11
Rully Setia Ramdani, 2013 Pengembangan Model Pembelajaran Blues Guitar Supplement Program Guna Meningkatkan
Apresiasi Terhadap Musik Blues Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
B. Rumusan Masalah
Berdasar pada latar belakang tersebut, maka penelitian ini akan dikhususkan untuk mengembangkan sebuah model pembelajaran gitar, dengan musik Blues
sebagai materi utamanya. Hal ini disebabkan oleh minimnya pembelajaran Blues secara menyeluruh di Sekolah Tinggi Musik Bandung dan Seni Musik Fakultas
Ilmu Seni dan Sastra Universitas Pasundan Bandung. Masalah penelitian dibatasi hanya pada penggunaan model pembelajaran
Blues Guitar Supplement Program, pada peningkatan apresiasi musik Blues mahasiswa Gitar elektrik di Sekolah Tinggi Musik Bandung dan Program Studi
Seni Musik Fakultas Ilmu Seni dan Sastra Universitas Pasundan Bandung. Sehingga penelitian ini dirumuskan dalam hipotesis sebagai berikut:
H :
Tidak terdapat peningkatan apresiasi terhadap musik Blues, antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
H
1
: Terdapat peningkatan apresiasi terhadap musik Blues, antara
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Atas dasar pemikiran tersebut, maka didapat rumusan masalah dalam bentuk
pertanyaan sebagai berikut: 1 Bagaimanakah draft model pembelajaran Blues Guitar Supplement Program, sehingga dapat meningkatkan apresiasi peserta didik
terhadap musik Blues?; 2 Bagaimanakah pengembangan model pembelajaran Blues Guitar Supplement Program, sehingga dapat meningkatkan apresiasi
peserta didik terhadap musik Blues?; 3 Bagaimana tahapan uji coba yang dilakukan terhadap model pembelajaran Blues Guitar Suplement Program,
sehingga dapat meningkatkan apresiasi peserta didik terhadap musik Blues?; dan
12
Rully Setia Ramdani, 2013 Pengembangan Model Pembelajaran Blues Guitar Supplement Program Guna Meningkatkan
Apresiasi Terhadap Musik Blues Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
4 Apakah model pembelajaran Blues Guitar Supplement Program berpengaruh terhadap peningkatan apresiasi musik Blues?.
C. Variabel dan Definisi Operasional
Dari judul penelitian yang diajukan, terdapat beberapa variabel yang menjadi fokus dalam kajian penelitian ini. Variabel-variabel tersebut kemudian terbagi
menjadi dua, yakni; 1 Variabel Independen, merupakan variabel yang menjadi sebab adanya perubahan, diantaranya Model Pembelajaran, Blues, Blues Guitar,
dan Supplement Program; 2 Variabel Dependen, merupakan variabel yang menjadi akibat yaitu Apresiasi; dan 3 Variabel Moderator, yang dapat
memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel independen dan variabel dependen, yaitu Sekolah Tinggi Musik Bandung dan Program Studi Seni
Musik Fakultas Ilmu Seni dan Sastra Universitas Pasundan Bandung. Definisi operasional variabel tersebut adalah:
1. Model Pembelajaran
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Offline versi 1.3, 2011, model adalah pola contoh, acuan, ragam, dsb dari sesuatu yang akan dibuat atau
dihasilkan. Sedangkan pembelajaran adalah proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar.
Menurut Rusman 2010: 132, model pembelajaran merupakan: kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis dalam
mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan memiliki fungsi diantaranya adalah sebagai pedoman bagi guru
dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran.
13
Rully Setia Ramdani, 2013 Pengembangan Model Pembelajaran Blues Guitar Supplement Program Guna Meningkatkan
Apresiasi Terhadap Musik Blues Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Model pembelajaran Blues Guitar Supplement Program, merupakan serangkaian perencanaan konsep dan komponen-komponen pembelajaran yang
meliputi: metode, materi bahan ajar, media pembelajaran, dan evaluasi. Model yang telah dirancang kemudian akan diujicobakan, guna mencari hambatan-
hambatan di dalam proses pelaksanaannya. Hasil dari ujicoba, akan menjadi acuan untuk perbaikan rancangan produk, sehingga dihasilkan satu produk model
pembelajaran yang efektif, dan efisien. Dengan model pembelajaran Blues Guitar Supplement Program ini, mahasiswa D3 Penyaji Musik dengan instrumen mayor
Gitar elektrik di Sekolah Tinggi Musik Bandung, dapat meningkatkan keterampilan, pemahaman, terutama apresiasi terhadap musik Blues. Lebih lanjut,
Model Pembelajaran dikategorikan ke dalam variabel independen. 2.
