78
Rully Setia Ramdani, 2013 Pengembangan Model Pembelajaran Blues Guitar Supplement Program Guna Meningkatkan
Apresiasi Terhadap Musik Blues Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
G. Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan untuk mencari koherensi dari beberapa aspek pada pengembangan model pembelajaran Blues Guitar Supplement Program dan
dilakukan sesuai dengan tahap penelitian, sebagai berikut: 1.
Tahap I, Analisis Kebutuhan Pada tahap ini, instrumen penelitian yang digunakan adalah kuisioner dan
wawancara, yang ditujukan pada mahasiswa, alumni, dosen, dan praktisi musik Blues. Data yang diperoleh dari kedua instrumen tersebut, kemudian diolah dalam
bentuk presentase, sesuai dengan poin-poin pertanyaan yang ada. Setiap jawaban dikategorikan tersendiri, misal jawaban Ya diberi kode 2,
Tidak diberi kode 1, dan tanpa jawaban diberi kode 0. Dihitung total yang menjawab Ya, Tidak, dan tanpa jawaban, dibagi jumlah total responden, lalu
dikali 100. Secara sederhana dengan menggunakan rumus:
P = f
x 100 N
Keterangan: P
= presentase f
= frekuensi jawaban N
= jumlah responden Sehingga didapatkan hasil rata-rata dalam bentuk persentase yang kemudian
untuk lebih mempermudah membacanya, digambarkan dalam bentuk diagram lingkaran. Dari data ini kemudian ditindak lanjuti dengan melakukan perancangan
79
Rully Setia Ramdani, 2013 Pengembangan Model Pembelajaran Blues Guitar Supplement Program Guna Meningkatkan
Apresiasi Terhadap Musik Blues Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
draft model pembelajaran Blues Guitar Supplement Program, yang merupakan produk dari penelitian dan pengembangan ini.
2. Tahap II, Pengembangan Produk dan Validasi Instrumen
Pada tahap ini, berdasar pada data hasil analisis kebutuhan produk, kemudian dikembangkan produk model pembelajaran Blues Guitar Supplement Program.
Rancangan pengembangan produk berupa peta konsep model, yang berisi Materi, Pendekatan, Metode, Media, Teknik Evaluasi pada Kompetensi, Teknik Evaluasi
pada Apresiasi. Kemudian analisis data dilakukan untuk mendapat validasi instrumen
evaluasi kompetensi keterampilan Blues Guitar, dengan menggunakan Product Moment Correlation Pearson. Validasi ini dipergunakan untuk mengetahui ada
atau tidaknya hubungan antara variabel X dan Y yang diujikan. Menurut Irianto 2009: 136:
Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi dalam Korelasi Pearson diantaranya; 1 Pengambilan sampel dari populasi harus random; 2 Data
yang dicari korelasinya harus bersekala interval atau ratio; 3 Variasi skor kedua variabel yang akan dicari korelasinya harus sama; 4 Hubungan antara
variabel X dan Y hendaknya linier; dan 5 Distribusi skor variabel yang dicari korelasinya hendaknya merupakan distribusi unimodal mempunyai
pasangan yang sama dari subyek yang sama pula. Adapun rumus yang digunakan adalah:
∑ ∑ ∑ √ ∑
∑ √ ∑
∑
Adapun tabel data yang harus dipersiapkan dari rumus tersebut adalah sebagai berikut:
80
Rully Setia Ramdani, 2013 Pengembangan Model Pembelajaran Blues Guitar Supplement Program Guna Meningkatkan
Apresiasi Terhadap Musik Blues Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
No. X
Y X
2
Y
2
XY 1
2 3
dst.. ∑X
∑Y ∑X
2
∑Y
2
∑XY
Tabel 3.3. Tabel perhitungan Product Moment Correlation Pearson.
