6
Ros Rose, 2013
Penerapan Model Kooperatif Teknik Student Teams Achievement Devision STAD Dalam Meningkatkan Pembelajaran Berbicara Pada Siswa Kelas 3 SDN Cipasung Kecamatan Darma
Kabupaten Kuningan UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
belajar”. Dengan demikian interaksi yang terjadi di dalam kelas lebih hidup, karena masing-masing pihak terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran.
Dengan menggunakan pendekatan kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya dalam materi tanggapan dan saran,
diharapkan siswa kelas 3 SDN Cipasung Kecamatan Darma Kabupaten Kuningan prestasi dan aktivitas belajarnya akan jauh lebih baik. Sehubungan dengan itu,
maka penulis mencoba untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan
mengambil judul “
Penerapan Model Kooperatif Teknik Student Teams Achievement Devision STAD Dalam Meningkatkan Pembelajaran Berbicara
Pada Siswa Kelas 3 SDN Cipasung Kecamatan Darma Kabupaten Kuningan ”.
B. Rumusan dan Pemecahan Masalah
1. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut.
a. Bagaimana perencanaan pembelajaran penerapan model kooperatif teknik
student teams achievement devision STAD dalam pembelajaran berbicara di kelas 3 SDN Cipasung Kecamatan Darma Kabupaten Kuningan?
b. Bagaimana kinerja guru dalam pembelajaran berbicara dengan menerapkan
model kooperatif teknik student teams achievement devision STAD di kelas 3 SDN Cipasung Kecamatan Darma Kabupaten Kuningan?
c. Bagaimana aktivitas siswa dalam pembelajaran berbicara dengan menerapkan
model kooperatif teknik student teams achievement devision STAD di kelas 3 SDN Cipasung Kecamatan Darma Kabupaten Kuningan?
d. Bagaimana peningkatan berbicara siswa kelas 3 SDN Cipasung Kecamatan
Darma Kabupaten Kuningan melalui penerapan model kooperatif teknik student teams achievement devision STAD?
1 Bagaimana peningkatan memberikan tanggapan dengan menggunakan
kalimat yang runtut? 2
Bagaimana peningkatan memberikan tanggapan dengan menggunakan pilihan kata yang tepat?
7
Ros Rose, 2013
Penerapan Model Kooperatif Teknik Student Teams Achievement Devision STAD Dalam Meningkatkan Pembelajaran Berbicara Pada Siswa Kelas 3 SDN Cipasung Kecamatan Darma
Kabupaten Kuningan UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
3 Bagaimana peningkatan memberikan saran dengan menggunakan kalimat
yang runtut? 4
Bagaimana peningkatan memberikan saran dengan menggunakan pilihan kata yang tepat?
2. Pemecahan Masalah
Dengan memperhatikan hasil observasi yang dilaksanakan pada tanggal 5 Nopember 2012 di kelas 3 SDN Cipasung Kecamatan Darma
Kabupaten Kuningan, didapatkan beberapa permasalahan dalam pembelajaran berbicara yang
diduga merupakan faktor yang mengakibatkan rendahnya hasil belajar berbicara yang dicapai siswa. Permasalahan yang ditemukan bersumber pada kinerja guru
dan aktivitas siswa, antara lain: dalam mengajar kebanyakan dalam
menyampaikan materi tanpa melibatkan keaktifan siswa, kurang memberikan kesempatan pada siswa untuk berbicara, kurang membantu siswa secara individu,
yang mengalami kesulitan dalam berbicara .
Sementara permasalahan dari siswa di antaranya siswa mengalami kesulitan untuk menuangkan kata-katanya kedalam
bentuk tulisan untuk memberi tanggapan dari masalah yang ada pada ganbar, siswa mengalami kesulitan untuk membuat kalimat yang runtut, dan
embendaharaan kata siswa masih kurang. Akibat dari permasalahan tersebut hasil tes menunjukkan 46,15 yang sudah mencapai nilai KKM, sedangkan selebihnya
53,85 belum mencapai nilai KKM serta perolehan nilai rata-rata kelas 57,65. Untuk menyelesaikan masalah kesulitan siswa kelas 3 SDN Cipasung
Kecamatan Darma Kabupaten Kuningan dalam memahami konsep berbicara,
digunakanlah salah satu alternatif dari sekian banyak pendekatan yang dilakukan dalam pembelajaran bahasa Indonesia, yaitu menerapkan model kooperatif teknik
student teams achievement devision STAD. Alasan teknik student teams achievement devision STAD. digunakan
dalam pemecahan masalah, diantaranya bahwa melalui model pembelajaran kooperatif dapat mengupayakan seorang siswa mampu mengajarkan kepada siswa
lain, mengajar teman sebaya memberi kesempatan kepada siswa untuk mempelajari sesuatu dengan baik pada waktu yang bersamaan, ia menjadi nara
8
Ros Rose, 2013
Penerapan Model Kooperatif Teknik Student Teams Achievement Devision STAD Dalam Meningkatkan Pembelajaran Berbicara Pada Siswa Kelas 3 SDN Cipasung Kecamatan Darma
Kabupaten Kuningan UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
sumber bagi teman yang lain, siswa yang bekerja dalam situasi pembelajaran kooperatif didorong untuk bekerja sama pada suatu tugas bersma, dan mereka
harus mengkoordinasikan usahanya untuk menyelesaikan tugasnya. Slavin Sutardi dan Sudirjo, 2007: 58 menyatakan,
„Pembelajaran kooperatif dilakukan melalui saling bertukar pikiran, di mana siswa belajar
bersama dan bertanggung jawab terhadap pencapaian hasil belajar secara individu maupun kelompok‟. Hal ini bertujuan untuk menjaga agar proses pembelajaran
tidak bergantung pada satu orang, melainkan setiap anggota kelompok memiliki kewajiban dan tanggung jawab yang sama dalam menyelesaikan masalah
kelompok. Dengan demikian perlu diperhatikan beberapa hal berikut: 1 siswa yang berada dalam satu kelompok harus bisa merasakan bahwa dirinya
merupakan bagian dari tim yang bersama-sama ingin mewujudkan suatu tujuan yang sama; dan 2 setiap anggota kelompok harus menyadari bahwa masalah yang
mereka hadapi adalah masalah kelompok dan berhasil tidaknya suatu kelompok merupakan tanggung jawab semua anggota kelompok. Sehingga setiap anggota
kelompok harus berbicara satu sama lain dan mendiskusikan masalah yang dihadapi.
