Pemecah Gelombang Tempat Pemijahan Penyimpan Karbon

79 wisatawan sebanyak 250 orang. Dengan demikian, maka nilai manfaat hutan mangrove dari manfaat rekreasi adalah sebesar Rp 81.000.000,00

6.3.2. Manfaat Tidak Langsung Indirect Value

Manfaat tidak langsung dari hutan mangrove di Pulau Belakang Padang terdiri dari manfaat untuk pemecah gelombang, tempat pemijahan dan penyimpan karbon.

A. Pemecah Gelombang

Manfaat tidak langsung hutan mangrove di Pulang Belakang Padang yang pertama adalah sebagai pemecah gelombang breakwater. Fungsi fisik sebagai pemecah gelombang ini didekati dengan cara menghitung biaya yang diperlukan untuk membangun breakwater di sepanjang pantai yang dilindungi hutan mangrove. Berdasarkan penelitian diperoleh hasil bahwa harga semen di Pulau Belakang Padang sebesar Rp 33.000,00 per zak dan harga pasir sebesar Rp 60.000,00 per meter kubik, sehingga untuk membangun bangunan pemecah gelombang dengan ukuran 1 m x 10 m x 2,5 m dengan daya tahan 10 tahun diperlukan biaya sebesar Rp 4.100.000,00 Panjang garis pantai yang terlindungi hutan mangrove di Pulau Belakang Padang mencapai 6,3 kilometer. Nilai dari biaya pembuatan bangunan pemecah gelombang tersebut kemudian dikalikan dengan satu per tiga dari panjang garis pantai yang terlindungi hutan mangrove yaitu sebesar 2,1 kilometer. Sehingga total biaya yang dibutuhkan untuk membuat bangunan pemecah gelombang tersebut sebesar Rp 8.610.000.000,00 dimana nilai per tahunnya menjadi Rp 861.000.000,00.

B. Tempat Pemijahan

Manfaat tidak langsung kedua dari hutan mangrove di Pulau Belakang Padang adalah sebagai tempat pemijahan. Penghitungan dari manfaat ini dengan 80 menggunakan rumus model hubungan regresi antara luasan hutan mangrove, upaya penangkapan effort dengan produksi udang 2007: h=0,0268EM +1,141E-05 E 2 dimana h adalah produksi udang, E adalah Effort dan M adalah luasan hutan mangrove ha. Bila luas hutan mangrove di Pulau Belakang Padang sebesar 110,5 ha dengan rata-rata upaya penangkapan effort sebesar 2.164 berarti udang yang dapat diproduksi sebesar 10.621 kg per tahun. Bila harga udang yang ada di Pulau Belakang Padang sebesar Rp 30.000,00kg, maka manfaat hutan mangrove tersebut sebagai area pemijahan spawning ground sebesar Rp 318.630.000,00.

C. Penyimpan Karbon

Manfaat tidak langsung lain dari hutan mangrove adalah sebagai penyimpan karbon. Brown dan Pear 1994 diacu dalam Pearce dan Moran 1994 menjelaskan bahwa karbon dapat tersimpan dalam hutan mangrove berkisar antara 36 hingga 220 ton per ha. Frankhauser 1994 menghitung bahwa nilai per ton karbon tersebut sebesar US 20. Berdasarkan pengamatan di lapangan diperhitungkan bahwa hutan mangrove di Pulau Belakang Padang dapat menyerap karbon sebesar 200 ton, mengingat wilayah Pulau Belakang Padang berada di wilayah tropis sehingga serapan karbonnya relatif besar. Bila diperhitungkan 1 US sebesar Rp 10.000,00 maka nilai ekonomi penyerapan karbon di hutan mangrove Pulau Belakang Padang tersebut kurang lebih sebesar Rp 2.000.000,00 per ha atau totalnya sebesar Rp 221.000.000,00.

6.3.3. Manfaat Pilihan Option Value