HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA MICROSOFT OFFICE POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA PADA POKOK BAHASAN TATA NAMA SENYAWA ANORGANIK.

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1. Contoh Rumus Senyawa Kation dan Anion 17 Tabel 2.2. Beberapa Jenis Kation dan Anion 17 Tabel 2.3. Nama Jumlah Atom Dalam Bahasa Yunani 19 Tabel 3.1. Rancangan Penelitian 26 Tabel 3.2. Pedoman Penskoran Indikator Keaktifan Siswa 33 Tabel 4.1. Rata-rata dan Standar Deviasi Data Pre-Test, Post Test, dan Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 39 Tabel 4.2. Uji Normalitas Data Pre-Test dan Post-Test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 40 Tabel 4.3. Uji Homogenitas Data Pre-Test dan Post-Test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 41 Tabel 4.4. Uji Hipotesis Penelitian 41 Tabel 4.5. Peningkatan Hasil Belajar 43 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 3.1. Skema Penelitian 31 DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Lampiran 2. Lampiran 3. Lampiran 4. Lampiran 5. Lampiran 6. Lampiran 7. Lampiran 8. Lampiran 9. Lampiran 10. Lampiran 11. Lampiran 12. Lampiran 13. Lampiran 14. Lampiran 15. Lampiran 16. Lampiran 17. Lampiran 18. Lampiran 19. Lampiran 20. Lampiran 21. Lampiran 22. Lampiran 23. Lampiran 24. Lampiran 25. Lampiran 26. Lampiran 27. Lampiran 28. Lampiran 29. Lampiran 30. Lampiran 31. Lampiran 32. Lampiran 33. Lampiran 34. Lampiran 35. Lampiran 36. Lampiran 37. Silabus Pembelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Eksperimen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kontrol Kartu Kata Kisi-Kisi Tes Sebelum Validasi Instrumen Tes Sebelum Validasi Kunci Jawaban Sebelum Validasi Kisi-Kisi Tes Setelah Validasi Instrumen Tes Setelah Validasi Kunci Jawaban Setelah Validasi Pedoman Penskoran Observasi Keaktifan Belajar Siswa Lembar Observasi Keaktifan Siswa Lembar Keaktifan Belajar Siswa Tabel Validitas Perhitungan Uji Validitas Soal Tabel Tingkat Kesukaran Perhitungan Uji Tingkat Kesukaran Soal Tabel Daya Beda Perhitungan Uji Daya Beda Soal Instrumen Yang Valid Tabel Reliabilitas Perhitungan Realibilitas Tes Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Perhitungan Rata-Rata, Simpangan Baku, Varians Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Perhitungan Rata-Rata, Simpangan Baku, Varians Peningkatan Hasil Belajar Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Uji Normalitas Uji Homogenitas Uji Hipotesis Lembar Nilai Aktivitas Belajar Siswa Analisis Regresi Analisis Korelasi Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar Gain Tabel R Tabel Chi Kuadrat Tabel T Tabel Distribusi F Dokumentasi Penelitian 50 54 60 64 74 76 84 85 86 90 91 92 93 97 98 100 101 103 104 106 107 108 110 112 114 115 121 123 125 126 129 133 138 138 139 140 143

