commit to user
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Lengkeng Dimocarpus longan
Lengkeng merupakan jenis tanaman buah dari suku lerak-lerakan atau Sapindaceae
, secara botani tanaman lengkeng Dimocarpus longan Devisio
: Magnoliophyta Sub Devisio : Magnoliopsida
Classis : Dicotyledon
Ordo : Sapindales
Familia :
Sapindaceae Genus
: Dimocarpus Species
: Dimocarpus longan Praswoto, 2001
Lengkeng merupakan tanaman keras yang mempunyai batang kayu yang kuat, sistem perakarannya sangat luas dan mempunyai akar tunggang
yang sangat dalam terutama tanaman lengkeng yang berasal dari biji, sehingga sangat tahan terhadap kekeringan dan tidak mudah roboh.
Daun lengkeng termasuk daun majemuk, tiap tangkai memiliki tiga sampai enam pasang daun. Bentuknya bulat panjang dan ujungnya agak
runcing. Kuncup daunnya berwarna kuning kehijauan, tetapi ada pula yang berwarna merah. Perbungaan umumnya di ujung flos terminalis, 4-80 cm
panjangnya, lebat dengan bulu-bulu kempa, bentuk payung menggarpu malai. Mahkota bunga lima helai, warna bunga lengkeng kuning muda atau
putih kekuningan, ukurannya sangat kecil sehingga hanya dapat diamati secara jelas bila memakai alat pembesar Sunanto,1990
Lengkeng Dimocarpus longan merupakan tanaman buah-buahan yang berasal dari daratan Asia Tenggara. Tanaman yang muncul di daratan China
ini merupakan keluarga buah rambutan dan leci. Dalam bahasa Mandarin, lengkeng disebut “ong ya guo” atau “long yan” yang berarti mata naga.
Sementara di Indonesia buah ini populer dengan sebutan “mata kucing”. Daging buahnya berbentuk bulat, berwarna putih bening, dan mengandung
4
commit to user banyak air. Di tengah daging buah terdapat biji berwarna hitam atau cokelat
tua. Daging buah lengkeng mengandung banyak zat gizi yang penting untuk kesehatan dan kesegaran tubuh. Ada sukrosa, glukosa, protein nabati, lemak,
vitamin A, vitamin B, asam tartarik, dan senyawa fitokimia kimia tumbuhan lain yang berguna bagi kesehatan Anonim, 2008.
Sebagian ahli botani tanaman lengkeng merupakan kerabat dekat rambutan dan leci yang berasal dari India Usman,2004. Namun, pendapat
tersebut disanggah oleh Direktorat Perbenihan Dan Sarana Produksi 2008 yang menyatakan bahwa lengkeng termasuk familia Sapindaceae yang
merupakan tanaman keras yang berasal dari daratan rendah Asia China, Vietnam, Thailand.
Ada beberapa jenis dan asal lengkeng, Dimocarpus L. Sebagi berikut: 1. Ssp. Longan var.Longan. longan Inggris, lengkeng Indonesia,
Malaysia, Lam yai pa Thailand berasal dari wilayah pegunungan di Myanmar hingga tiongkok selatan. Kini dibudidayakan secara meluas
hingga ke Taiwan, Thailand, Indonesia, Australia Queenslan dan Amerika Serikat Florida.
2. Ssp. Longan var.longepetiolatus dari viatnam selatan . 3. Var. Longan var. Obtusus, lamyai khiaver, lamyai tao Thailand dari
Indocina dan dibudidayakan di Thailand. 4. Ssp. Malesianus var. Malesianus, mata kucing Mata kucing, medaru,
medano, bedaro Sumatra iahu Kaltim, isau, sau, kakus Serawak menyebar di Indocina dan Malaysia.
5. Ssp. Malesianus var. Echinatus, dari Kalimantan dan Filipina. Verheij dan Coronel,1997
Tanaman lengkeng di Indonesia dapat dibedakan menjadi dua jenis
yaitu sebagai berikut :
1. Lengkeng lokal Jenis lengkeng lokal di Indonesia antara lain adalah lengkeng batu
atau lengkeng kopyor atau lengkeng Ambarawa dan lengkeng Bantul kekurangan lengkeng jenis lokal yang masih menjadi kendala yaitu umur
commit to user berbuahnya yang masih relatif lama 12 – 14 tahun. Kedepannya
diharapkan lengkeng jenis lokal dapat menjadi varietas unggul dan berkembang menjadi sumber pendapatan agribisnis yang dapat diandalkan.
Lengkeng BatuPringsurat merupakan lengkeng yang pertama-tama dikembangkan di Indonesia. Lengkeng Pringsurat telah dilepas dengan
nama varietas Batu pada tahun 1997. Lengkeng jenis ini banyak ditemukan di daerah Temanggung dan Ambarawa. Lengkeng batu merupakan
lengkeng jenis lokal yang termasuk varietas unggul. Buahnya berbentuk bulat dengan berat 5 – 6 gram per buah. Kulit buahnya halus, tipis dan
berwarna cokelat. Daging buahnya berwarna bening, mudah terlepas dari bijinya, dan cukup tebal sekitar 0,7 cm. Tinggi tanaman bisa mencapai
15 meter. Jika ditanam diatas lahan, satu pohon lengkeng bisa usia produktif atau berumur 12 tahun, bisa menghasilkan 350 kg buah
lengkeng segar per tahun. Lengkeng kopyor mempunyai warna kulit buah berwarna cokelat kekuningan, daging buahnya tipis sulit dilepaskan dari
bijinya dan buahnya bergerombol pada malai seperti anggur. 2. Lengkeng impor
Lengkeng jenis
impor mempunyai
banyak keunggulan
dibandingkan lengkeng jenis lokal, seperti daging buahnya lebih tebal, rasanya lebih manis, ukurannya lebih besar dan waktu berbuahnya relatif
lebih cepat, berikut beberapa jenis lengkeng impor : a. Lengkeng pingpong
Lengkeng jenis ini mempunyai tajuk dan daun yang unik, dahannya cenderung memanjang, lentur dan menjulur kesegala arah.
