Uji Heteroskedastis Uji Autokorelasi

60 Rini Wulandari, 2014 Pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri Cluster 1 Se-Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ii 4. Dengan metode Klien, klien menyarankan untuk mendeteksi multikolinier dengan membandingkan koefisien determinasi aukiliary dengan koefisien determinasi model regresi aslinya yaitu Y dengan variabel independent. Sebagai rule of thumbuji klien ini, jika R 2 x1x2x3…x4 lebih besar dari R 2 maka model mengandung unsur multikolinier antara variabel independent dan jika sebaliknya maka tidak ada korelasi antar variabel independent. Apabila terjadi multikolinieritas menurut Yana Rohmana 2010:149, disarankan untuk mengatasinya dengan cara : 1. Penambahan sampel. 2. Menghilangkan variabel independent. 3. Menggabungkan data cross-section dan data time series. 4. Transformasi variabel. 5. Penambahan data.

3.6.2 Uji Heteroskedastis

Salah satu asumsi pokok lain dalam model regresi linier klasik ialah bahwa varian-varian setiap disturbance term yang dibatasi oleh nilai tertentu mengenai variabel-variabel bebas adalah berbentuk suatu nilai konstan yang sama dengan 2 . Inilah yang disebut sebagai asumsi homoskedastisitas, Yana Rohmana, 2010: 160. Konsekuensi logis dari adanya heteroskedastisitas adalah menyebabkan perhitungan standard error metode OLS menjadi tidak bisa dipercaya kebenarannya, akibatnya interval estimasi 61 Rini Wulandari, 2014 Pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri Cluster 1 Se-Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ii maupun uji hipotesis yang didasarkan pada distribusi t maupun uji F tidak bisa lagi dipercaya untuk evaluasi hasil regresi. Heteroskedastisitas dapat dideteksi melalui beberapa cara antara lain: melalui metode grafik, test park uji park, uji glejser glejser test, uji korelasi spearmant, uji goldfield-Quandt, uji Breusch-Pagan-Godfrey, uji umum heteroskedastis white, ujiheteroskedastis berdasarkan residual OLS atau model ekonometrika linier. Pada penelitian ini peneliti akan mendeteksi heteroskedastis dengan metode White, dengan kriteria sebagai berikut: a. Hasil penghitungan melalui White Heteroscedasticity Test menghasilkan nilai ObsR- squared χ 2 hitung . Jika nilai χ 2 hitung nilai χ 2 tabel , maka model dalam penelitian terbebas dari masalah heteroskedastisitas, begitupun sebaliknya. b. Probability dari nilai ObsR- squared χ 2 hitung harus lebih besar dari α 0,05 yang berarti model tidak terkena heterokedastisitas.

3.6.3 Uji Autokorelasi

Asumsi penting lainnya yang akan diuji dalam penelitian ini adalah uji autokorelasi atau serial korelasi. Autokorelasi menggambarkan adanya korelasi antara anggota observasi satu dengan observasi lain yang berlainan waktu. Dalam kaitannya dengan asumsi OLS, autokorelasi merupakan korelasi antara satu variabel gangguan dengan variabel gangguan yang lain Yana Rohmana 2010:192. Adanya gejala autokorelasi dalam model regresi OLS dapat menimbulkan : 1. Estimator OLS menjadi tidak efisien karena selang keyakinan melebar. 2. Variance populasi 2 diestimasi terlalu rendah underestimated oleh variansresidual taksiran 2 . 62 Rini Wulandari, 2014 Pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri Cluster 1 Se-Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ii 3. Akibat butir b, R 2 bisa ditaksir terlalu tinggi overestimated. 4. Jika 2 tidak diestimasi terlalu rendah, maka varians estimator OLS 5. Pengujian signifikansi t dan F menjadi lemah. Ada beberapa cara untuk mendeteksi autokorelasi pada model regresi, diantaranya dengan mengguanakan metode Grafik, uji loncatan Runs Test atau uji Geary Geary Test, uji Durbion Watson Durbin Watson d test, uji Breusch-Godfrey Breusch-Godfrey test. Pada penelitian ini, penulis menggunakan uji Breusch-Godfrey Breusch-Godfrey test atau Lagrange Multiplier LM untuk mendeteksi autokorelasi, yaitu dengan cara melihat nilai probabilitasnya dengan ketentuan sebagai berikut: a. Jika nilai probabilitasnya lebih besar dari 0.05 atau α=5, berarti tidak ada autokorelasi. b. Jika nilai probabilitasnya kurang dari 0.05 atau α=5, berarti ada autokorelasi. 3.7 Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 3.7.1 Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK NEGERI SE-KOTA BANDUNG.

0 0 50

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI: survey pada siswa kelas xi ips sma negeri se-kota cimahi.

0 0 43

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI SMK SE-KOTA BANDUNG.

0 6 60

PENGARUH MANAJEMEN MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP) TERHADAP KOMPETENSI PROFESIONAL DAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU SERTA IMPLIKASINYA PADA KINERJA GURU MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA NEGERI SE-KOTA BANDUNG.

0 2 60

PENGARUH KOMPETENSI GURU, IKLIM SEKOLAH DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI : Survey pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri Se-Kota Bandung.

0 1 49

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA STUDI: PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI IPS DI SMA PASUNDAN SE-KOTA BANDUNG.

4 18 58

PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA NEGERI SE-KOTA BANDUNG.

1 6 26

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI : Survey Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Swasta Kota Bandung.

0 2 44

PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI : Survey Pada Siswa Kelas X SMA Pasundan se-Kota Bandung.

0 0 48

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI: survey pada siswa kelas xi ips sma negeri se-kota cimahi - repository UPI S PEK 1005928 Title

0 2 3