Pendidikan, Agama dan Sosial Budaya

53 Jumlah penduduk di Kecamatan Belakang Padang mengalami penurunan dari 19.804 jiwa pada tahun 2004 menjadi berjumlah 19.800 jiwa pada tahun 2005, atau turun sebesar 0,02 persen, terlihat program KB dari pemerintah di Kecamatan ini cukup berhasil. Perkembangan jumlah penduduk dalam 5 tahun terakhir disajikan pada Tabel 8. Tabel 8. Perkembangan Jumlah Penduduk, Luas Daratan, Luas Lautan dan Kepadatan Penduduk di Kecamatan Belakang Padang Tahun 2001-2005 Tahun Luas Km 2 Jumlah Penduduk jiwa Kepadatan Penduduk jiwa Km 2 Daratan Lautan 2005 224,15 573,30 19.800 88 2004 224,15 573,30 19.804 88 2003 224,15 573,30 19.737 92 2002 224,15 573,30 20.542 85 2001 224,15 573,30 19.163 86 Sumber : Kecamatan Belakang Padang dalam Angka, 2005

5.5. Pendidikan, Agama dan Sosial Budaya

Pendidikan merupakan sarana untuk mencerdaskan bangsa, oleh karenanya berhasil atau tidaknya suatu bangsa banyak dipengaruhi oleh tingkat pendidikan penduduknya. Semakin maju pendidikannya maka akan memberikan pengaruh yang baik bagi masa depan berbagai bidang kehidupan. Di Kota Batam prasarana sekolah cukup menunjang pendidikan, secara rinci banyaknya sekolah per Kecamatan disajikan pada Tabel 9. Tabel 9. Banyaknya Sekolah per Kecamatan dan Jenis Sekolah Tahun 2003 Kecamatan Jenis Sekolah buah TK SD SLTP SMA SMK Galang 0 25 4 2 Bulang 1 11 4 Belakang Padang 3 16 3 2 Sei Beduk 34 21 5 1 Nongsa 17 22 3 1 Sekupang 28 23 4 4 2 Batu ampar 22 24 9 3 6 Lubuk Baja 14 21 6 3 3 Sumber : Dinas Pendidikan Kota Batam Tahun 2003. Dari Tabel 9 terlihat jumlah sekolah terbanyak di Kecamatan Sekupang, sedangkan di Kecamatan Belakang Padang sudah cukup memadai karena memiliki semua jenis dari 54 TK-SMA. Sedangkan AkademiPerguruan Tinggi telah berdiri 9 akademi perguruan tinggi swasta. Selain itu banyaknya penduduk yang sekolah akan lebih memperlihatkan kualitas sumberdayanya, banyaknya murid per kecamatan dan jenis sekolah dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Banyaknya Murid per Kecamatan menurut Jenis Sekolah Tahun 2003 Kecamatan Jenis Sekolah orang TK SD SLTP SMA SMK Galang 0 2140 284 121 Bulang 34 1352 318 Belakang Padang 238 2403 642 638 Sei Beduk 1758 9310 1706 569 Nongsa 1529 8149 1988 973 243 Sekupang 2170 7275 1662 999 834 Batu ampar 1688 9169 3473 1163 1851 Lubuk Baja 1738 6921 1586 345 574 Sumber : Dinas Pendidikan Kota Batam Tahun 2003. Kehidupan beragama di Kota Batam berjalan dengan baik, hal ini terlihat dari toleransi antar pemeluk agama yang hidup saling berdampingan. Meningkatnya kesadaran masyarakat akan adanya kesamaan hak dan kewajiban serta menyadari tugas dan tanggungjawab sebagai warga negara yang memiliki peranan untuk membangun dan membina kesatuan bangsa. Tabel 11. Banyaknya Tempat Peribadatan per Kecamatan menurut Jenisnya, Tahun 2003 Kecamatan Mesjid buah Mushola buah Gereja buah Vihara Klenteng buah Belakang Padang 21 26 4 5 Bulang 21 7 0 4 Galang 35 6 29 4 Sei Beduk 45 20 52 4 Nongsa 51 34 31 4 Sekupang 56 27 49 5 Lubuk Baja 21 22 44 5 Batu Ampar 51 33 29 4 Jumlah 301 175 238 35 Sumber : Departemen Agama Kota Batam 2004 55 Agama Islam menjadi agama yang paling banyak dianut oleh masyarakat di Kota Batam, sehingga tempat prasarana peribadatan jumlahnya lebih banyak sebanyak 476. Banyaknya tempat peribadatan per kecamatan seperti tersaji pada Tabel 11. Sedangkan kondisi sosial budayanya merupakan hasil dari perjalanan sejarah yang cukup panjang, dari sejak zaman Kerajaan Melayu hingga masa kemerdekaan. Mayoritas masyarakat Kota Batam berasal dari Suku Melayu yang dapat terlihat dari bahasa yang digunakan, agama yang dianut yang mayoritas Islam dan berbagai adat istiadat lainnya. Secara tradisional masyarakat melayu pada umumnya bermata pencaharian sebagai petani, berkebun, menangkap ikan dan berdagang. Suku lainnya yang terdapat di Kota Batam adalah berasal dari Suku Jawa, Bugis, Minangkabau, dan suku lainnya. Kondisi seperti ini menunjukkan bahwa masyarakat Kota Batam memiliki heterogenitas suku bangsa yang secara langsung akan merupakan suatu penggerak dan atau sebaliknya dapat menghambat jalannya proses pembangunan. Kependuduka n Capil dan

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

6.1. Potensi Sumberdaya Hayati

Pada sebagian besar pulau-pulau yang terdapat di Kota Batam terdapat habitat-habitat sumberdaya pesisir penting berupa hutan bakau mangrove, terumbu karang coral reef dan dataran lumpur mudflat yang kaya dengan berbagai biota yang berasosiasi dengan ekosistem tersebut. Kawasan habitat-habitat tersebut telah lama dimanfaatkan oleh masyarakat setempat sebagai sumber pendapatan mereka, termasuk bagi kepentingan pendapatan daerah, khususnya dari sektor perikanan, arang bakau dapur arang, selain juga dari kegiatan pariwisata. Secara geografis daerah ini sangat strategis, dimana berdekatan dengan wilayah pengembangan pertumbuhan ekonomi Barelang Batam-Rempang-Galang, pusat pertumbuhan ekonomi Bintan, bahkan dengan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Di sisi lain, letaknya yang berhadapan langsung dengan laut dengan sumberdaya pesisirnya yang indah menyebabkan daerah ini merupakan salah satu daerah yang cukup potensial bagi pengembangan pariwisata. Kota Batam sebagai salah satu daerah yang memiliki wilayah daratan dan laut yang cukup kaya dengan potensi sumber daya alamnya memiliki beberapa keunggulan yaitu : a. Terdiri dari pulau-pulau besar dan kecil yang memiliki potensi sumber daya pesisir dan laut yang sangat potensial untuk dikembangkan. b. Terletak pada jalur pelayaran internasional dan dekat dengan Singapura sehingga memudahkan akses dalam kegiatan pemasaran produk-produk yang dihasilkan daerah ini.