60
Rully Setia Ramdani, 2013 Pengembangan Model Pembelajaran Blues Guitar Supplement Program Guna Meningkatkan
Apresiasi Terhadap Musik Blues Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
bahwa, sampel yang digunakan untuk eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara random dari populasi tertentu.
Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random, kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal. Adakah perbedaan
antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil pretest yang baik bila nilai kelompok eksperimen tidak berbeda secara signifikan. Pengaruh
perlakuan adalah O2 – O1 – O4 – O3.
Langkah-langkah yang peru dilakukan dalam ekperimen ini terdiri dari tiga
tahap, yakni: pretest, treatment, dan posttest. Seperti diungkap oleh Borg Gall 2003: 389:
True Experimental Design dengan Pretest-Posttest Control Group Design meliputi tiga langkah yakni:
1. Administrasi pada pengukuran pretest pada variabel terikat
2. Implementasi treatment pada kelompok eksperimen partisipan
3. Administrasi pada posttest yang mengukur lagi variabel terikat
Akibat dari treatment yang diberlakukan pada kelompok eksperimen dibedakan dengan cara membandingkan hasil score pretest dan posttest.
B. Lokasi dan Data Penelitian
Pengembangan dan tahap uji coba terbatas model pembelajaran gitar Blues dalam Blues Guitar Supplement Program ini, dilakukan di Sekolah Tinggi Musik
Bandung. Sebuah sekolah tinggi musik yang berdiri semenjak 18 Oktober 2001, beralamat di Jl. Lamping No.16 Cipaganti Bandung 40161. Sedangkan tahap uji
coba luas dilakukan di Program Studi Seni Musik Fakultas Ilmu Seni dan Sastra Universitas Pasundan Bandung.
Data dari penelitian adalah mahasiswa D3 Penyaji Musik, dengan mayor instrumen Gitar Elektrik di Sekolah Tinggi Musik Bandung. Dalam hal ini adalah
mahasiswa yang telah menempuh mata kuliah PIM Gitar Elektrik III Style. Sesuai dengan silabus pembelajaran PIM Gitar Elektrik III Style, yang terdapat
konten Blues di dalamnya.
61
Rully Setia Ramdani, 2013 Pengembangan Model Pembelajaran Blues Guitar Supplement Program Guna Meningkatkan
Apresiasi Terhadap Musik Blues Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Dipilihnya Sekolah Tinggi Musik Bandung dan Program Studi Seni Musik Fakultas Ilmu Seni dan Sastra Universitas Pasundan Bandung sebagai lokasi
penelitian, adalah karena di kampus ini terdapat Mata Kuliah Instrumen Mayor Spesialisasi Gitar Elektrik. Terdapatnya konten pembelajaran Blues dalam mata
kuliah tersebut, menjadi pilihan tepat untuk dijadikan sampel pengembangan model pembelajaran Blues Guitar Supplement Program.
Lebih lanjut uji coba produk Blues Guitar Supplement Program dilakukan di Program Studi Seni Musik, Fakultas Ilmu Seni dan Sastra, Universitas Pasundan,
yang beralamat di Jl. Dr. Setiabudi No. 193 Bandung. Uji coba luas diberlakukan pada sampel mahasiswa dengan spesialisasi Gitar Elektrik secara acak random.
C. Tahapan Penelitian
Menurut Sugiyono 2011: 409, dalam penelitian dan pengembangan, terdapat tahapan-tahapan penelitian seperti yang digambarkan berikut:
Diagram 3.1. Langkah-langkah penggunaan Metode Research and Development R D.
62
Rully Setia Ramdani, 2013 Pengembangan Model Pembelajaran Blues Guitar Supplement Program Guna Meningkatkan
Apresiasi Terhadap Musik Blues Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Pengembangan model pembelajaran Blues Guitar Supplement Program yang dilaksanan, menggunakan pendekatan RD, dan mengikuti alur tahapan
penelitian sebagaimana pada gambar 3.1. Tahapan penelitian pengembangan model pembelajaran Blues Guitar Supplement Program ini mengadaptasi tahapan
tersebut, dan melakukan modifikasi, yang dibatasi pada hingga pada tahap uji coba produk. Tahap uji coba produk sekaligus menjadi tahap uji coba pemakaian,
dan diakhiri dengan revisi produk dan pelaporan. Secara garis besar, tahapan penelitian yang dilakukan dapat digambarkan sebagai berikut:
Diagram 3.2. Diagram proses tahapan penelitian dan pengembangan Model Pembelajaran Blues Guitar Supplement Program.
63
Rully Setia Ramdani, 2013 Pengembangan Model Pembelajaran Blues Guitar Supplement Program Guna Meningkatkan
Apresiasi Terhadap Musik Blues Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Berikut penjabaran tahapan penelitian: 1.
Tahap I: Analisis Kebutuhan Produk Analisis kebutuhan produk yang merupakan studi pendahuluan, berupa
pengumpulan data pendukung melalui instrumen penelitian yang digunakan melalui isntrumen kuisioner dan wawancara, studi literatur terhadap silabus
pembelajaran Gitar Elektrik di Sekolah Tinggi Musik Bandung, serta perumusan masalah, dan penetapan tujuan penelitian. Analisis kebutuhan produk ini
kemudian menjadi acuan dalam pengembangan model pembelajaran Blues Guitar Supplement Program.
