Uji Organoleptik Susut Pengeringan Uji Kelembaban Pengukuran pH

Tabel 2.2 Karakteristik Selulosa Mikrokristal Rowe et al, 2009. Sudut diam 40º Bobot jenis 0,337 gcm3 Bobot jenis mampat 0,478 gcm3 Bobot jenis nyata 1,512-1,668 gcm3 Waktu alir 1,41 gdetik Titik lebur 260-270ºC Kelembaban 5 pH 5-7,5 Susut pengeringan 7 Kelarutan dalam eter 0,05 Kelarutan dalam air 0,25

2.5 Uji Sifat Fisika Selulosa Mikrokristal

2.5.1 Uji Organoleptik

Uji organoleptis pada selulosa mikrokristalin meliputi bau, warna dan rasa selulosa mikrokristal Lachman dkk, 2008. Selulosa mikrokristal berbentuk serbuk kristal, berwarna putih, tidak berbau dan tidak berasa Rowe et al., 2009.

2.5.2 Susut Pengeringan

Uji ini digunakan untuk menetapkan jumlah dari semua jenis bahan yang mudah menguap dan hilang pada komposisi tertentu Depkes RI, 1995. Uji susut pengeringan dilakukan untuk mengetahui kandungan bahan yang mudah menguap dalam hal ini yaitu kandungan air dan kandungan minyak atsiri. Diketahui bahwa kandungan kadar air pada selulosa kurang dari 12,23 Tengah et al., 2011. Apabila kandungan kadar air yang tinggi dalam suatu bahan maka dapat menjadi media pertumbuhan mikroorganisme. Sedangkan kandungan minyak atsiri pada ...............................Persamaan 2.1 selulosa terbilang kecil. Pengujian dilakukan dengan memanaskan selulosa mikrokristal dalam oven hingga diperoleh kadar yang diinginkan. Susut pengeringan dihitung dengan persamaan : a : berat selulosa mikrokristal awal b : berat akhir selulosa mikrokristal

2.5.3 Uji Kelembaban

Uji Kelembaban dilakukan untuk mengetahui kandungan uap air dalam selulosa mikrokristal. Kelembaban dapat mempengaruhi kompaktibilitas terhadap selulosa mikrokristalin sehingga apabila kelembaban yang tinggi maka akan dihasilkan granul yang melekat pada permukaan die dan punch saat proses pembuatan tablet. Sedangkan nilai kelembaban yang terlalu rendah mengakibatkan tablet yang dihasilkan menjadi rapuh. Lieberman, 1989.

2.5.4 Pengukuran pH

Pengukuran pH dilakukan untuk mengetahui stabilitas dari selulosa mikrokristal pada kondisi penyimpanan. Pengukuran dilakukan dengan merendam selulosa mikrokristal dengan 100 ml air bebas CO 2 selama 1 menit kemudian dilanjutkan dengan pengukuran pH dengan alat pH meter. Nilai pH optimal yang dimiliki selulosa mikrokristal berkisar 5-7,5 Rowe et al., 2009.

2.5.5 Uji Viskositas