Pembahasan Penyajian Data dan Pembahasan

keberhasilan dalam proses pembelajaran. Sarana prasarana Pos PAUD yang masih sangat minim, dan sebagian besar sarana prasarana masih berasal dari pemerintah yaitu sebanyak delapan Pos PAUD 72,7, sebagian besar pemanfaatan sarana prasarana dipergunakan berdasarkan umur sebanyak enam Pos PAUD 75 dan pemeliharaan sarana prasarana sebagian besar diletakan dikeranjang sebanyak empat Pos PAUD 36,3. Sarana prasarana cukup lengkap dan pemanfaatan sarana prasarana dilakukan sesuai dengan prosedurnya sehingga sarana prasarana dapat terkelola dengan baik dan keberlangsungan Pos PAUD.

3. Keterbatasan Penelitian

Hasil-hasil yang diperoleh dalam penelitian ini sudah dikemukakan pada Bab IV, namun keterbatasan yang ada pada penulis, maka tentunya hasil-hasil penelitian tersebut masih jauh dari kesempurnaan. Adapun keterbatasan dalam peelitian ini sebagai berikut: Penelitian ini baru mengungkap bidang garapan manajemen pendidikan tentang sumber daya manusia, sarana prasarana, dan dana, sehingga masih ada aspek-aspek lain yang belum terungkap, seperti belum terungkapnya pengelolaan kurikulum, pengelolaan peserta didik, pengelolaan tata laksana pendidikan, pengelolaan organisasi pendidikan, pengelolaan hubungan masyarakat. 160

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dari bab IV, maka peranan pengelolaan dalam keberlangsungan Pos PAUD di Kecamatan Kalasan sebagai berikut: Dari 21 Pos PAUD di Kecamatan Kalasan, 13 61,9 sudah tidak berfungsi lagi. Faktor penyebab tidak berfungsi karena keterbatasan sumber daya manusia sebanyak 15,4, dana 38,5, dan sarana prasarana 46,1, sehingga kegiatanya hanya posyandu. Sedangkan yang masih berfungsi berjumlah delapan 38,1. Hal tersebut didukung oleh kegiatan kaderisasi 57,1, dana yang mendukung dari pemerintah 30,8, dan sarana prasarana dari pemerintah 72,7. Jadi berfungsi dan tidak berfungsinya Pos PAUD membutuhkan keterlibatan sumber daya dan membutuhkan pengelolaan yang terus menerus agar tetap berfungsi dengan semestinya.

B. Saran

Pos PAUD yang sudah tidak berfungsi sebaiknya dikelola kembali dengan memperhatikan sumber-sumber yang penting, dengan adanya pengelolaan yang baik, maka tujuan Pos PAUD akan tercapai. Pos yang masih berfungsi sebaiknya pengelolaanya lebih ditingkatkan lagi sehingga Pos PAUD akan lebih berkembang lebih efektif dan efisien dan mencapai tujuan lembaga. 161 DAFTAR PUSTAKA Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta. Ace Suryadi. 2005. Arah kebijakan Pendidikan Anak Usia Dini Jalur Pendidikan Nonformal. Yogyakarta. Afia Rosdiana. 2006. Partisipasi Orang Tua Terhadap Pendidikan Anak Usia Dini: Survei Pada Kelompok Bermain Di Kota Yogyakarta. Jakarta. Ary H Gunawan. 1996. Administrasi Sekolah Administrasi Pendidikan Mikro. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Departemen Pendidikan Nasional 2004. Standar Kompetensi Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta. Direktorat Jendral PLS dan P. 2005. Peran Tenaga Pendidik Dalam Penyelenggaraan Program PAUD. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah. Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini. 2010. Pedoman Teknis Penyelenggaraan Pos PAUD. Jakarta: Departemen Pendidikan Nonformal dan Informal. Direktur Jendral Pendidikan Anak Usia Dini. 2004. Konsep Dasar PAUD. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah. Hartati Sukirman, dkk. 1998. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press. Hasibuan Malayu S.P. 2004. Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah. Jakarta: Bumi Aksara. Ibrahim Bafadal. 2003. Manajemen Perlengkapan Sekolah Teori dan Aplikasinya. Jakarta: Bumi Aksara. ---------, 2005. Dasar-dasar Manajeman dan Supervisi Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Bumi Aksara. Ishak Abdulhak. 2003. Konseptualisasi dan Pemetaan Tatanan Kebijakana Serta Sistem dan Program Pendidikan Anak Usia Dini di Indonesia. Jakarta: Dirjen Dikusepa. Jamal Ma’mur Asmani. 2009. Manajemen Pengelolaan dan Kepemimpinan Pendidikan. Yogyakarta: Diva Press. Lia Yuliana. 2007. Buku Pegangan Kuliah Manajemen Pendidikan. Yogyakarta Lexi Johannes Maleong. 2000. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. ---------, 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Mansur. 2007. Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Martuti. 2009. Mendirikan dan Mengelola Paud. Kreasi Wacana Yogyakarta: Yogyakarta. Nana Syaodih Sukmadinata. 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Nanang Fattah. 2004. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Ngalim Purwanto. 2009. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Peraturan Wali Kota Surabaya Nomor 20 tahun 2008 tentang Pedoman Umum Program Posyandu Pendidikan Anak Usia Dini Terpadu. Surabaya. Subhan. 2011. Manajemen Pendidikan. Surabaya. httpwww.manajemen_ pendidikan. com. Minggu. 31 Janauari 2011 pukul 06.40 WIB Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan RD. Bandung: Alfabeta. Suharsimi Arikunto. 1998. Prosedur Penelitian. Yogyakarta : Rineka Cipta. ---------, 2006. Dasar-dasar Evalusi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Suharsimi Arikunto dan Lia Yuliana. 2008. Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Aditya Media. Syaiful Sagala. 2006. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta. Tatang M Amirin. 1990. Menyusun Rencana Penelitian. Jakarta: Rajawali Press.