Keterangan: n = jumlah peserta
X = nilai tes 1 Y = nilai tes 2
X
2
= kuadrat masing-masing skor variabel X Y
2
= kuadrat masing-masing skor variabel Y XY = hasil kali masing-masing skor variabel X dan Y
∑X = jumlah skor tes 1 ∑Y = jumlah skor tes 2
∑X
2
= jumlah kuadrat skor variabel X ∑Y
2
= jumlah kuadrat skor variabel Y ∑XY = jumlah hasil kali skor X dan Y
Dalam Statistik, Konsep dasar dan Aplikasinya oleh Irianto 2009: 141, hasil
perhitungan korelasi pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi 3 tiga kelompok besar, yaitu; 1 Korelasi positif kuat, apabila hasil perhitungan korelasi
mendekati +1 atau sama dengan +1; 2 Korelasi negatif kuat, apabila hasil perhitungan korelasi mendekati -1 atau sama dengan -1; dan 3 Tidak ada
korelasi, apabila hasil perhitungan korelasi mendekati 0 atau sama dengan 0. 3.
Tahap III Uji Coba Terbatas dan Tahap V Uji Coba Luas a.
Evaluasi Kompetensi Keterampilan Blues Guitar Pada tahap ini, uji coba produk mulai diberlakukan pada sampel, atau dengan
kata lain, metode eksperimen dilakukan. True Experimental Design dengan Pretest-Posttest Control Group Design menjadi pilihan dalam Blues Guitar
Supplement Program ini. Analisis data yang dilakukan dengan menggunakan
81
Rully Setia Ramdani, 2013 Pengembangan Model Pembelajaran Blues Guitar Supplement Program Guna Meningkatkan
Apresiasi Terhadap Musik Blues Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Paired Sample t-test, yakni untuk membandingkan mean dari satu kelompok berpasangan sebuah kelompok sampel dengan subyek yang sama, namun
mengalami dua perlakuan atau pengukuran yang berbeda. Seperti yang diungkapkan Kurniawan 2008: 1:
Uji-t berpasangan paired t-test adalah salah satu metode pengujian hipotesis dimana data yang digunakan tidak bebas berpasangan. Ciri-ciri
yang paling sering ditemui pada kasus yang berpasangan adalah satu individu objek penelitian dikenai 2 buah perlakuan yang berbeda. Walaupun
menggunakan individu yang sama, peneliti tetap memperoleh 2 macam data sample, yaitu data dari perlakuan pertama dan data dari perlakuan kedua.
Perlakuan pertama mungkin saja berupa kontrol, yaitu tidak memberikan perlakuan sama sekali terhadap objek penelitian.
Rumus yang digunakan dalam paired sample t-test ini adalah sebagai berikut: ̅
̅
̅ ̅
Irianto, 2004: 114 Dengan terlebih dahulu mencari Mean dari pretest X
B
dan posttest X
A
yang dilakukan, dengan rumus:
̅ ∑
dan ̅
∑
Setelah mean ditemukan, maka kemudian dicarilah daya pembedan x
A
dan x
B
dari masing-masing data dengan rumus: ̅
dan
82
Rully Setia Ramdani, 2013 Pengembangan Model Pembelajaran Blues Guitar Supplement Program Guna Meningkatkan
Apresiasi Terhadap Musik Blues Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
̅ Kemudian dilakukan pencarian terhadap penggabungan variance, dengan
perhitungan rumus: ∑
̅ ∑
̅ Irianto, 2004: 117
Untuk dilakukan pencarian terhadap standard error dengan rumus:
̅ ̅
√ Irianto, 2004: 117
Adapun tabel data yang harus dipersiapkan dari rumus tersebut adalah sebagai berikut:
No. X
1
x
1
X
1
- X
1
x
1 2
X
2
x
2
X
2
– X
2
x
2 2
1 2
3 dst..
∑ X
1
∑ x
1 2
∑ X
2 2
∑ x
2 2
Tabel 3.4. Tabel perhitungan t-Test.
