Fungsi Testosteron Penuaan .1 Definisi Penuaan

Pada pria setelah pubertas, kadar testosteron serum berkisar antara 300- 1000 ngdL rata-rata 611±186 ng. Pada pria, 98 testosteron terikat pada protein plasma, yang meliputi albumin dan steroid hormon-binding globulin SHBG. Sisanya sebesar 2 merupakan testosteron bebas karena beredar dalam keadaan tidak terikat pada protein apapun yang mengalir dalam darah. Presentase testosteron yang terikat pada SHBG bervariasi antar individu, tetapi pada umumnya sekitar 40-80 dari testosteron yang beredar Pangkahila, 2007. Testosteron yang tidak terikat pada jaringan, dengan cepat akan diubah oleh hati menjadi androsteron dan dehidroepiandosteron, kemudian secara serempak dikonfigurasikan sebagai glukoromida dan sulfat kemudian diekskresikan ke usus melalui empedu ataupun ke dalam urin melalui ginjal Guyton dan Hall, 2001.

2.2.3 Fungsi Testosteron

Testosteron memiliki beberapa fungsi yang berbeda di dalam tubuh, antara lain Sherwood, 2007: 1. Efek pada jaringan seks spesifik setelah lahir Masa puber adalah masa dimana terjadi maturasi dari sistem reproduktif yang sebelumnya non fungsional untuk mencapai puncaknya dan mempunyai kemampuan untuk bereproduksi. Biasanya dimulai pada usia 10-14 tahun. Pada masa puber, sel Leydig sekali lagi mulai mensekresi testosteron. Testosteron inilah yang bertanggung jawab untuk pertumbuhan dan perkembangan seluruh sistem reproduksi laki-laki. Di bawah pengaruh sekresi testosteron, terjadi pembesaran testis dan dimulailah produksi sperma untuk pertama kalinya, terjadi pembesaran glandula seksual aksesoris, dan pembesaran penis serta skrotum. Setelah masa pubertas, sekresi testosterone dan spermatogenesis terjadi secara terus-menerus seumur hidup seorang laki-laki, meskipun produksinya akan berkurang secara bertahap setelah umur 45 atau 50 tahun ke atas. Penurunan level testosteron dan produksi sperma ini tidak disebabkan oleh penurunan stimulasi testis tetapi kemungkinan besar terjadi karena perubahan degenerasi yang berkaitan dengan penuaan yang terjadi pada pembuluh darah kecil di testis. Penurunan ini sering disebut sebagai andropause. 2. Efek lain yang berkaitan dengan reproduksi Testosteron mengatur perkembangan libido dan mempertahankan libido pada seorang laki-laki dewasa.Tetapi pada manusia libido juga dipengaruhi oleh interaksi sosial dan faktor emosional.Testosteron juga berfungsi sebagai umpan balik negatif untuk mengontrol produksi hormon gonadotropin dari hipofisis anterior. 3. Efek pada perkembangan seksual sekunder Perkembangan dan pemeliharaan seksual sekunder laki-laki bergantung pada testosterone.  Pertumbuhan rambut pada bagian vital  Suara yang lebih dalam  Kulit yang lebih tebal.  Konfigurasi tubuh laki-laki. 4. Efek non reproduksi Testosteron juga mempunyai efek anabolik protein dan pertumbuhan tulang yang akan mengarah pada pembentukan fisik laki-laki yang lebih berotot dan pertumbuhan yang cepat selama masa puber. Testosteron juga menstimulasi sekresi pada kelenjar minyak. Pada hewan Testosteron akan mengakibatkan terjadinya perilaku agresif. Kekurangan testosteron pada pria yang mengalami penuaan sering dikaitkan dengan hilangnya libido, disfungsi ereksi, depresi, penurunan kemampuan kognitif, lesu, osteoporosis, dan hilangnya massa otot dan kekuatan. Gejala- gejala ini secara kolektif dikenal sebagai masa andropause, atau Androgen Deficiency in The Aging Male ADAM, dan Partial Androgen Deficiency In The Aging Male PADAM sindrom ini cenderung menjadi lebih parah semakin bertambahnya usia Rajfer, 2003.

2.3 Pasak Bumi Eurycoma longifolia