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, siswa kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di dalam kelas diarahkan kepada kemampuan siswa untuk menghapal informasi; otak siswa dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi yang diingatnya untuk menghubungkan dengan kehidupan sehari-hari. Ketika siswa lulus dari sekolah, mereka pintar secara teoritis, tetapi mereka miskin aplikasi. Kenyataan ini berlaku untuk semua mata pelajaran. Mata pelajaran science tidak dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis dan sistematis, karena strategi pembelajaran berpikir tidak digunakan secara baik dalam setiap proses pembelajaran di dalam kelas. Proses pendidikan yang terencana diarahkan untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran, hal ini berarti pendidikan tidak boleh mengesampingkan proses belajar. Pendidikan tidak semata-mata berusaha untuk mencapai hasil belajar, akan tetapi bagaimana memperoleh hasil atau proses belajar yang terjadi pada diri siswa. Dalam pendidikan antara proses dan hasil belajar harus berjalan secara seimbang. Suasana belajar dan pembelajaran itu diarahkan agar siswa dapat mengembangkan potensi dirinya, ini berarti proses pendidikan itu harus berorientasi kepada siswa student active learning Sanjaya, 2006. Sebagai pengelola pembelajaran learning manager, guru berperan dalam menciptakan iklim belajar yang memungkinkan siswa dapat belajar secara nyaman. Melalui pengelolaan kelas yang baik guru dapat menjaga kelas agar tetap kondusif untuk terjadinya proses belajar seluruh siswa Sanjaya, 2006. Pembelajaran yang berpusat pada guru sampai saat ini masih menemukan beberapa kelemahan. Kelemahan tersebut dapat dilihat pada saat berlangsungnya proses pembelajaran di kelas, interaksi aktif antara siswa dengan guru atau siswa dengan siswa jarang terjadi. Siswa kurang terampil dalam menjawab pertanyaan atau bertanya tentang konsep yang diajarkan. Siswa kurang bisa bekerja dalam kelompok diskusi dan memecahkan masalah yang diberikan. Siswa cenderung belajar sendiri-sendiri Kuncoro, 2009. Guru umumnya menggunakan metode ceramah pada proses pembelajaran, artinya guru aktif siswa pasif. Menurut Lenny Kuncoro 2009, penggunaan metode konservatif seperti ceramah tanpa divariasikan dengan menggunakan media atau metode lain mengakibatkan kurangnya perhatian siswa dalam belajar. Ini membuat siswa bosan di dalam kelas sehingga siswa kurang berperan aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran kimia. Hal ini mengakibatkan hasil belajar siswa rendah. Salah satu cara untuk mengurangi kebosanan siswa di kelas adalah melalui belajar dan bermain. Ilmu kimia sebagai salah satu bidang kajian Ilmu Pengetahuan Alam IPA sudah diperkenalkan kepada siswa sejak dini. Mata pelajaran kimia menjadi sangat penting kedudukannya dalam masyarakat karena kimia selalu berada di dalam kehidupan sehari-hari. Kimia adalah salah satu mata pelajaran yang mempelajari mengenai materi dan perubahan yang terjadi di dalamnya. Selama ini masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam mengikuti dan memahami pelajaran kimia. Hal ini tidak terlepas dari materi yang dipelajari sebagian bersifat abstrak. Dalam pembelajaran kimia dibutuhkan keaktifan sebagai dasar untuk pengembangan materi lebih lanjut, hal ini sangat dipengaruhi oleh faktor model pembelajaran yang digunakan. Pembelajaran yang pasif akan menghambat kreatifitas pola pikir siswa dalam memahami suatu konsep Noviawati dalam Khairani, 2011. Diperlukan pembelajaran yang aktif yang dapat menambah kreatifitas pola pikir siswa. Pembelajaran aktif disini merupakan pendekatan pembelajaran yang lebih melibatkan aktivitas siswa dalam mengakses berbagai infomasi dan pengetahuan untuk dibahas dan dikaji dalam proses pembelajaran dikelas. Siswa mendapatkan berbagai pengalaman yang dapat meningkatkan pemahaman dan kompetensinya. Lebih dari itu, pembelajaran aktif

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Adaptasi Makhluk Hidup

0 11 215

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA PADA KONSEP IKATAN KIMIA (Kuasi Eksperimen di SMA Dharma Karya UT Tangerang Selatan)

0 13 259

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match terhadap Prestasi Belajar Sosiologi dalam Pokok Bahasan Pengendalian Sosial

0 26 151

Efektivitas pembelajaran kooperatif model make a match dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS: penelitian tindakan kelas di SMP Islam Al-Syukro Ciputat

0 21 119

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.

3 15 20

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN TATA NAMA SENYAWA DI KELAS X.

0 3 18

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) MENGGUNAKAN MICROSOFT OFFICE POWER POINT PADA POKOK BAHASAN LARUTAN PENYANGGA.

0 2 17

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID.

0 0 23

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MENCARI PASANGAN (MAKE A MATCH) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN RUMUS KIMIA DAN TATA NAMA SENYAWA KELAS X SMA.

0 2 20

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH MENGGUNAKAN MEDIA HANDOUT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON DI SMA.

0 0 19