Uji Coba Instrumen METODE PENELITIAN

Wulandari , 2014 PROFIL KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI DAN INTERPRETASI SISWA SMA PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI MELALUI PRAKTIKUM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu diujicobakan sebanyak 11 pertanyaaan dan dilakukan analisis pertanyaan meliputi reliabilitas, validitas, tingkat kesukaran, daya pembeda dengan menggunakan Software Anates Uraian Ver.4.0.7. 1. Menghitung Reliabilitas Tes Instrumen penelitian dikatakan memiliki taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap atau ajeg Arikunto, 2009. Pengujian reabilitas instrumen dapat dilakukan dengan menggunakan rumus KR-20 sebagai berikut : r11 = � � − 1 � 2 − pq � 2 Keterangan: r11 : Reabilitas tes secara keseluruhan p : Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar q : Proporsi item yang menjawab dengan salah pq : Jumlah perkalian p dan q n : Banyaknya item S 2 : Standar deviasi tes Tabel 3.4 Tafsiran Tingkat Reabilitas Indeks Reabilitas Kriteria Tingkat Reabilitas 0,80- 1,00 Sangat Tinggi 0,60- 0,79 Tinggi 0,20- 0,59 Rendah 0,00- 0,19 Sangat Rendah Arikunto, 2009 2. Menghitung Validitas Validitas merupakan ukuran yang menunjukan tingkat kesahihan instrumen penelitian tes. Suatu tes yang digunakan harus bisa mengukur apa yang hendak di ukur. Tes yang valid yaitu merupakan tes yang mampu mengukur apa yang Wulandari , 2014 PROFIL KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI DAN INTERPRETASI SISWA SMA PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI MELALUI PRAKTIKUM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu telah dipelajari secara akurat. Tes memiliki validitas yang tinggi jika hasilnya sesuai dengan kriteria yang ditentukan Arikunto, 2009. Perhitungan validitas dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi product moment angka kasar yang dikemukakan oleh Pearson dengan formula sebagai berikut: } { } { 2 2 2 2            Y Y N X X N Y X XY N Rxy Keterangan : r xy = Koefesien relasi antar variabel x dan y yang dikorelasikan validitas item X = Skor tiap siswa pada item tersebut Y = Skor total tiap siswa N = Jumlah total seluruh siswa X = jumlah skor seluruh siswa pada item tersebut Y = Jumlah skor total seluruh siswa pada tes tersebut Tabel 3.5 Tafsiran Skor Tingkat Validitas Harga Koefesien Korelasi Kriteria Tingkat Validitas 0,80 – 01,00 Sangat Tinggi 0,60 – 0,79 Tinggi 0,40 – 0,59 Cukup 0,20 – 0,39 Rendah 0,00 – 0,19 Sangat Rendah Arikunto, 2009 3. Menghitung Tingkat Kesukaran Setiap instrumen yang digunakan dalam penelitian sebaiknya memiliki tingkat kesukaran yang berbeda-beda dengan tujuan mengukur kemampuan siswa. Instrumen diklasifikasikan menjadi kategori mudah, sedang dan sukar. Klasifikasi dilakukan dengan merujuk pada Tabel 3.6. Tabel 3.6 Tafsiran Tingkat Kesukaran Indeks Kesukaran Kriteria Kesukaran 0,00-0,30 Sukar 0,31-0,70 Sedang 0,71-1,00 Mudah Arikunto, 2009 Wulandari , 2014 PROFIL KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI DAN INTERPRETASI SISWA SMA PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI MELALUI PRAKTIKUM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tingkat kesukaran instrumen berupa tes dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : P = B Js Keterangan: P : Indeks kesukaran B : Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar Js : Jumlah seluruh siswa peserta test 4. Menghitung Daya Pembeda Analisis daya pembeda dilakukan untuk mengetahui kualitas instrument dalam membedakan siswa berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah Arikunto, 2009. Rentang daya pembeda adalah dari -1 sampai +1. Daya pembeda yang baik adalah yang memiliki nilai mendekati +1, hal itu berarti soal mampu membedakan anak berkemampuan tinggi dengan anak berkemampuan rendah. Apabila soal mendekati -1, maka soal tersebut memiliki daya pembeda yang jelek karena siswa yang berkemampuan tinggi dianggap tidak pintar berkemampuan rendah dan sebaliknya siswa berkemampuan rendah dianggap pintar berkemampuan tinggi. Hasil perhitungan kemudian diinterpretasikan pada Tabel 3.7. Perhitungan daya pembeda dapat dilakukan dengan rumusan sebagai berikut: B A B B D = - J A J B Keterangan: D : Daya pembeda B A : Banyak jumlah peserta kelompok atas yang menjawab benar J A : Banyak jumlah peserta kelompok atas B B : Banyak jumlah peserta kelompok bawah yang menjawab benar J B : Banyak jumpah peserta kelompok bawah P A : Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar P B : Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Wulandari , 2014 PROFIL KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI DAN INTERPRETASI SISWA SMA PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI MELALUI PRAKTIKUM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.7 Tafsiran Daya Pembeda Indeks Daya Pembeda Kriteria Daya Pembeda 0,00 – 0,20 Jelek 0,21 – 0,40 Cukup 0,41 – 0,70 Baik 0,71 – 1,00 Baik Sekali Arikunto, 2009 Berdasarkan analisis uji coba instrumen dengan menggunakan Software Anates Uraian Ver.4.0.7 meperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 3.8 Hasil Uji Coba Instrumen Kategori Uji Coba Instrumen Kriteria Nomor Pertanyaan Jumlah Pertanyaan Reliabilitas Sangat tinggi - - Tinggi 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11 11 Cukup - - Rendah - - Sangat rendah - - Validitas Instrumen Sangat rendah 4 1 Rendah 1 1 Cukup 2,3,5,7,8,9,11 7 Tinggi 6,10 2 Kategori Uji Coba Instrumen Kriteria Nomor Pertanyaan Jumlah Pertanyaan Tingkat Kesukaran Sangat mudah 9,11 2 Mudah 3,4,5,6,8,10 6 Sedang 1,2,7 3 Sukar - - Daya Pembeda Sangat baik 2,3,5,6,7,8,9,10 8 Baik - - Cukup 1,11 2 Buruk - - Sangat buruk 4 1 Instrumen yang diujicobakan berupa 11 pertanyaan yang terdapat dalam LKS praktikum uji urin dengan bentuk pertanyaan uraian, untuk pertanyaan yang memiliki validitas „‟rendah‟‟ dan „‟sangat rendah‟‟, daya pembeda „‟sangat Wulandari , 2014 PROFIL KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI DAN INTERPRETASI SISWA SMA PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI MELALUI PRAKTIKUM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu buruk ‟‟ dan pertanyaan yang memiliki tingkat kesukaran „‟sedang‟‟ direvisi dan digunakan kembali untuk menjaring keterampilan berkomunikasi dan interpretasi siswa. Perhitungan analisis uji coba instrumen yang telah diujicobakan selengkapnya terlampir pada Lampiran B.1.