Keterangan: ∑X
1
= jumlah skor seluruh peserta pretest ∑X
2
= jumlah skor seluruh peserta posttest n
1
= jumlah peserta pretest n
2
= jumlah peserta posttest X
1
= mean dari pretest X
2
= mean dari posttest x
1
= daya pembeda pretest x
2
= daya pembeda posttest x
1 2
= kuadrat daya pembeda masing-masing subjek pretest x
2 2
= kuadrat daya pembeda masing-masing subjek posttest ∑x
1 2
= jumlah kuadrat daya pembeda pretest ∑x
2 2
= jumlah kuadrat daya pembeda posttest
83
Rully Setia Ramdani, 2013 Pengembangan Model Pembelajaran Blues Guitar Supplement Program Guna Meningkatkan
Apresiasi Terhadap Musik Blues Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Hasil hitung t-test tersebut kemudian diperhitungkan dengan tabel T, untuk melihat taraf signifikansinya. Serta menjawab Hipotesis:
H :
Tidak terdapat peningkatan apresiasi terhadap musik Blues, antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
H
1
: Terdapat peningkatan apresiasi terhadap musik Blues, antara
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dengan menentukan signifikansi
α sebesar 5 atau 0,05, maka jika α = 0,05 ≥ Sig, maka H
1
diterima dan H ditolak. Jika α = 0,05 ≤ Sig, maka H
1
ditolak dan H
diterima. Sehingga dapat diketahui seberapa besar Blues Guitar Supplement Program ini dapat membantu meningkatkan apresiasi peserta terhadap musik
Blues. Untuk meminimalisir kesalahan hitung manual, maka dipergunakan software IBM SPSS Statistics versi 20.
Tahapan uji coba dalam Blues Guitar Supplemen Program ini adalah uji coba terbatas dan uji coba lebih luas. Keduanya megalami uji t-tes dengan rumus yang
sama, sebagaimana tertulis di atas. Pada tahap ini pula, dilakukan uji variansi atau Anova pada tiap masing-masing tahap uji coba, untuk mengetahui variabel mana
yang cukup dominan mempengaruhi peningkatan apresiasi peserta Blues Guitar Supplement Program. Dengan menggunakan rumus:
1 Total Sum of Squares jumlah kuadrat total
∑ ∑
∑
Ary, Jacobs, and Razavieh, 1997: 153 2
Sum of Squares Between Groups jumlah kuadrat antar kelompok ∑
∑ ∑
∑
Ary, Jacobs, and Razavieh, 1997: 154
84
Rully Setia Ramdani, 2013 Pengembangan Model Pembelajaran Blues Guitar Supplement Program Guna Meningkatkan
Apresiasi Terhadap Musik Blues Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
3 Sum of the Squares Within Groups jumlah kuadrat dalam setiap kelompok
∑ ∑
∑ ∑
∑
Ary, Jacobs, and Razavieh, 1997: 154 4
F-Test of Significance taraf signifikansi dalam F-tes Dengan menggunakan tabel:
1 2
3 4
5 6
Source of Variance
SS df
MS F
Level of Significance
Between Groups
Within Groups
Total
Tabel 3.5. Tabel perhitungan F-Test.
