Pembagian Kawasan Kota Tuban

17 untuk keperluan lokal sehingga skala perdagangan yang terjadi di Tuban tidak terlalu besar. Pada awal abad ke-20 sempat dibangun stasiun kereta api, namun tidak meningkatkan perkembangan ekonomi kota Tuban, sehingga sekarang stasiun tersebut sudah ditutup. Tuban dipercaya sudah mendapat pengaruh Islam sebelum ditaklukkan Demak. Namun walau sudah banyak yang beragama Islam, masyarkatnya tetap setia kepada Kerajaan Majapahit yang Hindu- Buddha. Landmark terkenal di Kota Tuban adalah Kelenteng Kwan Sing Bio dan Makam Sunan Bonang. Walau di Indonesia ada empat versi lokasi Makam Sunan Bonang, namun makam di Kota Tuban dianggap yang asli.

3.2 Pembagian Kawasan Kota Tuban

Berdasarkan letak geografisnya, pusat kota Tuban dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu: Daerah perdagangan, pusat pertokoan, pusat pemerintahan dan alun-alun di bagian utara jalur arteri primer. Daerah perdagangan yang terdiri dari pasar bebas, pusat pertokotan, dan kantor kecamatan di sebelah selatan jalur arteri primer yang masih tergolong dalam wilayah pusat kota Tuban. Selain rumah tipe ruko, di seputar daerah perdangangan banyak rumah tinggal dengan tipe rumah kolonial. Bagi masyarakat Cina yang mayoritas masuk ke dunia perdagangan, pekerjaan mengharuskan penghuni untuk tetap tinggal di dalam rumah tinggalnya. Pembagian wilayah hunian Kota Tuban telah dilakukan sejak zaman Belanda yang sampai sekarang masih terlihat. Hunian dapat dibagi menjadi beberapa kategori yaitu bagi golongan masyarakat Timur Jauh Cina, Arab, Pribumi Jawa, Melayu, dan Belanda. Kategori tersebut terbagi lagi dalam golongan sosialnya, misalnya bagi golongan masyarakat Cina menengah ke atas biasanya memiliki pekerjaan yang berkaitan dengan pemerintahan dan usaha masuk ke hunian tipe vila yang lebih banyak pengaruh Belandanya. Sedangkan dari golongan menengah ke bawah biasanya memiliki pekerjaan sebagai pedagang menengah atau kecil. 18 Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, pembagian kawasan di Kota Tuban adalah sebagai berikut: Gambar 3.2 Pembagian distrik wilayah Kota Tuban Sumber: Johannes Widodo a. Pusat kota lama Hindu-Jawa . Indikator : alun-alun kadipaten. Alun-alun merupakan ciri kota kerajaan kuno Hindu-Jawa yang kemudian membentuk identitas kota tersebut. Tuban merupakan salah satu kota pesisir yang memiliki identitas kota kuno Hindu-Jawa dan masih memfungsikan secara aktif keberadaan alun-alun kota. b. Distrik kawasan elit kolonial. Indikator : gedung pengadilan, kantor pos, penjara, hunian pejabat pemerintahan, dll. c. Distrik kawasan Pecinan. Indikator : alun-alun kadipaten d. Distrik kawasan Muslim Kampung Arab. Indikator : masjid raya makam sunan bonang 19 e. Distrik kawasan Kampung Nelayan. Indikator : Kanal-kanal sungai yang langsung meng-akses hunian

3.3 Karakteristik Kawasan