Instrumen Penelitian METODE PENELITIAN

66 Rully Setia Ramdani, 2013 Pengembangan Model Pembelajaran Blues Guitar Supplement Program Guna Meningkatkan Apresiasi Terhadap Musik Blues Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Instrumen Penelitian

Dalam mengumpulkan data-data, peneliti membutuhkan alat bantu berupa instrumen penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan isntrumen penelitian diantaranya sebagai berikut: 1. Pedoman Wawancara Pedoman wawancara digunakan agar wawancara yang dilakukan tidak menyimpang dari tujuan penelitian. Pedoman ini disusun tidak hanya berdasarkan tujuan penelitian, tetapi juga berdasarkan teori yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Adapun pedoman wawancara dalam penelitian ini terdiri dari pertanyaan- pertanyaan yang berkaitan dengan kebutuhan data penelitian, seperti yang berkaitan dengan ada tidaknya konten Blues dalam sebaran mata kuliah di Sekolah Tinggi Musik Bandung lihat lampiran 2. Wawancara dilakukan terhadap mahasiswa terkait, ketua Program Studi, dosen terkait, dan alumni, serta kepada musisi dan pemerhati Blues sebagai triangulasi dan penguat data. Pada tahap uji coba, instrumen wawancara dilakukan secara tidak terstruktur, untuk memperkuat proses pengamatan lapangan terhadap peserta. Hal ini dilakukan untuk melihat gejala-gejala ketertarikan dan rasa ingin tahu peserta terhadap musik Blues dalam model pembelajaran Blues Guitar Supplement Program yang dilaksanakan. Wawancara terakhir dilaksanakan setelah pembelajaran Blues Guitar Supplement Program selesai dilaksanakan lihat lampiran 15. Hal ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana peran Blues 67 Rully Setia Ramdani, 2013 Pengembangan Model Pembelajaran Blues Guitar Supplement Program Guna Meningkatkan Apresiasi Terhadap Musik Blues Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Guitar Supplement Program memberikan kontribusi positif pada peningkatan apresiasi peserta terhadap musik Blues. 2. Pedoman Kuisioner Lembar kuisioner merupakan alat pengumpul data awal yang dapat disebar secara acak kepada mahasiswa aktif di Sekolah Tinggi Musik Bandung, untuk mengetahui sejauh mana Blues dipelajari di kampus tersebut. Kuisioner berisi pertanyaan singkat dengan pilihan jawaban ya atau tidak, pilihan jawaban berdasar nama mata kuliah, pilihan level pembelajaran sangat kurangkurangcukupbaiksangat baik, dan satu pertanyaan isian mengenai alasan dan atau pendapat lihat lampiran 1. Kuisioner kemudian dipergunakan pada saat pembelajaran Blues Guitar Supplement Program ini berakhir. Hal ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana keefektifan program, serta seberapa besar Blues Guitar Supplement Program yang diikuti, memberikan kontribusi positif pada peningkatan apresiasi peserta terhadap musk Blues. 3. Pedoman Observasi Pedoman observasi digunakan agar peneliti dapat melakukan pengamatan sesuai dengan tujuan penelitian. Pedoman observasi disusun berdasarkan pada beberapa pertanyaan yang dikemukakan di dalam pedoman wawancara sebagai upaya untuk membuktikan apa yang telah ditemukan dalam wawancara dan tes saat uji coba produk pretest, pelaksanaan program, dan posttest berlangsung lihat lampiran 5. Obeservasi juga dilakukan untuk mengamati perubahan positif pada sikap peserta, sebagai bentuk peningkatan apresiasi terhadap musik Blues. 68 Rully Setia Ramdani, 2013 Pengembangan Model Pembelajaran Blues Guitar Supplement Program Guna Meningkatkan Apresiasi Terhadap Musik Blues Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dalam observasi, alat perekam video berguna sebagai alat bantu pada saat wawancara dan tahap uji coba berlangsung. Hal ini dilakukan agar peneliti bisa tetap fokus pada pengambilan data, tanpa harus berhenti untuk mencatat jawaban- jawaban dari narasumber. Dalam pengumpulan data, alat perekam video baru dapat digunakan setelah mendapatkan izin dari narasumber untuk merekam video, khususnya pada saat wawancara berlangsung. 4. EvaluasiTes Kompetensi Tes dilakukan pada sebelum program berlangsung pretest dan setelah program berlangsung posttest. Tes merupakan “...salah satu alat untuk mengukur terjadinya perubahan tingkah laku pada siswa setelah berlangsung serangkaian proses belajar mengajar ” Trianto, 2009: 199. Tes kompetensi yang dilakukan terhadap peserta berupa evaluasi praktekunjuk kerja terhadap Blues Scales, Blues Licks, 12 bar Blues chords progression, Blues imporvisations. Tes bentuk lisanwawancara dilakukan terhadap sejauh mana wawasan kontekstual Blues yang dipahami peserta sebelum dan sesudah program berlangsung lihat lampiran 5. Hal ini dilakukan untuk mengetahui keefektifan Blues Guitar Supplement Program yang diberlakukan terhadap data, yaitu mahasiswa mayor Gitar Elektrik D3 Penyaji Musik di Sekolah Tinggi Musik Bandung dan mahasiswa mayor Gitar Elektrik di Program Studi Seni Musik Fakultas Ilmu Seni dan Sastra Universitas Pasundan Bandung. 69 Rully Setia Ramdani, 2013 Pengembangan Model Pembelajaran Blues Guitar Supplement Program Guna Meningkatkan Apresiasi Terhadap Musik Blues Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Pengembangan Instrumen Penelitian