Pengertian Pengelolaan Fungsi-Fungsi Pengelolaan

Jadi pelaksanaan merupakan sebuah realisasi yang telah di rencanakan sebelumnya dan telah di persisapkan sebaik mungkin oleh personil agar dapat berjalan lancar dan sesuai dengan tujuan. c. Evaluasi Menurut Ngalim Purwanto, 2009: 22 kegiatan evaluasi sebagai fungsi manajemen yang berarti aktivitas untuk meneliti dan mengetahui sampai dimana pelaksanaan dilakukan didalam proses keseluruhan organisasi mencapai hasil sesuai dengan rencana atau program yang telah ditetapkan dalam rangka pencapaian tujuan. Setiap kegiatan, baik yang dilakukan oleh unsur pimpinan maupun bawahan, memerlukan adanya evaluasi Menurut Nanang Fattah 2004: 108 ada beberapa fungsi dari diadakannya kegiatan evaluasi pada setiap kegiatan, yaitu: 1 Untuk memperoleh dasar bagi pertimbangan akhir suatu periode kerja, apa yang telah dicapai, apa yang belum dicapai, dan apa yang perlu mendapatkan perhatian khusus. 2 Untuk menjamin cara kerja yang efektif dan efisien yang membawa organisasi kepada penggunaan sumber daya manusiatenaga, saranaprasarana, dan biaya secara efisiensi ekonomis. 3 Untuk memperoleh fakta tentang kesulitan, hambatan, dan penyimpangan dilihat dari aspek tertentu misalnya program tahunan, kemajuan belajar. Jadi kegiatan evaluasi tidak hanya merupakan kegiatan menilai saja akan tetapi dengan adanya evaluasi dapat diketahui suatu kegiatan itu berjalan baik atau tidak, banyak terjadi kekurangan-kekurangan dan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaannya atau tidak.

