Uji F Analisis Data dan Pembahasan

commit to user 107

5. Uji F

Hasil uji F dari analisis regresi diperoleh harga F hitung sebesar 30.21364 dengan probabilitas sebesar 0.000004. Karena F tabel 3,23 F hitung 30.21364 maka disimpulkan bahwa ada pengaruh antara investasi dan inflasi secara simultan terhadap pertumbuhan ekonomi di Soloraya. Sumber : Hasil Analisis Data, 2011 Gambar 4.4 Daerah Kritis Uji F 6. Koefisien Determinasi R square Nilai koefisien determinasi atau R square R 2 dari hasil analisis diperoleh sebesar 0.877961. Besarnya harga tersebut menunjukkan bahwa besarnya kontribusi variabel bebas yaitu inflasi dan investasi terhadap variabel terikat pertumbuhan ekonomi sebesar 0.877961 x 100 = 87,79. Dengan demikian dapat diketahui bahwa pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian sebesar 12,21. Daerah Daerah 3,23 commit to user 108

I. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dalam penelitian ini meliputi uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi. Hasil uji asumsi klasik tersebut adalah sebagai berikut: 1. Uji Multikolineritas Multikolinearitas merupakan suatu keadaan dimana terdapatnya lebih dari satu hubungan linier pasti antara beberapa atau semua variabel independen dari model regresi Gujarati, 1995. Salah satu asumsi model klasik yang menjelaskan ada tidaknya hubungan antara beberapa atau semua variabel dalam model regresi. Jika dalam model terdapat multikolinieritas, maka model tersebut memiliki kesalahan standar yang besar sehingga koefisien tidak dapat diukur dengan ketepatan tinggi. Pengujian multikolinieritas dalam penelitian ini menggunakan pengujian dengan pendekatan Koutsoyiannis. Metode ini dikembangkan oleh Koutsoyiannis 1977, menggunakan metode coba-coba dalam memasukkan variabel bebas. Dari hasil coba-coba tersebut, selanjutnya akan diklasifikasikan dalam 3 macam Aisyah, 2007: 109, yaitu : 1 suatu variabel bebas dikatakan berguna commit to user 109 2 suatu variabel bebas dikatakan tidak berguna 3 suatu variabel bebas dikatakan merusak Dengan membandingkan nilai R 2 R 2 awal pada regresi dengan dua variabel bebas dan nilai R 2 pada regresi dengan masing-masing variabel bebas. Jika R 2 awal R 2 maka kedua variabel memang layak atau berguna untuk dimasukkan ke dalam model. Hasil uji multikolinieritas diperoleh harga-harga sebagai berikut: R 2 = 0.051159 R 2 aawal= 0.475589 Dari hasil tersebut diketahui bahwa R 2 sebesar 0.051159 lebih kecil dari harga R 2 aawal sebesar 0.475589. Karena itu dapat disimpulkan bahwa tidak ada gejala multikolinieritas pada variabel tingkat inflasi. R 2 = 0.226705 R 2 aawal= 0.462572 Dari hasil tersebut diketahui bahwa R 2 sebesar 0.226705 lebih kecil dari harga R 2 aawal sebesar 0.462572. Karena itu dapat disimpulkan bahwa tidak ada gejala multikolinieritas pada variabel investasi. 2. Uji heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui adanya kesalahan pengganggu yang mempunyai variasi sama, yaitu suatu keadaan dimana variasi dari kesalahan pengganggu tidak sama untuk semua nilai variabel bebas. Jika asumsi ini tidak dipenuhi, maka commit to user 110 terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2001. Pengujian terhadap ada tidaknya heteroskedastisitas dalam model empirik di lakukan dengan uji Park. Kriteria pengujian yaitu dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel . Apabila t hitung t tabel maka tidak ada masalah heterokesdasitas. Hasil uji heteroskedastisitas diperoleh harga-harga sebagai berikut: Tabel 4.13 Hasil Uji Heteroskedastisitas Variabel hitung t tabel Keteranga n Inflasi 1 . 6 8 4 Tidak ada masalah heteroskedastisi tas Investasi 1 . 6 8 4 Tidak ada masalah heteroskedastisi tas Sumber : Data diolah, 2011 3. Uji Autokorelasi commit to user 111 Autokorelasi terjadi apabila pengganggu dalam suatu periode mempunyai korelasi dengan kesalahan pengganggu dengan periode sebelumnya. Adapun untuk melihat autokorelasi dapat digunakan uji Durbin Watson D-W. Sasaran yang hendak dijelaskan guna mengetahui ada tidaknya penyimpangan autokorelasi adalah dengan menunjukan posisi dari nilai Durbin-Watson yang diperoleh dari hasil perhitungan regresi. Sedangkan penentuan adalah dengan cara membandingkan antara nilai d U tabel dengan DW hitung dan d L tabel juga dengan DW hitung. Dari hasil perhitungan regresi linier data panel diketahui nilai Durbin Watson sebesar 1.96. Nilai DW tabel dengan derajat kepercayaan 5 dan derajat bebas variabel bebas sebanyak 2 dan jumlah sampel sebanyak 42 diperoleh nilai d L sebesar 1,39 dan nilai d U sebesar 1,60. Tabel 4.14. Hasil Uji Autokorelasi commit to user 112 D-W d L d U 4 - d U Kriteria Ket e r a n g a n 1 . 9 6 1 , 3 9 1,60 2,40 1,39 1.96 2,40 idak ada masalah autokorelasi Sumber : Data diolah, 2011 Nilai statistik Durbin Watson berdasarkan jumlah selisih kuadrat nilai-nilai taksiran faktor-faktor gangguan yang beruntun. Durbin Watson test merupakan test yang paling sering digunakan untuk mendeteksi adanya autokorelasi sehingga tidak perlu dihitung lagi dan langsung bisa dibandingkan dengan nilai statistik Durbin Watson tabel Ghozali, 2001. commit to user 113 Sumber : Hasil Analisis Data, 2011 Gambar 4.5 Hasil Autokorasi Nilai D-W berada di daerah bebas autokorelasi, yaitu d u D-W 4-d U yaitu 1,60 1.96 2,40, sehingga dapat dinyatakan bahwa tidak ada gangguan autokorelasi dalam regresi.

