Rully Setia Ramdani, 2013 Pengembangan Model Pembelajaran Blues Guitar Supplement Program Guna Meningkatkan
Apresiasi Terhadap Musik Blues Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian ini difokuskan pada pengembangan model pembelajaran Blues Guitar Supplement Program, guna meningkatkan apresiasi terhadap musik Blues
di Sekolah Tinggi Musik Bandung dan Program Studi Seni Musik Fakultas Ilmu Seni dan Sastra Universitas Pasundan Bandung. Penelitian dilakukan dengan
metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development RD, dengan pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif.
Sugiyono 2011:
407 menyatakan, “pendekatan penelitian dan
pengembangan Research Development, adalah pendekatan penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk
tersebut. ” Untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang
berisfat analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat berfungsi di masyarakat atau lembaga, maka diperlukan penelitian untuk
menguji keefektifan produk tersebut. Dalam tahap uji coba produk penelitian pengembangan model pembelajaran
Blues Guitar Supplement Program, diberlakukan metode penelitan eksperimen, yaitu “metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan
tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan” Sugiyono, 2011: 107. Sehingga dapat diketahui apakah pengembangan model pembelajaran Blues
Guitar Supplement Program baik untuk digunakan sebagai suplemen bagi mata
59
Rully Setia Ramdani, 2013 Pengembangan Model Pembelajaran Blues Guitar Supplement Program Guna Meningkatkan
Apresiasi Terhadap Musik Blues Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
kuliah Gitar Elektrik, khususnya di Sekolah Tinggi Musik Bandung dan Program Studi Seni Musik Fakultas Ilmu Seni dan Sastra Universitas Pasundan Bandung.
Metode penelitian eksperimen merupakan metode yang lekat dengan RD, disebabkan karena metode eksperimen merupakan metode yang akurat untuk
membuktikan keberhasilan RD tersebut. Seperti dikemukakan oleh Putra 2011: 129:
Kelekatan RD dan eksperimen didasarkan pada kenyataan bahwa metode penelitian eksperimen adalah metode yang paling tepat dan akurat untuk
memenuhi fungsi ilmu yaitu menjelaskan, memprediksi, dan mengontrol. Metode eksperimen memiliki unsur yang ketat, sistematis, terstruktur dan
terukur untuk menguji hubungan kausal atau pengaruh dengan pengontrolan yang ketat dan transparan, dan perhitungan statistik yang tepat dan akurat.
Bentuk eksperimen yang dilakukan dalam tahap uji coba Blues Guitar
Supplemet Program ini adalah menggunakan True Experimental Design dengan Pretest-Posttest Control Group Design.
Gambar 3.1. Pola True Experimental Design dengan Pretest-Posttest Control Group Design Sugiyono, 2011: 112.
Dalam bentuk eksperimen ini, sampel diambil secara random, terdapat kelompok kontrol yang tidak diberi perlakuan dan kelompok eksperimen yang
diberi perlakuan, serta diberlakukan pretest dan posttest. Seperti yang dinyatakan oleh Sugiyono 2011: 112-113:
Dikatakan true experimental eksperimen yang betul-betul, karena dalam desain ini, peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi
jalannya eksperimen. Dengan demikian validitas internal kualitas pelaksanaan rancangan penelitian dapat menjadi tinggi. Ciri utamanya adalah
R O
1
X O
2
R O
3
O
4
60
Rully Setia Ramdani, 2013 Pengembangan Model Pembelajaran Blues Guitar Supplement Program Guna Meningkatkan
Apresiasi Terhadap Musik Blues Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
bahwa, sampel yang digunakan untuk eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara random dari populasi tertentu.
Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random, kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal. Adakah perbedaan
antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil pretest yang baik bila nilai kelompok eksperimen tidak berbeda secara signifikan. Pengaruh
perlakuan adalah O2 – O1 – O4 – O3.
Langkah-langkah yang peru dilakukan dalam ekperimen ini terdiri dari tiga
tahap, yakni: pretest, treatment, dan posttest. Seperti diungkap oleh Borg Gall 2003: 389:
True Experimental Design dengan Pretest-Posttest Control Group Design meliputi tiga langkah yakni:
1. Administrasi pada pengukuran pretest pada variabel terikat
2. Implementasi treatment pada kelompok eksperimen partisipan
3. Administrasi pada posttest yang mengukur lagi variabel terikat
Akibat dari treatment yang diberlakukan pada kelompok eksperimen dibedakan dengan cara membandingkan hasil score pretest dan posttest.
B. Lokasi dan Data Penelitian