DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Contoh Rumus Senyawa Kation dan Anion
17
Tabel 2.2. Beberapa Jenis Kation dan Anion
17
Tabel 2.3. Nama Jumlah Atom Dalam Bahasa Yunani
19
Tabel 3.1. Rancangan Penelitian
26
Tabel 3.2. Pedoman Penskoran Indikator Keaktifan Siswa
33
Tabel 4.1. Rata-rata dan Standar Deviasi Data Pre-Test, Post
Test, dan Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 39
Tabel 4.2. Uji Normalitas Data Pre-Test dan Post-Test Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol 40
Tabel 4.3. Uji Homogenitas Data Pre-Test dan Post-Test Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol 41
Tabel 4.4. Uji Hipotesis Penelitian
41 Tabel 4.5.
Peningkatan Hasil Belajar 43
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 3.1.
Skema Penelitian 31
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1.
Lampiran 2. Lampiran 3.
Lampiran 4. Lampiran 5.
Lampiran 6. Lampiran 7.
Lampiran 8. Lampiran 9.
Lampiran 10. Lampiran 11.
Lampiran 12. Lampiran 13.
Lampiran 14. Lampiran 15.
Lampiran 16. Lampiran 17.
Lampiran 18. Lampiran 19.
Lampiran 20. Lampiran 21.
Lampiran 22. Lampiran 23.
Lampiran 24. Lampiran 25.
Lampiran 26. Lampiran 27.
Lampiran 28. Lampiran 29.
Lampiran 30. Lampiran 31.
Lampiran 32. Lampiran 33.
Lampiran 34. Lampiran 35.
Lampiran 36. Lampiran 37.
Silabus Pembelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Eksperimen
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kontrol Kartu Kata
Kisi-Kisi Tes Sebelum Validasi
Instrumen Tes Sebelum Validasi Kunci Jawaban Sebelum Validasi
Kisi-Kisi Tes Setelah Validasi Instrumen Tes Setelah Validasi
Kunci Jawaban Setelah Validasi
Pedoman Penskoran Observasi Keaktifan Belajar Siswa
Lembar Observasi Keaktifan Siswa Lembar Keaktifan Belajar Siswa
Tabel Validitas Perhitungan Uji Validitas Soal
Tabel Tingkat Kesukaran Perhitungan Uji Tingkat Kesukaran Soal
Tabel Daya Beda Perhitungan Uji Daya Beda Soal
Instrumen Yang Valid Tabel Reliabilitas
Perhitungan Realibilitas Tes Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol Perhitungan Rata-Rata, Simpangan Baku, Varians
Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Perhitungan Rata-Rata, Simpangan Baku, Varians
Peningkatan Hasil Belajar Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Uji Normalitas Uji Homogenitas
Uji Hipotesis Lembar Nilai Aktivitas Belajar Siswa
Analisis Regresi Analisis Korelasi
Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar Gain Tabel R
Tabel Chi Kuadrat Tabel T
Tabel Distribusi F Dokumentasi Penelitian
50 54
60 64
74 76
84 85
86 90
91
92 93
97 98
100 101
103 104
106 107
108 110
112 114
115 121
123 125
126 129
133 138
138 139
140 143
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, siswa kurang
didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di dalam kelas diarahkan kepada kemampuan siswa untuk menghapal informasi;
otak siswa dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi yang diingatnya untuk menghubungkan dengan kehidupan sehari-hari. Ketika siswa
lulus dari sekolah, mereka pintar secara teoritis, tetapi mereka miskin aplikasi. Kenyataan ini berlaku untuk semua mata pelajaran. Mata pelajaran science tidak
dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis dan sistematis, karena strategi pembelajaran berpikir tidak digunakan secara baik dalam setiap
proses pembelajaran di dalam kelas. Proses pendidikan yang terencana diarahkan untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran, hal ini berarti pendidikan tidak boleh mengesampingkan proses belajar. Pendidikan tidak semata-mata berusaha untuk
mencapai hasil belajar, akan tetapi bagaimana memperoleh hasil atau proses belajar yang terjadi pada diri siswa. Dalam pendidikan antara proses dan hasil
belajar harus berjalan secara seimbang. Suasana belajar dan pembelajaran itu diarahkan agar siswa dapat mengembangkan potensi dirinya, ini berarti proses
pendidikan itu harus berorientasi kepada siswa student active learning Sanjaya, 2006.
Sebagai pengelola pembelajaran learning manager, guru berperan dalam menciptakan iklim belajar yang memungkinkan siswa dapat belajar secara
nyaman. Melalui pengelolaan kelas yang baik guru dapat menjaga kelas agar tetap kondusif untuk terjadinya proses belajar seluruh siswa Sanjaya, 2006.
Pembelajaran yang berpusat pada guru sampai saat ini masih menemukan beberapa kelemahan. Kelemahan tersebut dapat dilihat pada saat berlangsungnya
proses pembelajaran di kelas, interaksi aktif antara siswa dengan guru atau siswa dengan siswa jarang terjadi. Siswa kurang terampil dalam menjawab pertanyaan
atau bertanya tentang konsep yang diajarkan. Siswa kurang bisa bekerja dalam kelompok diskusi dan memecahkan masalah yang diberikan. Siswa cenderung
belajar sendiri-sendiri Kuncoro, 2009. Guru umumnya menggunakan metode ceramah pada proses pembelajaran,
artinya guru aktif siswa pasif. Menurut Lenny Kuncoro 2009, penggunaan metode konservatif seperti ceramah tanpa divariasikan dengan menggunakan
media atau metode lain mengakibatkan kurangnya perhatian siswa dalam belajar. Ini membuat siswa bosan di dalam kelas sehingga siswa kurang berperan aktif
dalam mengikuti kegiatan pembelajaran kimia. Hal ini mengakibatkan hasil belajar siswa rendah. Salah satu cara untuk mengurangi kebosanan siswa di kelas
adalah melalui belajar dan bermain. Ilmu kimia sebagai salah satu bidang kajian Ilmu Pengetahuan Alam IPA
sudah diperkenalkan kepada siswa sejak dini. Mata pelajaran kimia menjadi sangat penting kedudukannya dalam masyarakat karena kimia selalu berada di
dalam kehidupan sehari-hari. Kimia adalah salah satu mata pelajaran yang mempelajari mengenai materi dan perubahan yang terjadi di dalamnya. Selama ini
masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam mengikuti dan memahami pelajaran kimia. Hal ini tidak terlepas dari materi yang dipelajari sebagian bersifat
abstrak. Dalam pembelajaran kimia dibutuhkan keaktifan sebagai dasar untuk
pengembangan materi lebih lanjut, hal ini sangat dipengaruhi oleh faktor model pembelajaran yang digunakan. Pembelajaran yang pasif akan menghambat
kreatifitas pola pikir siswa dalam memahami suatu konsep Noviawati dalam Khairani, 2011. Diperlukan pembelajaran yang aktif yang dapat menambah
kreatifitas pola pikir siswa. Pembelajaran aktif disini merupakan pendekatan pembelajaran yang lebih melibatkan aktivitas siswa dalam mengakses berbagai
infomasi dan pengetahuan untuk dibahas dan dikaji dalam proses pembelajaran dikelas. Siswa mendapatkan berbagai pengalaman yang dapat meningkatkan
pemahaman dan
kompetensinya. Lebih
dari itu,
pembelajaran aktif