2.2. Logam Berat
Logam berat adalah unsur logam yang mempunyai massa jenis lebih 5gCm
3
, logam berat tidak dapat didegradasi oleh tubuh, bersifat toksis meskipun pada konsentrasi rendah, dan keberadaannya dalam lingkungan
perairan telah menjadi permasalahan bagi lingkungan hidup Darmono, 2001. Logam berat merupakan komponen alami tanah. Elemen ini tidak dapat
didegradasi maupun dihancurkan. Sifat toksisitas logam berat dapat dikelompokan ke dalam 3 kelompok, yaitu bersifat toksik tinggi yang terdiri
dari atas unsur-unsur Hg, Cd, Pb, Cu, dan Zn, bersifat toksik sedang terdiri dari unsur-unsur Cr, Ni, dan Co, bersifat tosik rendah terdiri atas unsur Mn dan Fe.
Toksisitas logam yang berbahaya dalam tubuh yaitu pada kadar 5gCm
3
. Logam berat dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan, air
minum, atau udara. Logam berat berpotensi menjadi racun jika konsentrasi dalam tubuh berlebih. Logam berat menjadi berbahaya disebabkan sistem
bioakumulasi, yaitu peningkatan konsentrasi unsur kimia didalam tubuh makhluk hidup. Pemasok logam berat dalam tanah pertanian antara lain bahan
agrokimia pupuk, asap kendaraan bermotor, bahan bakar minyak, pupuk organik, buangan limbah rumah tangga, industri, dan pertambangan. Berbagai
faktor lingkungan berpengaruh terhadap logam berat yaitu keasaman tanah, bahan organik, suhu, tekstur, mineral liat, kadar unsur lain dan lain-lain. pH
adalah faktor penting yang menentukan transformasi logam. Penurunan pH secara umum meningkatkan ketersediaan logam berat
Darmono, 2001.
Menurut Darmono 2001, faktor yang menyebabkan logam berat termasuk dalam kelompok zat pencemar adalah karena adanya sifat-sifat logam
berat yang tidak dapat terurai non degradable dan mudah diabsorbsi. Pemasok logam berat dalam tanah pertanian antara lain bahan agrokimia pupuk dan
pestisida, asap kendaraan bermotor, bahan bakar minyak, pupuk organik, buangan limbah rumah tangga, industri, dan pertambangan.
2.3. Timbal Pb