tanaman ini menormalisasi kadar gula darah daripada menurunkannya, seperti yang terjadi pada efek restorasi kada testosteron Talbott et al., 2013. Namun
mekanisme molekular untuk efek ini belum diketahui secara pasti. Pasak bumi dapat memperbaiki kualitas hidup dengan cara meningkatkan
vitalitas, aktivitas fisik, sense of general well-being, anti-aging, tenaga dan mood dengan menurunkan anxietas, memperbaiki disfungsi ereksi ringan yang
semuanya dipengaruhi oleh kadar Testosteron Lunenfeld dan Nieschlag, 2007; Udani, 2011; Ismail et al. 2012; Talbott et al., 2013.
2.3.3 Kandungan Senyawa Pasak Bumi
Hasil analisis yang telah dilakukan oleh beberapa ahli baik dari Malaysia, Jepang, Thailand juga Indonesia menyatakan bahwa dalam akar Pasak Bumi
terdapat kandungan kimia : 1 aervin, karbolina, α-7-metoksi, 1-asid propionik, 9 eurikomalakton, 10 eurikomanol, 11 eurikomanol, 13-
β-18-dihidro, 12 eurikomanol,-2-
α-D-glukosida, 13 eurikomanon, 14 eurikomanona, 13-21- dihidro, 15 eurikomanona, 13-beta-21-dihidroksi, 16 klaineanon, 14-15-
betadihidroksi, 17 klaineanon,14-15- dihidroksi, 18 longilaston, 19 β-
sitosterol, 20 stigmasterol. Sejauh ini setidaknya terdapat 65 komponen yang berhasil diisolasi dari
pasak bumi Kuo et al., 2003. Tumbuhan ini sangat kaya akan komponen bioaktif seperti eurycomaoside, eurycolactone, eurycomalactone, eurycomanone dan
pasakbumin-B dimana alkaloid dan kuasinoid memegang porsi terbesar Bhat dan Karim, 2010. Komponen kuasinoid eurycomanone digunakan sebagai marker
pada standardised water extract menurut standart SIRIM Malaysian Standards,
2011 dan terbukti dapat meningkatkan kadar testosteron serta produksi sperma pada binatang coba Zanoli et al., 2009; Low et al., 2013. Ekstrak Pasak Bumi
dikenal sebagain adaptogen Tambi dan Kadir, 2006 dan pengobatan anti-aging terutama pada pria untuk meningkatkan level energi, mood, fungsi seksual dan
libido yang menurun seiring dengan bertambahnya usia Adimoelya, 2000; Cyranoski, 2005.
Hasil analisis laboratorium analisis pangan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana pada November 2014 memberikan hasil analisis
dari akar Pasak Bumi hutan di Kalimantan Barat memberikan hasil kapasitas antioksidannya 5514,58 ppm GAEAC Gallic Acid EquivalentAntioxidant
Capacity, IC 50 Inhibition Concentration terhadap radikal bebas DPPH 0,1 mM sebesar 3,56 mgml, kadar total fenol 3,01 bb GAE Gallic Acid
Equivalent, kadar tanin 0,63 bb TAE Tannic Acid Equivalent, vitamin C 1496,60 mg100g, Rendemen 0,35 bb Novianti, 2015.
Hasil analisis yang dilakukan pada Maret 2015 di UPT Laboratorium Analitik Universitas Udayana dengan hasil analisis kimia ekstrak akar Pasak
Bumi terdapat 5 formula kimia utama yaitu senyawa ester 3,06, senyawa phenanthroline 3,85, senyawa naphthyridin 1,06, senyawa beta sitosterol
5,77 dan senyawa estragole 1,17 Novianti, 2015. Pada hasil analisis yang dilakukan pada Februari 2016 di UPT Laboratorium Analitik Universitas
Udayana didapatkan kadar phytotestosteron pada ekstrak akar Pasak Bumi Eurycoma longifolia sebesar 12,17 Lampiran 1. Phytotestosterone adalah
kelompok ekstrak tanaman yang mampu meniru dan memperkuat aksi dari hormon testosteron itu sendiri.
2.3.4 Uji Toksisitas Pasak Bumi