Pendekatan Kuadrat Terkecil Pooled Least SquareCommon effect Pendekatan Efek Tetap Fixed Effect

commit to user 58 Baltagi 1995 dalam Gujarati, 2003 menyatakan bahwa keunggulan data panel dibandingkan dengan data runtun waktu dan data lintas sektor adalah: a. Estimasi data panel dapat menunjukkan adanya heterogenitas dalam tiap unit. b. Dengan data panel, data lebih informative, mengurangi kolinearitas antar variabel, meningkatkan derajat kebebasan dan lebih efisien. c. Data panel lebih cocok digunakan untuk menggambarkan adanya dinamika perubahan. d. Data panel dapat lebih mampu mendeteksi dan mengukur dampak. e. Data panel dapat digunakan untuk studi dengan model yang lebih lengkap. f. Data panel dapat meminimumkan bias yang mungkin dihasilkan dalam agregasi.

2. Estimasi Model Data Panel

a. Pendekatan Kuadrat Terkecil Pooled Least SquareCommon effect

Teknik yang paling sederhana untuk mengestimasi data panel yang merupakan data time series dan cross section dengan menggunakan metode OLS, dikenal dengan estimasi Common Effect . Pendekatan tersebut tidak memperhatikan dimensi individu maupun waktu. Perilaku data antar variabel diasumsikan sama dalam berbagai kurun waktu. Y it = α + β 1 X 1it + β 2 X 2it + е it ....................................................................... 3.2 commit to user 59 untuk i = 1,2……..N dan t = 1,2………..T di mana i adalah cross-section identifiers dan t adalah time-series identifier

b. Pendekatan Efek Tetap Fixed Effect

Kesulitan terbesar dalam pendekatan metode kuadrat terkecil biasa adalah asumsi intersep dan slope dari persamaan regresi yang dianggap konstan baik antar daerah maupun antar waktu. Asumsi ini sangat ketat dan mungkin tidak beralasan. Satu cara untuk memperhatikan “ke-khas-an” unit cross-section atau unit time-series adalah dengan memasukkan variabel boneka dummy variable untuk mengizinkan terjadinya perbedaan nilai parameter yang berbeda-beda, baik lintas unit cross-section maupun unit waktu. Pendekatan yang paling sering dilakukan adalah dengan mengizinkan intercept bervariasi antar unit cross-section namun tetap mengasumsikan bahwa slope koefisien adalah konstan antar unit cross-section. Pendekatan dimana ”slope coefficient constant but intercept varies across individuals” dalam literatur dikenal dengan sebutan model efek tetap fixed effect modelFEM. Pendekatan tersebut dapat dituliskan dalam persamaan sebagai berikut: Y it = α i + β 1 X 1it + β 2 X 2it + е it ..................................................................... 3.3 commit to user 60 Persamaan tersebut kini ditambahkan subscript i pada intersep yang menandakan bahwa intercept antar individu mungkin berbeda. Istilah fixed effect datang dari kenyataan bahwa walaupun intercept mungkin berbeda antar individu, namun intercept tersebut tidak bervariasi sepanjang waktu; dengan kata lain time invariant. Jika menulis intercept sebagai α it , berarti intercept tiap individu adalah time variant. Model tersebut juga mengasumsikan bahwa koefisien regresi slope tetap antar individu dan antar waktu. Model Fixed Effect dapat diestimasikan dimana intersep berbeda antar individu digunakan metode teknik variabel dummy untuk menjelaskan perbedaan intersep tersebut. Model estimasi ini seringkali disebut dengan teknik Least squares Dummy Variabels LSDV. Model Fixed Effect dengan teknik variabel dummy dapat ditulis sebagai berikut: it it it i i i it u X X D D D Y + + + + + + = 3 3 2 2 4 4 3 3 2 2 1 b b a a a a ............................... 3.4 dimana : D 2i = 1 untuk variabel 1 = 0 untuk variabel lainnya model LSDV juga disebut sebagai model covarian. Ho : Pooled Least Square PLS Ha : Fixed Effect Model FEM commit to user 61 Dasar penolakan terhadap hipotesa nol tersebut adalah dengan menggunakan F Statistik seperti yang dirumuskan oleh Chow Aisyah, 2007: 174 sebagai berikut: K N R m R R F UR R UR - - - = 1 2 2 2 .................................................................................. 3.5 Jika nilai F Stat hasil pengujian lebih besar dari F Tabel, maka cukup bukti untuk melakukan penolakan terhadap hipotesa nol sehingga model yang akan digunakan adalah model fixed effect, begitu juga sebaliknya.

3. Uji Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Suku Bunga Kredit Investasi, Tingkat Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Jumlah Kredit Investasi yang Disalurkan Bank Umum di Indonesia

0 20 97

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, UPAH MINIMUM, TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA, DAN INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI INDONESIA TAHUN 2009 2011

1 18 107

Pengaruh Upah minimum Kabupaten Kota (UMK), Pertumbuhan ekonomi, Inflasi terhadap Pengangguran Terbuka di Jawa Tengah tahun 2004 2009

0 12 108

PENGARUH PERTUMBUHAN PENDAPATAN PERKAPITA, TINGKAT INVESTASI DAN TINGKAT INDUSTRIALISASI TERHADAP KEMANDIRIAN DAERAH Studi Kasus Kabupaten dan Kota di Wilayah Soloraya

2 7 190

ANALISIS PENGARUH INFLASI, INVESTASI, UPAH MINIMUM DAN PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP PENGANGGURAN DI EKS- Analisis Pengaruh Inflasi, Investasi, Upah Minimum Dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Pengangguran Di Ekskarisidenan Surakarta Periode Tahun 2010-2014.

1 5 15

ANALISIS PENGARUH INFLASI, INVESTASI, UPAH MINIMUM DAN PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP PENGANGGURAN DI EKS- Analisis Pengaruh Inflasi, Investasi, Upah Minimum Dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Pengangguran Di Ekskarisidenan Surakarta Periode Tahun 2010-2014.

0 4 16

ANALISIS PENGARUH INVESTASI, PERTUMBUHAN ANALISIS PENGARUH INVESTASI, PERTUMBUHAN EKONOMI, UMR, DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PENGANGGURAN DI INDONESIA TAHUN 1979 – 2004.

0 1 15

ANALISIS PENGARUH INVESTASI, INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA.

0 1 84

TAP.COM - PENGARUH INFLASI DAN TINGKAT PENGANGGURAN TERHADAP PERTUMBUHAN ... 1002 2156 1 SM

0 3 17

ANALISIS PENGARUH INVESTASI, INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA

0 1 10