Blues Guitar Semenjak awal kemunculan Blues hingga saat ini, Blues hampir selalu
diidentikkan dengan gitar. Diawali dengan bermunculannya musisi Blues di era 1920-an yang menyanyi sekaligus memainkan gitar secara individual. Catatan
awal dari Handy, yang melaporkan bahwa ia pernah melihat gitaris dari Mississippi, yang bermain gitar di stasiun kereta api di tahun 1903. Wissman
2006: 1 menyatakan: ―kepopuleran Blues gitar diawali oleh rekaman Blind Lemon Jefferson tahun 1926, yang kemudian diikuti oleh sejumlah gitaris solois
Blues lainnya. Blues lebih cenderung identik dengan Gitar, jika dibandingkan dengan Jazz, yang lebih identik dengan instrument tiup seperti Horns, Trumpet,
Clarinet, dan Saxophones.
14
Rully Setia Ramdani, 2013 Pengembangan Model Pembelajaran Blues Guitar Supplement Program Guna Meningkatkan
Apresiasi Terhadap Musik Blues Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Rancangan model pembelajaran ini dikhususkan untuk mahasiswa dengan mayor instrumen Gitar elektrik, yang telah memiliki dasar permainan gitar Blues.
Mahasiswa tersebut telah atau sedang menempuh mata kuliah PIM Gitar elektrik III Style, D3 Penyaji Musik di Sekolah Tinggi Musik Bandung. Dalam
pembelajaran PIM Gitar elektrik III Style, Blues dipelajari sebagai pengantar dasar untuk kemudian lebih dikembangkan dalam Jazz dan Rock. Seperti
dinyatakan oleh Bachtiar dalam wawancara 10 April 2012, ―Konten Blues
dipelajari, namun tidak begitu dominan, hanya secara garis besarnya saja. Pembelajaran lebih dititik beratkan pada Modern Rock dan Jazz, dengan Blues
Scale sebagai dasar .‖
Dengan mengikuti Blues Guitar Supplement Program ini, mahasiswa tersebut mendapatkan tambahan wawasan dan pemahaman mengenai Blues. Bukan hanya
bagaimana permainan gitar Blues, namun lebih ditekankan pada kajian kontekstual dari musik Blues itu sendiri. Diharapkan dengan adanya Blues Guitar
Supplement Program ini dapat meningkatkan Apresiasi mahasiswa terhadap musik Blues. Lebih lanjut, Blues Guitar ini dikategorikan sebagai variabel
independen. 3.
Supplement Program Supplement suplemen, dapat diartikan sebagai sesuatu yang ditambahkan
untuk melengkapi; tambahan KBBI Offline versi 1.3, 2011. Supplement Program yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan suatu program tambahan
yang diberlakukan untuk mahasiswa instrumen mayor gitar elektrik, D3 Penyaji
15
Rully Setia Ramdani, 2013 Pengembangan Model Pembelajaran Blues Guitar Supplement Program Guna Meningkatkan
Apresiasi Terhadap Musik Blues Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Musik di Sekolah Tinggi Musik Bandung dan mahasiswa Gitar elektrik Program Studi Seni Musik Fakultas Ilmu Seni dan Sastra Universitas Pasundan Bandung.
Program tambahan, yang pada awalnya dirancang untuk melengkapi mata kuliah PIM Gitar elektrik III Style, yang di dalam mata kuliah praktek tersebut
terdapat Blues sebagai salah satu bentuk style yang dipelajari. Sesuai dengan Silabus PIM Gitar elektrik III Style
, yang bertujuan: ―…mahasiswa diharapkan mampu mengetahui dan memahami aspek-aspek musik yang berorientasi pada
genre musik Blues, Jazz, dan Fusion .‖ Demikianlah Blues dipelajari dari sisi
musikalnya saja. Sehingga dengan dasar minimnya pembelajaran Blues inilah, program dirancang dan diaplikasikan. Lebih lanjut, Supplement Program ini
dikategorikan dalam variabel independen. 4.
Blues Mengacu pada pernyataan Komara 2006: 105, mengenai pengertian Blues:
Blues adalah jenis musik yang berdasar pada penggunaan progresi akor Blues dan blue notes. Blues muncul pada akhir abad 19, yang ditemukan
sebagai bentuk ekspresi diri di komunitas Afrika-Amerika. Blues umumnya memiliki bentuk 8, 12, dan 16 bar, menggunakan salah satu skala melodi dan
skema sajak dan dinyanyikan atau ditampilkan baik dengan ataupun tanpa alat musik, dengan melodi sebagai komponen utamanya.
