Furniture Elemen Estetis Obyek Studi I: Rumah Vila di Kawasan Elit Pecinan Jl. Dr. Soetomo

34 aliran udara di dalam ruangan. Sedangkan pencahayaan alami juga dipergunakan pada siang hari karena banyak bukaan pintu, jendela, roster, bovenlicht bovenlicht, serta pencahayaan buatan dari lampu gantung jenis TL maupun pijar tanpa armatur. Tidak semua titik lampu asli dipergunakan sekarang karena penghuni hanya satu orang sehingga tidak semua lampu dibutuhkan. Pada siang hari cahaya matahari yang masuk tidak terlalu menyilaukan karena ada pohon besar yang menghalangi masuknya cahaya matahari.

3.4.8 Furniture

Furniture kuno yang masih ada saat ini bukan furniture yang asli dibuat atau dibeli pada saat rumah dibangun. Karena itu desainnya tidak dibuat khusus sesuai konsep desain rumah. Furniture yang ada dibeli dengan alasan fungsional sesuai dengan ketersediaan furniture pada masa tersebut. Furniture yang dipakai sebagian besar menggunakan material kayu dan rotan. Gambar 3.57 Kursi di ruang tengah Sumber: dokumentasi pribadi Gambar 3.58 Bangku dan meja kayu di teras belakang Sumber: dokumentasi pribadi Gambar 3.59 Meja belajar dan meja bulat di daerah sirkulasi Sumber: dokumentasi pribadi Gambar 3.60 Termometer antik Sumber: dokumentasi pribadi Gambar 3.61 Kursi rotan dan meja kayu di teras belakang Sumber: dokumentasi pribadi 35 Gambar 3.62 Lemari pendek, ranjang, dan lemari baju di salah satu ruang tidur Sumber: dokumentasi pribadi Gambar 3.63 Lemari di salah satu ruang tidur Sumber: dokumentasi pribadi

3.3.9 Elemen Estetis

Elemen estetis yang banyak dijumpai di hunian ini berupa relief di daerah atas jendela, kolom, sudut antara dinding dan langit-langit, serta bagian depan atap. Relief yang dipakai menggunakan motif sangat beragam: floral, geometris, binatang, dan manusia yang memiliki karakter fisik Barat. Namun ukuran relief manusia tidak proporsional. Kebanyakan memiliki badan bagian atas yang besar sedangkan bagian bawah lebih kecil dan pendek. Elemen estetis lainnya dapat dijumpai di bovenlicht yaitu motif tumbuhan dan bunga dari besi tempa. Ada juga patung berbentuk singa penjaga di samping kiri dan kanan bangunan utama, serta hiasan singa penjaga dengan bola di antaranya yang terdapat di atap bangunan utama. Kamar mandi untuk penghuni pun walaupun terpisah dari bangunan utama tapi tetap diberi elemen estetis di bagian depan atapnya berupa patung singa penjaga, anak perempuan, dan motif flora lainnya. Gambar 3.64 kiri Hiasan di bagian atap WC penghuni dilihat dari jauh Sumber: dokumentasi pribadi Gambar 3.65 tengah kiri Hiasan di dinding depan bagian atas kamar mandi penghuni berupa anak perempuan Sumber: dokumentasi pribadi Gambar 3.66 tengah kanan Hiasan di atas kamar mandi penghuni berupa singa penjaga Sumber: dokumentasi pribadi Gambar 3.67 kanan Hiasan di dinding depan bagian atas kamar mandi penghuni berupa anak perempuan Sumber: dokumentasi pribadi 36 Gambar 3.68 Relief tanaman di kolom teras depan bangunan utama Sumber: dokumentasi pribadi Gambar 3.69 Patung singa penjaga dan bola di atas atap bangunan utama Sumber: dokumentasi pribadi Gambar 3.70 Hiasan di dinding atas bovenlicht Sumber: dokumentasi pribadi Gambar 3.71 Hiasan di sudut dinding Sumber: dokumentasi pribadi Gambar 3.72 Hiasan berbentuk bunga di sudut dinding dilihat dari dekat Sumber: dokumentasi pribadi

3.4.10 Material dan konstruksi bangunan