Padi Beras Merah Delignifikasi

4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Padi Beras Merah

Oryza sativa L. Var Barak cenana Padi beras merah lokal merupakan salah satu padi lokal yang banyak dibudidayakan pada dataran tinggi. Padi beras merah merupakan padi dengan umur 185 hari dan hanya berproduksi satu kali dalam setahun dan setelah berproduksi akan mati. Padi beras merah memiliki batang dengan warna hijau, warna daun hijau dan posisi daun terkulai DPPVT, 2007. Berikut merupakan klasifikasi dari tanaman padi beras merah. Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae Kelas : Monocotyledone Bangsa : Polaes Suku : Gramineae Marga : Oryza Jenis : Oryza sativa L. var Barak cenana DPPVT, 2007 Jerami padi atau bagian batang merupakan bagian dari tanaman yang masih kurang dimanfaatkan. Pemanfaatan jerami padi selama ini digunakan untuk ternak hanya 31-39, industri hanya 7-16 dan sisanya dibiarkan sebagai limbah. Dalam jerami padi mengandung selulosa 28-36, hemiselulosa 23-28, lignin 12-16, dan abu 15-20 Jalaludin dan Rizal, 2005. Gambar 2.1 Padi Beras Merah Lokal Gambar 2.2 Jerami Padi Beras Merah Lokal Desa Jatiluwih, Kabupaten Tabanan dikenal sebagai desa dengan produksi padi tertinggi di Bali. Salah satu padi hasil panen dari Desa Jatiluwih yang terkenal yaitu padi beras merah. Namun hingga saat ini konsumsi dari padi beras merah masih sedikit karena belum diketahui kandungan gizinya bagi pertumbuhan. Selain itu padi beras merah juga mengandung pigmen warna merah pada lapisan perikarpnya hingga lapisan luar endosperm beras Tang dan Wang, 2001. Warna merah pada beras dapat dimanfaatkan sebagai pewarna alat industri pangan seperti kue, bubur, biskuit, roti, mie, es krim, dan minuman fermentasi. Kandungan amilosa padi beras merah termasuk dalam kategori tinggi dengan kandungan amilosanya sekitar 27 - 40,13 Anhar, 2013; Kristamtini, 2009

2.2 Delignifikasi

Delignifikasi adalah suatu proses mengubah stuktur kimia biomasa lignoselulosa selulosa dan hemiselulosa. Delignifikasi bertujuan untuk mendegradasi lignin secara selektif sehingga dapat menguraikan ikatan kimianya secara ikatan kovalen, ikatan hidrogen, maupun ikatan Van Der Walls dengan komponen kimia lain pada bahan lignoselulosa. Proses degradasi yang terjadi ini diharapkan komponen lainnya tetap utuh seperti substrat selulosa dan hemiselulosa yang tersisa akan dengan mudah mengalami proses hidrolisis Sun dan Cheng, 2012; Rosgaard et al., 2009. Degradasi lignin penting dilakukan, mengingat lignin berfungsi sebagai pelindung selulosa. Lignin merupakan suatu dinding kokoh yang melekat pada serat selulosa dan hemiselulosa pada tanaman yang menyebabkan tanaman keras dan dapat berdiri kokoh, pada kondisi ini lignin dapat menghambat penetrasi asam atau enzim sebelum hidrolisis berlangsung Gunan dkk, 2010. Proses delignifikasi dapat dilakukan secara kimia dengan menggunakan larutan NaOH. Larutan NaOH dipilih, karena larutan ini dapat menyerang dan merusak struktur dari lignin, bagian kristalin dan amorf, dan dapat memisahkan sebagian lignin dan hemiselulosa yang menyebabkan penggembungan struktur dari selulosa Enari, 1983; Marsden dan Grey, 1986; Gunam dan Antara, 1999.

2.3 Hidrolisis