3. Manajemen Pendidikan

Manajemen pendidikan adalah upaya peningkatan efektifitas dan efisiensi unsur-unsur pendidikan demi tercapainya tujuan pendidikan Ary Gunawan, 1996: 1. Begitu juga pendapat Syaiful Sagala 2006: 39 manajemen pendidikan adalah segenap proses pengerahan dan pengintegrasian segala sesuatu atau potensi dalam suatu aktivitas kelembagaan, baik personal, spiritual, dan material, yang bersangkutan dengan pencapaian tujuan pendidikan. Akan tetapi pengertian manajemen pendidikan yang lain menambahkan adanya fungsi-fungsi manajemen dalam kegiatan disekolah, manajemen pendidikan adalah suatu proses keseluruan, kegiatan bersama dalam bidang pendidikan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pelaporan, pengkoordinasian, pengawasan, dan pembiayaan dengan menggunakan atau memanfaatkan fasilitas yang tersedia, baik personil, material, maupun spiritual untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien Ngalim Purwanto, 2009: 8. Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen pendidikan adalah serangkaian keseluruhan kegiatan atau aktifitas pengerahan dan pengintegrasian yang dilakukan oleh sejumlah kelompok atau beberapa orang dan unsur-unsur yang berada serta terkait didalamnya baik personal, spiritual, dan material untuk mengatur sebuah lembaga pendidikan agar tercapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien. Dari definisi manajemen pendidikan yang telah disebutkan, menurut Ary Gunawan 1996: 3 ada tiga fungsi manajemen pendidikan, yaitu : a. Merencanakan kegiatan-kegiatan yang strategis. b. Mengusahakan untuk pelaksanaanya secara sungguh-sungguh dengan cara-cara yang terarah demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan, disertai pembinaan demi peningkatan pendidikan. c. Memanfaatkan sumber-sumber yang tersedia secara efektif dan efisien dalam kegiatan belajar mengajar. Manajemen pendidikan dibagi menjadi delapan bidang garapan manajemen pendidikan. Bidang garapan manajemen pendidikan adalah semua jenis kegiatan manajemen yang secara langsung maupun tidak langsung terlibat dalam kegiatan pendidikan Ary Gunawan, 1996: 8, delapan bidang garapan manajemen pendidikan tersebut adalah: 1 Manajemen peserta didik. 2 Manajemen personil guru dan TU. 3 Manajemen kurikulum. 4 Manajemen sarana dan prasarana. 5 Manajemen anggaranbiaya. 6 Manajemen tatalaksanatatausaha. 7 Manajemen organisasi pendidikan. 8 Manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat. Jadi dalam proses pendidikan agar segala sesuatunya dapat berjalan dengan efektif dan efisien diperlukan manajemen pendidikan yang tepat, dan adanya kerjasama antara semua pihak yang terkait dengan kegiatan manajemen pendidikan, sehingga dalam setiap jenjang pendidikan manajemennya harus disesuaikan dengan jenjang pendidikannya agar dapat berjalan sesuai dengan prosedur yang ada yang ditetapkan oleh pusat. 3. Peranan Pengelolaanan Peranan pengelolaan menurut Subhan 2011 manajemen pendidikan selaku serangkaian pengelolaan dibidang pendidikan berperan dalam : a. Tertunjangnya suasana PBM b. Tertunjangnya profesi tenaga pendidik c. Tercapainya tujuan secara efektif dengan sumber daya terbatas d. Tertunjangnya profesi administrator pendidikan Kegiatan manajemen pendidikan akan sangat menunjang kelancaran PBM, baik ditilik dari segi fasilitas, administrasi kelas, dan lain sebagainya. Adapun bagi tenaga pendidik atau guru, tugas mereka bukanlah sekedar sebagai pemberi materi terhadap peserta didik. Guru juga hendaknya memiliki kompetensi melakukan tugas-tugas administrative atau manajerial. Bagaimanapun juga, kegiatan pbm tidak dapat terlepas dari rangkaian manajemen pendidikan. Peranan manajemen pendidikan lainnya adalah dalam pencapaian tujuan secara efektif dengan sumber daya terbatas. Akibat dari kelangkaan, maka manusia dituntut mampu mengelola sumber daya agar tidak menjadi kendala pemanfaatan sumber daya itu sendiri. Bagi administrator atau manajer pendidikan, tentu saja peranan manajemen pendidikan sangat berlaku, karena sesuai dengan tugas mereka yang harus mampu mengelola sumber daya-sumber daya yang terbtas guna menunjang tercapainya tujuan pendidikan.

B. Pendidikan Anak Usia Dini

1. Hakikat Pendidikan Anak Usia Dini

Hakikat pendidikan anak usia dini dalam seperti dalam konsep dalam Dasar Pendidikan Anak Usia Dini Depdiknas, 2004a: 9-10, adalah: a. Berdasarkan keunikan dalam tingkat pertumbuhan dan perkembanganya, anak usia dini terbagi dalam tiga tahapan, yaitu: 1 Masa bayi, usia lahir – 12 bulan 2 Masa toddler balita, usia 1-3 tahun 3 Masa pra ssekolah, usia 3- 6 tahun 4 Masa kelas awal SD, usia 6-8 tahun b. Pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini perlu diarahkan pada peletakan dasar-dasar yang tepat bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik, daya pikir, daya cipta, emosional, bahasa dan komunikasi yang seimbang sebagai dasar perkembngan pribadi yang utuh. Menurut Mansur 2007: 88-89 Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu proses pembinaan tumbuh kembang anak usia dini lahir hingga enam tahun secara menyeluruh, yang mencangkup aspek fisik motorik, dengan rangsangan bagi perkembangan jasmani, rohani moral dan spritual, motorik, akal pikir, emosional, dan sosial yang tepat agar anak tumbuh kembang secara optimal. Sedangkan menurut Afia Rosdiana 2006: 63 Pendidikan Anak Usia Dini PAUD sangat penting sebagai dasar meletakan landasan bagi perkembangan hidup selanjutnya, maka dalam menampakkan konsep-konsep dan nilai-nilai pada anak harus sesuai dengan pola pertumbuhan dan perkembanganya. Kesalahan