2. Tahap II: Pengembangan Produk dan Validasi Instrumen
Pada tahap ini dilakukan perancangan dan pengembangan produk model pembelajaran Blues Guitar Supplement Program. Berupa peta konsep model yang
berisi Metode, Pendekatan, dan Strategi Pembelajaran, Materi Pembelajaran, Media Pembelajaran, dan Evaluasi Pembelajaran.
Instrumen yang telah dirancang kemudian divalidasi dengan menggunakan Product Moment Correlation Pearson, untuk mengetahui ada atau tidaknya
hubungan antara variabel X tes pertama dan Y tes kedua. Korelasi yang dihasilkan apabila mendekati +1 atau sama dengan +1 maka produk tersebut valid.
Validasi dilakukan di Sekolah Tinggi Musik Bandung, terhadap mahasiswa dengan Instrumen Mayor Gitar Elektrik, dengan dipilih secara random. Sample
kemudian diberikan tes sebanyak dua kali, dengan instrumen penilaian yang sama. Kemudian kedua nilai tes yang didapat dikorelasikan dengan Product Moment
64
Rully Setia Ramdani, 2013 Pengembangan Model Pembelajaran Blues Guitar Supplement Program Guna Meningkatkan
Apresiasi Terhadap Musik Blues Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Correlation Pearson, sehingga instrumen penelitian dapat dikatakan valid dan layak untuk diujicobakan lebih lanjut.
3. Tahap III: Uji Coba Terbatas Revisi Produk
Uji Coba Terbatas dilakukan pada data, yaitu mahasiswa mayor Gitar Elektrik, D3 Penyaji Musik, Sekolah Tinggi Musik Bandung. Lamanya uji coba
disesuaikan dengan kebutuhan rancangan model pembelajaran Blues Guitar Supplement Program yang telah divalidasi sebelumnya. Tahap uji coba terbatas
dianalisa menggunakan statistika t-test, untuk menguji tingkat keberhasilan produk yang diujicobakan. Hipotesis komparatif sebagai berikut:
H :
Tidak terdapat peningkatan apresiasi terhadap musik Blues, antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
H
1
: Terdapat peningkatan apresiasi terhadap musik Blues, antara
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kemudian dilakukan analisis varians Anova, untuk melihat indikator mana
yang pengaruhnya cukup besar dalam peningkatan apresiasi musik Blues. Setelah dilakukan uji coba terbatas di Sekolah Tinggi Musik Bandung, maka
akan diketahui sejumlah kekurangan-kekurangan pada produk Blues Guitar Supplement Program ini. Sehingga dilakukan beberapa perbaikan pada produk
untuk kemudian Blues Guitar Supplement Program ini siap diuji coba lebih luas. 4.
Tahap IV: Uji Coba Luas Revisi Akhir Produk Uji Coba Luas, dilakukan pada mahasiswa dengan spesialisasi Gitar Elektrik
di Program Studi Seni Musik, Fakultas Ilmu Seni dan Sastra, Universitas Pasundan Bandung. Lamanya uji coba disesuaikan dengan kebutuhan rancangan
model pembelajaran Blues Guitar Supplement Program yang telah direvisi hasil dari uji coba sebelumnya. Tahap uji coba luas dianalisa menggunakan statistika t-
65
Rully Setia Ramdani, 2013 Pengembangan Model Pembelajaran Blues Guitar Supplement Program Guna Meningkatkan
Apresiasi Terhadap Musik Blues Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
test, untuk menguji tingkat keberhasilan produk yang diujicobakan. Hipotesis komparatif sebagai berikut:
H :
Tidak terdapat peningkatan apresiasi terhadap musik Blues, antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
H
1
: Terdapat peningkatan apresiasi terhadap musik Blues, antara
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kemudian dilakukan analisis varians Anova, untuk melihat indikator mana
yang pengaruhnya cukup besar dalam peningkatan apresiasi musik Blues. Revisi akhir produk dilakukan jika ditemukan kekurangan-kekurangan selama proses uji
coba berlangsung, atau terdapat aspek-aspek yang harus dikurangi dalam model pembelajaran yang diuji cobakan.
5. Tahap V: Validasi Produk Penulisan Hasil Penelitian
Langkah berikutnya adalah memvalidasi produk penelitian pengembangan model pembelajaran Blues Guitar Supplement Program, dengan metode
triangulasi. Yaitu dengan mensintesa berbagai data yang didapat, baik dari apa yang dialami peneliti, data hasil wawancara, kuisioner, dan observasi oleh
peneliti, maupun data validasi dari dosen dan ahli mengenai model pembelajaran. Setelah proses triangulasi, maka diperoleh kesimpulan bahwa produk model
pembelajaran Blues Guitar Supplement Program valid dan dapat dipergunakan. Dilanjutkan dengan proses penulisan laporan hasil penelitian pengembangan
model pembelajaran Blues Guitar Supplement Program, sehingga dapat menjadi acuan bagi penelitian lanjut lainnya.
66
Rully Setia Ramdani, 2013 Pengembangan Model Pembelajaran Blues Guitar Supplement Program Guna Meningkatkan
Apresiasi Terhadap Musik Blues Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
D. Instrumen Penelitian