Daun berwarna hijau tua dan berukuran kecil menggulung kebawah. Ukuran buah jumbo lebih besar dari lengkeng diamond river. Disebut
lengkeng pingpong karena ukurannya yang seperti bola tenis meja. Kulit buahnya berwarna cokelat cerah dengan semburat merah muda di
bagian pangkal buah. Buahnya memiliki aroma yang khas, buahnya cukup tebal, kulit buahnya tipis dan kering atau tidak berair saat
dikupas. Lengkeng jenis ini dapat berbuah saat umur 8 – 12 bulan untuk
commit to user lengkeng dari perbanyakan vegetatif dan untuk tanaman yang berasal
dari perbanyakan generatif berbuah saat berumur 2 – 3 tahun. Kelemahan dari kelengkeng jenis ini yaitu produktivitas tanaman yang
rendah. b. Lengkeng diamond river
Lengkeng diamond river merupakan lengkeng yang berasal dari Cina dan banyak dibudidayakan di Malaysia. Mengenali lengkeng ini
cukup mudah , yaitu daunnya berwarna hijau cerah, lebar dan tepinya bergelombang. Tanaman ini memiliki sosok yang cenderung melebar
kesamping dari pada tumbuh keatas. Tajuk yang kompak membuat diamond river paling disukai pembudidaya untuk ditanam didalam pot.
Sementara itu,daging buahnya relatif tebal dan berair saat dikupas. Lengkeng ini bisa berbuah saat berumur 8-12 bulan untuk
lengkeng hasil perbanyakan vegetatif dan 2 – 3 tahun untuk lengkeng hasil perbanyakan generatif berasal dari biji.
c. Lengkeng itoh Lengkeng itoh yang merupakan hasil penyambungan diamond
river dengan lengkeng dari Thailand ini, sepintas penampilan mirip diamond river dengan daun lebar dan bergelombnag. Kualitas buah
paling unggul dibandingkan dengan lengkeng jenis lain. Daging buah tebal, manis kering dan berbiji tebal. Lengkeng itoh hasil cangkokan
bisa berbuah saat berumur 2 tahun atau 7 – 10 bulan setelah tanam dari
bibit berumur 6 bulan Usman, 2004. Tanaman Lengkeng dapat tumbuh dan berproduksi baik di daerah yang
mempunyai ketinggian 300 - 900 meter diatas permukaan laut. Oleh karenanya di Pulau Jawa banyak diusahakan orang didaerah – daerah seperti
Ambarawa, Temanggung, Wonosobo, Malang Selatan dan sebagainya. Lengkeng dapat tumbuh baik di daerah – daerah yang mempunyai tipe iklim B
basah, tipe iklim C agak basah, tipe iklim D atau sedang Sunanto, 1990. Kondisi suhu ideal bagi pertumbuhan lengkeng yaitu 20-33
C pada siang hari dan 15-22
C pada malam hari. Pada kisaran suhu tersebut tanaman
commit to user lengkeng bisa berbunga dan berbuah. Sebaliknya, jika suhu pada malam hari
melewati kisaran optimal, tanaman tidak bisa berbunga. Meskipun demikian, lengkeng dapat beradaptasi dan hidup pada kondisi suhu yang ekstrem sangat
dingin, yaitu kurang dari 0 C atau pada suhu tinggi hingga 35
o
C. Kelembaban udara
ideal bagi
lengkeng adalah
65-90 dan
curah hujan
2.000-4.000 mmtahun. Bunga tanaman lengkeng sensitif terhadap curah hujan. Curah hujan terlalu tinggi bisa mengakibatkan bunga rontok, sehingga
lengkeng tidak dapat berproduksi optimal Usman, 2004. Lengkeng dapat tumbuh baik di daerah-daerah yang tanahnya bertekstur
halus dengan pH antara 5,5-6,5. Tanah yang bertekstur halus biasanya adalah tanah yang sebagian besar terdiri dari debu dan lempung atau tanah-tanah
yang tidak berpasir, misal tanah-tanah andosol, vertisol, latosol, atau laterit dan sebagainya Sunanto, 2004.
Lengkeng hidup baik ditanah lempung yang berpasir dan mengandung kapur. Tanah lempung memiliki ciri berwarna kelabu hingga kecoklatan dan
bertekstur liat atau liat berpasir. Jenis tanah lain yang baik bagi pertumbuhan lengkeng adalah tanah andosol yang umumnya terdapat di dataran tinggi.
Tanah andosol memiliki ketebalan solum 1,0-2,25 m, berwarna hitam sampai kelabu atau cokelat tua, struktur remah dan memiliki pH 5,0-7,0. Jenis tanah
latosol juga sesuai untuk tanaman lengkeng. Jenis tanah ini tersebar didataran rendah hingga dataran tinggi. Tanah latosol memiliki solum setebal 1,3-5,0,
berwarna merah hingga cokelat atau kekuningan dengan pH 4,5-6,5. Pada dasarnya lengkeng membutuhkan tanah yang subur dan banyak mengandung
zat organik. Keasaman tanah yang ideal bagi lengkeng berkisar 5,5-6,5 serta memiliki aerasi dan drainase yang baik. Tanah yang becek kurang disukai
lengkeng karena dapat menyebabkan akar tanaman busuk Usman, 2004.
B. Teknik perbanyakan tanaman secara okulasi