Dalam pembelajaran kooperatif teknik STAD, materi dirancang untuk pembelajaran kelompok, siswa secara kolaboratif mengerjakan tugas-tugas yang
diberikan dalam bentuk LKS. Menurut Sutardi dan Sudirjo 2007: 58, ”Siswa
bekerjasama dalam belajar kelompok dan sekaligus masing-masing sebagai anggota kelompok bertanggung jawab pada kegiatan belajar, sehingga anggota
kelompok mampu menguasai materi pelajaran secara optimal ”.
Dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD setiap anggota kelompok harus menyadari betul bahwa tujuan yang ingin dicapai akan lebih baik hasilnya jika
dilakukan upaya secara bersama-sama. Melalui suasana seperti inilah diharapkan timbul rasa interdependensi positif diantara sesama anggota kelompoknya, rasa
kebersamaan dan kesatuan tekad untuk berhasil dalam belajar. Tanggungjawab terhadap diri dan anggota kelompok memacu usaha untuk menjadikan diri dan
kelompoknya yang terbaik, dengan begitu motivasi belajar siswa menjadi
9
Ros Rose, 2013
Penerapan Model Kooperatif Teknik Student Teams Achievement Devision STAD Dalam Meningkatkan Pembelajaran Berbicara Pada Siswa Kelas 3 SDN Cipasung Kecamatan Darma
Kabupaten Kuningan UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
meningkat. Secara rinci tahapan-tahapan model pembelajaran ini adalah sebagai berikut.
a. Pembentukan kelompok.
Pengaturan siswa yang bersifat kelompok, Sudjana Nuryaroh, 2011:29 menyatakan bahwa,
Kelompok adalah kumpulan orang-orang dalam jumlah terbatas, yang memiliki kesamaan. kepentingan dan saling ketergantungan, serta memiliki
aturan-aturan untuk melakukan hubungan yang saling mempengaruhi dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan bersama, diarahkan untuk
belajar kelompok.
Dalam pengaturan kelompok ini, siswa dibagi menjadi 6 enam kelompok, tiap kelompok terdiri dari 4-5 orang, di mana mereka mengerjakan tugas yang
diberikan. Jika ada kesulitan siswa yang merasa mampu membantu yang kesulitan.
b. Pemberian bahan ajar atau materi
Pemberian bahan ajar bertujuan untuk meningkatkan kreativitas siswa, yaitu kreativitas dalam bertanya, mengungkap ide dan menjawab pertanyaan. Bahan
ajar terdiri dari: 1
tinjauan konsep-konsep materi; 2
soal-soal latihan; dan 3
ulangan harian. c.
Belajar dalam kelompok. Guru mengajarkan pelajaran pertama, kemudian siswa diberi latihan yang
ada dalam LKS. Para siswa mengerjakan LKS dalam kelompok masing-masing dengan langkah-langkah sebagai berikut.
1 Siswa berada dalam kelompok masing-masing.
2 Siswa membaca materi bahan ajar secara individual.
3 Masing-masing siswa mengerjakan permasalahan yang terdapat pada LKS
dengan keterampilan masing-masing. Siswa yang mengalami kesulitan pada tingkat ini disarankan untuk meminta bantuan dalam kelompok mereka
sebelum kepada guru.
10
Ros Rose, 2013
Penerapan Model Kooperatif Teknik Student Teams Achievement Devision STAD Dalam Meningkatkan Pembelajaran Berbicara Pada Siswa Kelas 3 SDN Cipasung Kecamatan Darma
Kabupaten Kuningan UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
4 Setelah beberapa menit diadakan cek dalam kelompok masing-masing dengan
saling memeriksa tanggapan dan sarannya. Hal ini dilakukan untuk mengetahui sejauhmana siswa telah menyelesaikan permasalahan pada LKS
dan dimana letak kesulitan siswa dalam menyelesaikan permasalahan tersebut pada bahan ajar, pada tahap ini siswa yang tertinggal diberikan bantuan oleh
temannya. 5
Siswa menyelesaikan test yang merupakan test harian untuk menentukan kriteria kelompok.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka diharapkan kesulitan siswa dalam memahami materi berbicara mengenai tanggapan dan saran diharapkan dapat
dikuasai dengan cara belajar, pola pikir, serta pengalaman mereka dengan baik. Hal ini akan menjadi langkah positif bagi guru guna berkreasi dalam menyajikan
suatu materi pelajaran dengan menerapkan model kooperatif teknik student teams achievement devision STAD.
Adapun target yang diharapkan yaitu apabila seluruh siswa atau 100 dinyatakan tuntas, dan perolehan nilai rata-
rata kelas ≥ 65.
C. Tujuan dan Manfaat