J. Pembahasan

1. Inflasi mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Dalam angka konstan 4.513931 jika inflasi naik 1 satuan maka variabel pertumbuhan ekonomi turun sebesar 0.028 satuan. Pada hasil penelitian ini sesuai dengan teori Vikesh Gokal yang berpendapat bahwa pengujian menunjukkan bahwa pengaruh negatif yang lemah ada di antara inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Menola k Daerah T Meneri m a Daerah T Menola k 0 dL dU 4-dU 4-dL

Dokumen yang terkait

Pengaruh Suku Bunga Kredit Investasi, Tingkat Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Jumlah Kredit Investasi yang Disalurkan Bank Umum di Indonesia

0 20 97

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, UPAH MINIMUM, TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA, DAN INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI INDONESIA TAHUN 2009 2011

1 18 107

Pengaruh Upah minimum Kabupaten Kota (UMK), Pertumbuhan ekonomi, Inflasi terhadap Pengangguran Terbuka di Jawa Tengah tahun 2004 2009

0 12 108

PENGARUH PERTUMBUHAN PENDAPATAN PERKAPITA, TINGKAT INVESTASI DAN TINGKAT INDUSTRIALISASI TERHADAP KEMANDIRIAN DAERAH Studi Kasus Kabupaten dan Kota di Wilayah Soloraya

2 7 190

ANALISIS PENGARUH INFLASI, INVESTASI, UPAH MINIMUM DAN PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP PENGANGGURAN DI EKS- Analisis Pengaruh Inflasi, Investasi, Upah Minimum Dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Pengangguran Di Ekskarisidenan Surakarta Periode Tahun 2010-2014.

1 5 15

ANALISIS PENGARUH INFLASI, INVESTASI, UPAH MINIMUM DAN PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP PENGANGGURAN DI EKS- Analisis Pengaruh Inflasi, Investasi, Upah Minimum Dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Pengangguran Di Ekskarisidenan Surakarta Periode Tahun 2010-2014.

0 4 16

ANALISIS PENGARUH INVESTASI, PERTUMBUHAN ANALISIS PENGARUH INVESTASI, PERTUMBUHAN EKONOMI, UMR, DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PENGANGGURAN DI INDONESIA TAHUN 1979 – 2004.

0 1 15

ANALISIS PENGARUH INVESTASI, INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA.

0 1 84

TAP.COM - PENGARUH INFLASI DAN TINGKAT PENGANGGURAN TERHADAP PERTUMBUHAN ... 1002 2156 1 SM

0 3 17

ANALISIS PENGARUH INVESTASI, INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA

0 1 10