Latar Belakang Masalah Sistem Pengendalian Internal atas Aset Tetap pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan suatu Negara dipengaruhi oleh sektor perekonomian suatu Negara tersebut.Tanpa perekonomian yang sehat dan stabil mustahil masyarakat dapat menuju cita-cita yang diinginkan yaitu masyarakat adil dan makmur.Oleh karena itu perekonomian mempunyai peranan yang sangat penting bagi setiap Negara. Setiap perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai berbagai kegiatan tertentu dalam usaha untuk mencapai tujuan organisasi, yang pada umumnya bertujuan untuk menghasilkan laba yang optimal agar dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya, memajukan serta mengembangkan usahanya ke tingkat yang lebih tinggi, untuk itu setiap perusahaan harus membuat keputusan bisnis yang baik. Keputusan binis tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan pengendalian internal untuk mengarahkan operasi perusahaan, melindungi aset, dan mencegah penyalahgunaan system perusahaan yang telah di bentuk oleh perusahaan. Setiap perusahaan baik perusahaan dagang, perusahaan jasa, maupun perusahaan industri dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya mengguanakan sejumlah aset tetap selain asset-aset lainnya.Aset tetap merupakan harta berwujud tangible asset yang memiliki masa manfaat ekonomis lebih dari satu tahun, bernilai material, dan digunakan untuk kegiatan operasi normal perusahaan dan juga tidak untuk dijual, dalam rangka kegiatan normal perusahaan. Aset tetap terdiri dari tanah, peralatan, gedung, kendaraan, mesin, dan harta berwujudlainnya. Perusahaan dapat memperoleh aset tetap dengan berbagai cara, misalnya pembelian tunai, pembelian cicilan, Universitas Sumatera Utara hadiah, tukar tambah, dibuat sendiri dan sebagainya. Aset tetap diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu, yang akan digunakan dalam operasi perusahaan. Semua aset tetap milik perusahaan memerlukan biaya perawatan dan pemeliharaan agar dapat digunakan sesuai dengan rencana.Pengeluaran- pengeluaran guna pemeliharaan dan perawatan aset tetap tersebut diantaranya dapat menambah masa manfaat aset tetap, meningkatkan kapasitas, dan meningkatkan mutu produksinya.Aset tetap sangat berpengaruh terhadap berbagai kegiatan operasional yang mendukung pencapaian tujuan perusahaan.Oleh karena itu, diperlukan pengendalian dan pengawasan internal yang begitu besar terhadap aset tetap.Pengendalian dan pengawasan tersebut dilakukan untuk melindungi aset dari pencurian, penggelapan, penyalahgunaan, atau penempatan aset pada lokasi yang tidak tepat. Pengendalian intern mencakup rencana organisasi dan semua metode serta tindakan yang telah digunakan dalam perusahaan untuk mengamankan asetnya, mengecek kecermatan dan keandalan dari data akuntansinya, memajukan efisiensi operasi, dan mendorong ketaatan pada kebijakan- kebijakan yang telah ditetapkan perusahaan. Pengendalian internal juga dapat memberikan jaminan terhadap informasi bisnis yang akurat demi keberhasilan usaha, serta mengupayakan agar karyawan perusahaan mematuhi peraturan dan perundang-undangan yang berlaku pada perusahaan. Pengendalian intern merupakan hal yang sangat penting dalam pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan. Perusahaan akan lebih terarah Universitas Sumatera Utara dan lebih baik dalam mencapai tujuan. Pengendalian intern diterapkan dalam setiap siklus yang ada di perusahaan, salah satunya dalam pertambahan aset tetap. Aset tetap sering merupakan suatu bagian utama aset perusahaan, dan karenanya signifikan dalam penyajian posisi keuangan. Lebih jauh lagi, penentuan apakah suatu pengeluaran merupakan suatu aset atau beban dapat berpengaruh signifikan pada hasil operasi yang dilaporkan perusahaan. Oleh karena itu, pertambahan aset tetap juga membutuhkan prosedur yang lebih terarah sehingga pertambahannya akan lebih jelas. Pengendalian intern pertambahan aset tetap pada perusahaan perlu diterapkan dan di analisis bagaimana pelaksanaan pengendalian intern pertambahan aset tetap tidak menimbulkan suatu risiko bagi perusahaan. Analisis pengendalian intern pertambahan aset tetap pada perusahaan, ini terlihat dari adanya transaksi yang di otorisasi, adanya nomor urut tercetak pada dokumen pendukung, adanya pelatihan yang memadai untuk karyawan, adanya prosedur formal yang digunakan untuk melakukan kegiatan dan aktivitas operasional. Pengendalian internal merupakan bagian dari masing-masing sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman pelaksanaan operasioan perusahaan atau organisasi tertentu untuk mengamankan kekayaaan, memelihara kecermatan, dan sampai seberapa jauh dapat dipercayanya data akuntansi.Aset tetap juga merupakan investasi jangka panjang perusahaan dengan jumlah yang cukup besar.Untuk itu aset tetap yang ada pada perusahaan harus benar-benar diperhatikan yaitu dengan melakukan pengendalian dan pengawasan yang baik terhadap aset tetap. Universitas Sumatera Utara Dengan adanya pengendalian dan pengawasan tersebut maka perusahaan dapat mengikhtisarkan seluruh aset tetap yang dimilikinya yang dapat memberikan keuntungan yang cukup besar bagi perusahaan. Sebaliknya, jika perusahaan tidak melakukan pengendalian dan pengawasan terhadap aset tetap perusahaan makan akan mengalami kerugian bagi perusahaan tersebut. Berdasarkan uraian ini terlihat jelas begitu besar peran sistem pengendalian internal atas aset tetap bagi suatu perusahaan, maka penulis tertarik untuk mengambil judul dalam tugas akhir yang berjudul “Sistem Pengendalian Internal atas Aset Tetap pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara”. B. Rumusan Masalah Setiap perusahaan akan selalu menghadapi permasalahan dalam menjalankan kegiatan perusahaannya. Masalah yang dihadapi oleh setiap perusahaan berbeda satu dengan yang lainnya, sama halnya dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara. Sesuai dengan latar belakang diatas maka peneliti merasa tertarik untuk mengadakan serangkaian penelitian dan memaparkannya dalam tugas akhir ini yaitu tentang : 1. Bagaimana sistem pengendalian intern aset tetap pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara? 2. Apakah sistem pengendalian aset tetap pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara sudah efektif?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian