. Aspek perkembangan anak usia dini
yang di kembangkan dalam lembaga anak usia dini sesuai standar kompetensi Diknas 2003: 7 meliputi aspek: moral dan nilai-nilai agama, sosial, emosional
dan kemandirian, kemampuan berbahasa, kognitif, fisik motorik, dan seni. Jadi kesimpulanya sarana dan prsarana belajar segala sesuatu yang
digunakan dalam proses belajar baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak. Sarana dan prasarana belajar adalah: ruang pembelajaran, ruangan bermain,
halaman, Alat Permainan Edukatif APE, papan tulis, meja, kursi, almari dan peralatan yang mendukung proses pembelajaran.