Perekonomian dari Sektor Pariwisata

47 Pendapatan per kapita masyarakat juga menunjukkan peningkatan. Berdasarkan harga berlaku, pada tahun 2005 pendapatan per kapita telah mencapai Rp 12.217.716,78, sedangkan pada tahun 2004 sebesar Rp 11.188.263,91. Pola struktur perekonomian Kota Batam masih mencari bentuk yang lebih berimbang dan dinamis. Stabilitas politik, keamanan dan ekonomi nasional sangat menentukan prestasi kinerja perekonomian daerah ini baik langsung maupun tidak langsung. Adanya pergeseran struktur ekonomi yang terjadi, dari perekonomian yang bertumpu pada sektor agraris menjadi ekonomi modern belum diikuti oleh perubahan proporsi pada struktur kesempatan kerja. Tabel 4. Perkembangan PDRB atas dasar Harga Konstan 1993 Menurut Lapangan Usaha di Kota Batam Tahun 2001-2005 No Lapangan Usaha PDRB Dalam Jutaan Rupiah 2001 2002 2003 2004 2005 1 Pertanian 222.418,65 235.533,49 252.705,50 270.498,08 290.369,69 2 Pertambangan 50.616,69 53.646,73 57.289,44 60.545,54 62.986,70 3 Industri pengolahan 9.492.176,38 10.243.891,50 10.975.164,41 11.807.538,64 12.721.212,52 4 Listrik dan Air 40.328,94 42.987,60 46.252,74 49.815,34 53.855,42 5 Bangunan 311.076,62 332.677,85 362.367,70 390.789,59 421.440,72 6 Perdagangan, Hotel restoran 3.586.730,61 3.779.803,23 4.010.761,44 4.258.733,74 4.593.208,93 7 Pengangkutan dan Komunikasi 388.005,00 424.624,28 463.588,36 533.554,49 616.994,45 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa 800.905,97 847.060,15 957.827,60 1.033.339,64 1.124.843,55 9 Jasa-jasa 203.671,77 219.567,99 231.855,01 248.676,74 266.979,92 PDRB 15.095.930,63 16.179.809,82 17.357.812,20 18.653.491,80 20.151.891,91 Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Batam, 2006

5.3.1. Perekonomian dari Sektor Pariwisata

Sektor pariwisata di Kota Batam sangat mendukung perekonomian daerah tersebut terlihat dari data PDRB tahun 2005 sektor pariwisata memberikan kontribusi terbesar kedua yaitu sebesar Rp 4.593.208,93 juta. Hal ini disebabkan Kota Batam sebagai wilayah kepulauan yang berbatasan dengan Malaysia dan Singapura menjadi daerah tujuan wisata 48 manca negara yang didukung oleh potensi alam dan kekayaan serta keindahan kehidupan bawah lautnya. Kota Batam memiliki potensi pariwisata yang sangat menjanjikan, khususnya pengembangan pariwisata bahari. Pariwisata merupakan salah satu hal yang sangat penting artinya bagi daerah. hal ini tercermin dari arah dan kebijakan Pemerintah Daerah untuk tetap mengembangkan usaha ini, termasuk pengadaan berbagai event-event lokal dan internasional seperti dragon boat race, pertandingan panjat tebing tingkat nasional, lomba keterampilan dalam penerapan pengetahuan diving, orientasi bawah air, snorkling, renang antar selat dan lain-lain. Potensi ini meliputi kawasan pantai berupa mangrove dan pantai-pantai berpasir putih serta kawasan laut berupa terumbu karang dan daerah rekreasi pemancingan. Berbagai aktivitas pariwisata yang dapat dilakukan pada resort-resort tersebut antara lain berupa scuba diving, fishing, snorkling, boating, swimming dan water siiking. Hingga saat ini objek-objek wisata ini telah dipasarkan hingga Singapura dan Malaysia. Semuanya itu tidak lain untuk mendorong peningkatan pendapatan daerah maupun kehidupan masyarakat setempat. Lokasiobjek wisata pesisir yang sering dikunjungi, baik oleh wisatawan domestik maupun mancanegara adalah kawasan wisata pantai Trikora, Bintan Beach Resort Pulau Mapur, serta kawasan Bintan Beach International Resort BBIR di Lagoi Bintan Utara. Khusus untuk BBIR, terdapat fasilitas yang lebih kompleks baik untuk kepentingan wisata, rekreasi, pertemuan maupun olahraga eksklusif lainnya. Namun di Pulau Belakang Padang, sektor pariwisata tidak begitu ramai, hanya saat hari libur pariwisata di Melawa Pulau Belakang Padang dikunjungi wisatawan, hal ini diakibatkan kurangnya pengelolaan yang baik dan kurangnya promosi pariwisata. Walaupun untuk masuk ke lokasi pariwisata ini para pengunjung hanya dikenai tarif Rp 49 1.000,00 per orang, juga untuk kendaraan yang masuk. Keindahan pantai Melawa di Pulau Belakang Padang sebenarnya cukup indah, namun kurang pengelolaan sehingga sepi pengunjung. Keindahan pariwisata pantai Melawa dan tarif masuk pantai Melawa dapat dilihat pada Gambar 5 dan 6. Gambar 5. Tarif Masuk Pariwisata Pantai Melawa Gambar 6. Keindahan Pariwisata Pantai Melawa 50

5.4 Kependudukan dan Mata Pencaharian