Pengembangan Model Pembelajaran Agama Islam Untuk Penguatan Uji Validasi Model Pembelajaran PKMS

Muslihudin, 2014 PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN UNTUK PENGUATAN KESADARAN MORAL SPIRITUAL MURID SEKOLAH DASAR PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu terima, terutama murid kelas 5 yang dijadikan subjek dalam penelitian. Untuk itu disebarkan angket untuk menggali resepsi murid terhadap proses pembelajaran agama Islam sekaligus didalamnya berisi moral spiritual assessment inventory sejenis instrumen untuk mengukur tingkat kesadaran moral spirtual murid sekolah dasar. Instrumen ini diberikan kepada 108 orang murid sekolah dasar kelas 5 yang diambil secara random dari 10 sekolah dasar yang dijadikan sampel penelitian. Data yang diperoleh dari kegiatan observasi, data angket guru dan data angket murid kemudian diolah dan dianalisis untuk mendapatkan gambaran utuh kondisi eksisting kegiatan pembelajaran agama Islam di sekolah dasar saat ini. Hasil kegiatan penelitian pendahuluan ini dijadikan dasar untuk mengembangkan model pembelajaran PKMS pada pendidikan agama Islam di Sekolah Dasar.

4. Pengembangan Model Pembelajaran Agama Islam Untuk Penguatan

Kesadaran Moral Spiritual PKMS Murid SD Kegiatan pengembangan model diawali dengan kajian teoritik dan kajian normatif. Model yang dikembangkan berangkat dari uslub al-tarbawy yang terdapat dalam surat al-ghasiyah ayat 17 – 26. Isi kandungan ayat tersebut diartikulasikan menjadi sebuah model pembelajaran dengan diperkuat teori-teori pembelajaran yang sedang berkembang sehingga menjadi model tentatif. Desain model yang bersifat tentatif tersebut kemudian evaluasi oleh pakar sejawat dan guru untuk menguji keterbacaan dan keterpakaian model sebelum menjadi model hipotetik. Setelah menjadi model hipotetik dilakukan uji coba sebanyak empat kali dengan melibatkan guru yaitu bapak Norman, S.Pd.I guru agama Islam SDN Sampiran Cirebon. Uji coba dilaksanakan sebanyak empat kali. Selama kegiatan uji coba berlangsung dilakukan pengamatan serta observasi langsung. Dalam proses uji coba ini revisi serta penyempurnaan dilakukan melalui berdasarkan pada catatan hasil observasi dan evaluasi yang diberikan oleh guru sukarelawan. Setelah mendapatkan bentuk yang optimal maka model kemudian diujicoba luas dan divalidasi.

5. Uji Validasi Model Pembelajaran PKMS

Uji validasi dilakukan pada semester kedua pada tiga sekolah yaitu; SDN Cirebon Girang, SDN Kecomberan dan SDN 2 Kepongpongan. Uji validasi mempergunakan metode eksperimen quasi quasi experimental design. Dalam Muslihudin, 2014 PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN UNTUK PENGUATAN KESADARAN MORAL SPIRITUAL MURID SEKOLAH DASAR PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu kuasi eksperimen ini terdapat kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, tetapi pengambilan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tersebut tidak dilakukan secara random Sugiyono, 2010:443. Data hasil uji coba validasi berupa catatan observasi diolah secara kualitatif untuk mendapatkan gambaran kebermaknaan model. Disamping itu kebermaknaan model juga diperoleh melalui analisis data kuantitatif terhadap test hasil belajar murid baik pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. Data diolah melalui uji t dengan menggunakan program SPSS Ver. 16 untuk mendapatkan gambaran dampak penerapan model. Perbedaan rata-rata antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol memperlihatkan kebermaknaan dan efektifitas model yang dikembangkan bagi penguatan kesadaran moral spiritual murid Sekolah Dasar pada pendidikan agama Islam. Muslihudin, 2014 PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN UNTUK PENGUATAN KESADARAN MORAL SPIRITUAL MURID SEKOLAH DASAR PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

Dalam bab 5 ini akan dikemukakan tiga hal; pertama kesimpulan hasil penelitian, kedua implikasi hasil penelitian, ketiga rekomendasi hasil penelitian.

A. Kesimpulan Hasil Penelitian

Merujuk kepada hasil penelitian dan pembahasan sebagaimana telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka kesimpulan yang dapat disajikan dari penelitian dan pengembangan ini adalah:

1. Kegiatan pembelajaran pendidikan agama Islam di Sekolah Dasar

belum sepenuhnya terlaksana secara optimal. Kesimpulan ini dapat ditunjukan dari hasil studi pendahuluan yang memperlihatkan hal-hal sebagai berikut; 1 keterampilan sebagian guru dalam mengelola pembelajaran pendidikan agama Islam yang sesuai dengan tugas perkembangan murid sekolah dasar belum memuaskan; 2 keterampilan sebagian guru PAI dalam mengorganisasikan materi pembelajaran secara terstruktur belum memuaskan, terutama terkait dengan pengelompokan materi PAI ke dalam pengetahuan faktual, konseptual dan pengetahuan prosedural dihubungkan dengan metode dan pendekatan yang relevan dalam pembelajaran masih rendah; 3 keterampilan untuk memanfaatkan sumber dan media belajar yang lebih artikulatif bagi perkembangan keagamaan murid sekolah dasar belum memuaskan, sumber belajar masih terfokus pada penggunaan buku paket untuk menggiring pada kegiatan membaca, menghapal dan menulis; 4 keterampilan mengelola kelas yang lebih variatif belum memuaskan terutama terkendalam dengan keberadaan jumlah murid yang rata-rata dalam jumlah besar jauh di atas jumlah ideal sebesar 28 orang siswa dengan model tempat duduk yang penuh sesak memenuhi ruang kelas; 5 jika merujuk kepada tujuan kegiatan pembelajaran pendidikan agama Islam untuk mengembangkan secara bertahap kesadaran moral spiritual siswa KI- 1 dan KI-2, maka hasil survey dengan menggunakan instrumen moral spiritual assessment inventory hasilnya belum memuaskan, terutama jika menggunakan kriteria minimal 75 dari kriteria ideal 100.

Dokumen yang terkait

STUDI ANALISIS TENTANG KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK TINGKAT SEKOLAH DASAR

0 8 31

Implementasi strategi pembelajaran kooperatif pada mata pelajaran pendidikan agama Islam di Sekolah

1 7 86

pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap tingkat pemahaman siswa tentang materi zakat pada mata pelajaran pendidikan agama islam (Penelitian Quasi Eksperimen di Kelas VIII SMP Sulthan Bogor Tahun Ajaran 2015/2016)

1 10 154

PENYUSUNAN DESAIN PEMBELAJARAN BERMUATAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI Penyusunan Desain Pembelajaran Bermuatan Karakter Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Di Sekolah Dasar Inklusi Dengan ABK Tunarungu.

0 1 18

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH LANJUTAN TINGKAT PERTAMA.

2 15 47

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN AFEKTIF UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA DALAM ASPEK AKHLAK PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA.

0 1 59

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN LIFE SKILLS PESERTA DIDIK :Studi pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Pertama.

0 1 77

Model Pembelajaran Terpadu Untuk Meningkatkan Penerapan Nilai Agama (Penelitian dan Pengembangan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah).

1 1 70

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM MORAL ISLAM PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN WONOCOLO SURABAYA.

1 2 101

PENANAMAN SPIRITUAL QUOTIENT dan NILAI MORAL pada SISWA untuk PENGUATAN KURIKULUM PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

0 0 33