Model pembelajaran Blues Guitar Supplement Program ini meliputi materi- materi musik Blues, musikal tekstual dan non musikal kontekstual. Materi
tekstual dalam bentuk praktik yang meliputi Blues Scales, Blues Licks, 12 Bar Blues Chords Progression, Blues Improvisation. Materi kontekstual yang meliputi
kajian sejarah, dari perbudakan dan musik-musik yang melatari Blues, perkembangan Blues, esensi dan filosofi Blues, dalam bentuk diskusi curah
pendapat. Penggabungan pemahaman tekstual dan wawasan kontekstual Blues
16
Rully Setia Ramdani, 2013 Pengembangan Model Pembelajaran Blues Guitar Supplement Program Guna Meningkatkan
Apresiasi Terhadap Musik Blues Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
ini, diharapkan dapat memberikan kontribusi positif pada peningkatan keterampilan, pemahaman, dan khususnya apresiasi mahasiswa instrumen mayor
Gitar elektrik, D3 Penyaji Musik di Sekolah Tinggi Musik Bandung dan mahasiswa Gitar elektrik Program Studi Seni Musik Fakultas Ilmu Seni dan
Sastra Universitas Pasundan Bandung. Lebih lanjut, Blues sebagai variabel dikategorikan ke dalam variabel independen.
5. Apresiasi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Offline versi 1.3, 2011, apresiasi dapat diartikan sebagai: 1 kesadaran terhadap nilai seni dan budaya; dan 2
penilaian penghargaan terhadap sesuatu. Menurut Miller dalam Pengantar Apresiasi Musik 1987: 1-2, apresiasi
musik dapat didefinisikan sebagai dicapainya kemampuan untuk mendengarkan musik dengan penuh pengertian.
Meskipun orang memiliki kemampuan yang berbeda dalam daya tangkap musikal mereka, tak seorangpun lahir dengan kemampuan ini; ia hanya bisa
dicapai. Menyukai dan menghargai adalah istilah-istilah yang berhubungan, keduanya tidak berarti sama. Sangatlah mungkin untuk menyukai musik
— yakni, untuk menerima kesenangan darinya
—tanpa memahaminya atau sungguh-sungguh mengapresiasikannya. Juga sangatlah mungkin untuk
memahami secara teknis sebuah komposisi musik tanpa menyukai sepenuhnya.
Pengukuran atau evaluasi hasil dari Blues Guitar Supplement Program ini, dapat dilakukan terhadap ranah psikomotorik keterampilan, pemahaman
kognitif, dan terutama apresiasi afektif. Hal tersebut dapat dianalisis melalui dokumentasi, wawancara, dan diskusi yang berlangsung sebelum program, saat
program berlangsung, dan setelah program berlangsung. Lebih lanjut, apresiasi dikategorikan ke dalam variabel dependen.
17
Rully Setia Ramdani, 2013 Pengembangan Model Pembelajaran Blues Guitar Supplement Program Guna Meningkatkan
Apresiasi Terhadap Musik Blues Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
6. Sekolah Tinggi Musik Bandung
Beralamat di Jl. Lamping No. 16 Cipaganti – Bandung 40161. Sekolah tinggi
musik yang berdiri di kota Bandung pada tanggal 18 Oktober 2001 dengan ijin operasional berdasarkan SK Mendiknas No. 129DO2001. Setelah melewati
proses penilaian dan evaluasi selama dua tahun dari Departemen Pendidikan Nasional cq Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, ijin tersebut diperbaharui
dengan keluarnya SK Mendiknas No. 614DT2004. Blues Guitar Supplement Program ini dilaksanakan di Sekolah Tinggi Musik
Bandung, atas dasar pertimbangan bahwa di kampus ini, terdapat Program Studi D3 Penyaji Musik, yang berorientasi industri musik. Salahsatu mata kuliahnya
yaitu PIM Gitar Elektri III Style untuk mahasiswa dengan instrumen mayor Gitar elektrik, yang kemudian menjadi acuan pengembangan model pembelajaran
Blues Guitar Supplement Program. Analisis kebutuhan, validasi produk, dan uji coba terbatas dilakukan di Sekolah Tinggi Musik Bandung. Lebih lanjut, Sekolah
Tinggi Musik Bandung dikategorikan ke dalam variabel moderator. 7.
Program Studi Seni Musik Fakultas Ilmu Seni dan Sastra Universitas Pasundan Bandung.
Bertempat di Kampus IV Unpas, Jl. Dr. Setiabudi No. 193 Bandung ini berdiri pada Juli 1999, yang pada awalnya mengkhususkan pada Industri Musik
program D3. Baru pada tahun 2004, Program Studi Seni Musik FISS Unpas membuka program S1 Seni Musik. Terdapat spesialisasi individual Gitar elektrik,
dengan jumlah mahasiswa yang cukup banyak, sehingga Program Studi Seni Musik ini dipilih menjadi lokasi data untuk uji coba lebih luas, produk Model
18
Rully Setia Ramdani, 2013 Pengembangan Model Pembelajaran Blues Guitar Supplement Program Guna Meningkatkan
Apresiasi Terhadap Musik Blues Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Pembelajaran Blues Guitar Supplement Program. Lebih lanjut, Program Studi Seni Musik Fakultas Ilmu Seni dan Sastra Universitas Pasundan Bandung
dikategorikan kedalam variabel moderator.
D. Tujuan Penelitian