Pengelolaan Pasar Sejarah dan Keadaan Geografis Pasar Tempel
73
Penjual Telur Tanpa Cangkang No.
Nama Jumlah
per-kemas Jumlah
butir per- plastik
Harga per-1
kemasan 1.
Sutrisno 10 atau 20
3-10 4.000
2. Mbah Mutinah
5 3-5
6.000 3.
Mbak Ria Rahmawati
10 3-10
5.000 4.
Ibu Surmiyah 5
5 6.500
5. Ibu Cipto
3 3-5
4.000 Telur yang sudah dalam plastik tanpa cangkang
sangat diminati oleh masyarakat, yang khususnya masyarakat yang berprofesi sebagai pedagang kue ataupun
penjual sayur siap saji. Untuk kebutuhan dari bahan masakan yang akan mereka jual kembali. Biasanya, dari
peternak telur sudah dipisahkan telur-telur yang memang retak ataupun yang sudah tidak bisa bertahan lama,
kemudian
dikemas dalam
plastik dengan
tidak menggunakan cangkang, lalu di jual kepada pedagang yang
ingin menjual kembali telur tersebut kepada konsumen ataupun kepada orang yang telah memesan secara langsung
kepada pedagang yang bersangkutan.
3
Harga yang cukup murah dibandingkan harga telur pada umumnya telur yang masih ada cangkangnya,
membuat pedagang kuliner lebih memilih telur tersebut untuk dijadikan bahan dari masakan yang akan mereka jual.
Karena keuntungannya pun lebih besar dibanding menggunakan telur yang bagus, mereka selalu memesan
telur yang sudah dikemas dari pedagang.
4
Bisnis telur seperti ini yang terlihat di pasar Tempel Sukarame dimana pedagang telur yang sudah dikemas
menjualkan barang dagangannya, biasanya dengan cara
3
Wawancara dengan Bapak Sutrisno, peternak ayam sekaligus penyedia telur yang sudah dalam plastik, tanggal 10 Januari 2017.
4
Wawancara dengan Ibu Sur, pedagang yang menjual telur yang sudah dalam plastik, tanggal 11 Januari 2017.
74
menawarkan kepada setiap orang yang lewat di depan lesehan tempat mereka berjualan. Yang terdapat beraneka
jumlah telur dalam satu plastiknya, ada yang satu plastik berisikan 3 telur dan ada yang dalam satu plastik berisikan 5
telur yang sudah dikemas. Mbah Mut yang berumur 60 tahun, salah satu penjual telur yang sudah dikemas. Ia
menawarkan telur tersebut kepada orang yang ada dipasar tempel itu, serta tidak jarang juga sebelum telur yang sudah
dikemas tersebut datang, sudah ada yang memesan agar tidak dijual kepada pembeli lain.
Mbah Mutinah sudah menjalani usaha ini selama kurang lebih dua tahun hingga kini karena keuntungan dari
penjualannya yang sangat lumayan. Selama menjalankan usahanya ini mbah Mutinah mengambil keuntungan sebesar
15 persen dari harga yang dibelinya.
5
Lain dengan halnya dengan Bu Cipto yang baru menjual telur dalam kemasan
ini beberapa minggu saja, karena tidak hanya menjual barang dagangan telur tanpa cangkang, ia uga menjual
barang-barang yang lain juga.
6
Alasan yang paling sering diungkapkan penjual ketika ditanya mengenai kualitas telur tanpa cangkang
mereka menjawab tidak tahu kualitasnya hanya tahu menjualkannya saja dan mendapatkan keuntungan, tetapi
tidak semua penjual saat ditanya menjawab seperti ini. Ada beberapa penjual yang ditanya dan menjawab dengan
jawaban yang berbeda, salah satunya mbak Ria, menurutnya telur tanpa cangkang ini bukan telur yang bagus, karena
bisa saja telur yang retak atau pecah karena diinjak ayam atau telur busuk. Tetapi biasanya kebanyakan telur yang
dijual seperti telur yang kuning dan putihnya justru sudah tidak menyatu lagi, dan telur tanpa cangkang biasanya tidak
bertahan lama hanya bertahan dalam kurun waktu 1 hari 1 malam, maka telur seperti ini harus cepat diolah karnanya
5
Wawancara dengan Mbah Mut, pedagang yang menjual telur yang sudah dalam plastik, tanggal 11 Januari 2017.
6
Wawancara dengan Ibu Cipto, pedagang yang menjual telur yang sudah dalam plastik, tanggal 11 Januari 2017.