F. Prosedur Penelitian

1. Tahap Persiapan

a. Melakukan observasi awal untuk mengetahui kondisi dan situasi laboratorium, alat dan bahan yang dibutuhkan saat penelitian serta jadwal belajar mengajar di SMA Negeri 5 Cimahi. b. Merundingkan jadwal, kelas, laboratorium, alat dan bahan yang akan digunakan saat kegiatan penelitian dilakuan dengan pihak sekolah. c. Menentukan kelas XI.IPA yang akan menjadi sampel penelitian dengan guru Biologi SMA Negeri 5 Cimahi. d. Menentukan waktu untuk melakukan penelitian dengan guru Biologi kelas XI.IPA SMA Negeri 5 Cimahi. e. Mengkonsultasikan persiapan mengajar, RPP, media, LKS, pertanyaan dan angket penelitian yang akan dilaksanakan dengan dosen pembimbing. f. Merundingkan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan guru Biologi XI.IPA SMA Negeri 5 Cimahi. g. Melakukan permohonan izin meminjam alat laboratorium kepada laboran sekolah

2. Tahap Pelaksanaan

a. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan dua jam pelajaran 80 menit materi sistem ekskresi dengan melaksanakan praktikum uji kandungan urin manusia pada pertemuan ketiga yang sebelumnya mengajar tentang struktur, fungsi dan proses dalam sistem ekskresi manusia. Wulandari , 2014 PROFIL KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI DAN INTERPRETASI SISWA SMA PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI MELALUI PRAKTIKUM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Peneliti memberikan 11 pertanyaan KPS yang terdapat pada LKS praktikum uji urin. Pertanyaan KPS tersebut sebelumnya telah diujicobakan pada kelas non-sampel. c. Peneliti memberikan angket kepada siswa setalah melakukan praktikum uji urin. d. Peneliti mengevaluasi kegiatan praktikum uji urin.

3. Tahap Akhir

a. Mengumpulkan data yang telah diperoleh dari penelitian yang sudah dilakukan. b. Mengolah data yang sudah dikumpulkan. c. Menganalisis dan membahas data yang sudah diolah. d. Menarik kesimpulan berdasarkan data yang sudah diolah. e. Menyusun laporan penelitian.

G. Teknik Pengumpulan Data Dan Pengolahan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan secara tertulis oleh siswa sampel dengan mengisi LKS praktikum uji urin dan angket penelitian setelah kegiatan praktikum dilaksanakan. Data utama yang dikumpulkan berupa hasil skor jawaban siswa pada 11 pertanyaan KPS yang terdapat pada LKS praktikum uji urin. Data pendukung pada penelitian ini adalah angket untuk menunjang data utama. Jawaban siswa pada angket akan diolah dalam bentuk presentase dijaring melalui angket siswa dalam bentuk presentase. Kriteria presentase jawaban angket dapat dilihat pada Tabel 3.10.

2. Pengolahan Data

a. Tes Keterampilan Berkomunikasi dan Interpretasi

1 Pemberian Skor Nilai