Pemodelan Sistem Dinamik Keterkaitan Sumberdaya Mangrove dan

81 Manfaat terakhir dari hutan mangrove di Pulau Belakang Padang adalah manfaat pilihan berupa manfaat keanekaragaman hayati. Menurut Ruitenbeek 1991 hutan mangrove di Indonesia mempunyai nilai biodiversity sebesar US 1.500 per kilometer persegi atau sebesar US 15 per ha. Dengan US 1 sama dengan Rp 10.000,00 dan luas mangrove sebesar 110,5 ha. Sehingga nilai biodiversity hutan mangrove di Pulau Belakang Padang kurang lebih sebanyak Rp 16.575.000,00. Hasil analisis manfaat diatas dapat di rekapitulasi seperti dapat dilihat pada Tabel 27 yang merupakan nilai ekonomi total sumberdaya mangrove di Pulau Belakang Padang. Tabel 27. Rekapitulasi Nilai Ekonomi Total Sumberdaya Mangrove Pulau Belakang Padang Tahun 2004 dengan Luas Mangrove 110,5 Ha No Tipologi Nilai Klasifikasi Fungsi dan Manfaat Nilai Ekonomi Total Rp 1 Direct use value Tegakan Pohon 433.160.000,00 Arang kayu 500.000.000,00 Kayu bakar 696.150.000,00 Perikanan mangrove penyedia umpan 3.488.010.000,00 Pendidikan 10.860.000,00 Rekreasi 81.000.000,00 2 Indirect use value Pemecah Gelombang 861.000.000,00 Tempat pemijahan 318.630.000,00 Penyimpan karbon 221.000.000,00 3 Option value Keanekaragaman hayati hutan mangrove 16.575.000,00 Total Economic Value 6.626.385.000,00 Sumber : Hasil analisis, 2007 Nilai ekonomi total di Pulau Belakang Padang dari DUV Direct Use Value, IUV Indirect Use Value dan OV Option Value per hektar adalah Rp 59.967.285,00.

6.4. Pemodelan Sistem Dinamik Keterkaitan Sumberdaya Mangrove dan

Udang 82 Interaksi keterkaitan sumberdaya mangrove dan udang dapat diprediksi dengan melakukan simulasi terhadap hasil optimal yang telah diperoleh sebelumnya dan existing pada tahun 2004. Kerangka simulasi yang dilakukan seperti yang tersaji pada Gambar 14. ` Simulasi yang dilakukan dengan menggunakan 4 variabel stok yaitu produksi udang, luasan mangrove, effort upaya penangkapan udang, dan TR total revenue . Pertumbuhan udang, penangkapan udang, pertumbuhan mangrove, penurunan mangrove, peubah TR, peubah effort sebagai variabel flow. Simulasi dilakukan dengan menggunakan parameter-parameter seperti tersaji pada Tabel 28. Tabel 28. Parameter-parameter simulasi interaksi keterkaitan sumberdaya mangrove dan udang Koefisien Definisi Satuan Nilai b 1 Koefisien 0,0268 Gambar 14. Simulasi interaksi keterkaitan sumberdaya mangrove dan udang Produksi Udang Luas Mangrove Effort PenangkapanUdang Effort b1 b1 TR PeubahTRB PriceRiil OutEffort TRIN Penurunan M Table 1 Graph 1 b2 Pertumbuhan udang PeubahEffort Luas Mangrove Pertumbuhan b1 Graph 2 83 b 2 Koefisien -1,141E-05 Harga riil real price Harga udang Rp 1000 ton 10.728.315,75 Sumber : Analisis Data, 2007 Parameter b 1 , b 2 , harga riil didapat dari nilai analisis sebelumnya. Harga udang yang dipakai merupakan harga udang rata- rata harga riil yang telah dijustifikasi dengan IHK. Casual loop model sistem dinamik dibangun berdasarkan skenario pemanfaatan 1 SP1 yaitu skenario konservasi 100 pada kondisi existing pada tahun 2004 dan skenario pemanfaatan 2 SP2 yaitu skenario konservasi 100 pada kondisi optimal. Melalui skenario tersebut sumberdaya mangrove memberikan manfaat atau keuntungan yang berujung pada kesejahteraan welfare. Casual loop model sistem dinamik yang dibangun dapat digambarkan seperti yang terlihat pada Gambar 15. Keterangan : M = Mangrove SP1 = Skenario Pemanfaatan 1 SP2 = Skenario Pemanfaatan 2 S1 = keuntungan 1 S2 = keuntungan 2 Berdasarkan parameter-parameter yang disampaikan dan skenario konservasi 100 pada kondisi existing pada tahun 2004 dan 100 konservasi Welfare M SP1 SP2 + + S1 S2 Gambar 15. Casual Loop Model Sistem Dinamik 84 pada kondisi optimal maka diperoleh gambaran simulasi produksi udang dan TR total revenue seperti terlihat pada Gambar 16 dan Gambar 17. Pada kondisi existing pada tahun 2004 dengan luasan mangrove 110,5 Ha terjadi peningkatan produksi udang pada 18 tahun mendatang atau pada tahun 2022 yaitu sebesar 14.846 ton dan TR pada tahun ke 2022 juga mengalami peningkatan senilai Rp 12.384.765.318,00. Namun mengalami penurunan yang sangat tajam pada 52 tahun kedepan yaitu tahun 2056. Perkembangan produksi udang dan TR pada kondisi existing pada tahun 2004 disajikan pada Gambar 16. Sedangkan simulasi produksi udang dan TR total revenue pada kondisi optimal terjadi peningkatan produksi udang pada tahun 2017 yaitu sebesar 17.005 ton dan TR juga Gambar 16. Grafik Produksi Udang dan TR pada Luasan Mangrove kondisi Existing Produksi Udang TR 85 pada tahun 2017 senilai Rp 13. 830.685.540,00. Namun juga mengalami penurunan yang sangat tajam pada tahun 2050. Perkembangan produksi udang dan TR pada kondisi optimal disajikan pada Gambar 17. Sehingga dapat dilihat bahwa dengan mengkonservasi pada luasan optimal akan meningkatkan produksi udang dan pendapatan TR. Persamaan matematis simulasi dan nilai variabel pada kondisi existing dan pada kondisi optimal dapat dilihat pada Lampiran 15 dan Lampiran 16.

6.5. Kebijakan Pengelolaan Sumberdaya Mangrove