Keterangan:
∑x
t 2
: jumlah kuadrat total
∑x
b 2
: jumlah kuadrat antar kelompok
∑x
u 2
: jumlah kuadrat dalam setiap kelompok SS
: sum of squares jumlah kuadrat df
: degrees of fredoom derajat kebebasan -
untuk df antar kelompok dengan rumus: G jumlah kelompok
– 1 -
untuk df dalam setiap kelompok kelompok dengan rumus: n
1
– 1 + n
2
– 1 + ... MS
: mean squares dengan rumus: F
: F-ratio dengan rumus:
Ary, Jacobs, and Razavieh, 1997: 154-155
85
Rully Setia Ramdani, 2013 Pengembangan Model Pembelajaran Blues Guitar Supplement Program Guna Meningkatkan
Apresiasi Terhadap Musik Blues Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Hasil hitung Anova dengan F-ratio ini kemudian diperhitungkan dengan tabel F dengan taraf kepercayaan probabilitas
α = 0,05 lampiran 13, untuk melihat apakah ada perbedaan signifikan pada setiap indikator variabel independen yang
diberlakukan pada kelompok, atau dengan melihat rata-rata masing-masing variabel, indikator mana yang lebih dominan dalam mempengaruhi peningkatan
kompetensi keterampilan Blues guitar, yang secara tidak langsung mempengaruhi peningkatan apresiasi terhadap musik Blues. Untuk meminimalisir kesalahan
hitung manual, maka data diolah kembali dengan software IBM SPSS Statistics versi 20.
b. Evaluasi Peningkatan Apresiasi Tahap berikut setelah mengukur kompetensi keterampilan Blues guitar, maka
dilakukan evaluasi terhadap peningkatan apresiasi. Dengan menggunakan instrumen kuisioner lihat lampiran 14, wawancara lihat lampiran 15, dan
observasi lihat lampiran 15.
Maka dengan demikian akan diketahui seberapa besar keberhasilan Blues Guitar Supplement Program, memberikan kontribusi
positif terhadap peningkatan apresiasi peserta didik terhadap musik Blues. Adapun yang menjadi aspek evaluasi ini diantaranya adalah: 1 Adanya
kemauanminat untuk mempelajari Blues, dalam hal ini mengikuti Blues Guitar Supplement Program; 2 Adanya sikap terbuka terhadap musik Blues itu sendiri;
3 Terdapat kebiasaan baru setelah mengikuti Blues Guitar Supplement Program; 4 Meningkatnya kepekaansensitifitas rasa dalam memainkan gitar Blues,
setelah mengikuti Blues Guitar Supplement Program; dan 5 Gambaran kondisi
86
Rully Setia Ramdani, 2013 Pengembangan Model Pembelajaran Blues Guitar Supplement Program Guna Meningkatkan
Apresiasi Terhadap Musik Blues Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
pribadi yang mengapresiasi musik Blues lebih baik, setelah mengikuti Blues Guitar Supplement Program.
Untuk uji coba terbatas di Sekolah Tinggi Musik Bandung, evaluasi pada peningkatan apresiasi dilakukan dengan observasi lapangan pada saat program
berlangsung dan dengan kuisioner setelah program ini selesai dilaksanakan. Penelaahan terhadap sikap dan minat peserta didik menjadi acuan dalam
observasi, sedangkan instrumen kuisioner untuk mempertanyakan seberapa besar model pembelajaran Blues Guitar Supplement Program memberikan kontribusi
positif pada tingkat apresiasi pesereta didik terhadap musik Blues. Sedangkan untuk uji coba luas di Program Studio Seni Musik Fakultas Ilmu
Seni dan Sastra Universitas Pasundan Bandung, evaluasi pada peningkatan apresiasi dilakukan dengan observasi lapangan pada saat program berlangsung
dan dengan wawancara setelah program ini selesai dilaksanakan. Data hasil observasi, kuisioner, dan wawancara dituangkan secara kualitatif. Penelaahan
pada sikap dan minat peserta didik pada saat program berlangsung menjadi acuan dalam observasi, yang kemudian diperkuat dengan adanya pernyataan peserta
didik dalam wawancara, untuk memberikan gambaran seberapa besar model pembelajaran Blues Guitar Supplement Program ini memberikan kontribusi
positif pada peningkatan apresiasi peserta terhadap musik Blues. 4.
Tahap IV Revisi Produk dan Tahap V Revisi Akhir Produk Revisi produk dan revisi akhir produk, mengacu pada hasil dari evaluasi yang
diperoleh pada tahap uji coba terbatas di Sekolah Tinggi Musik Bandung dan uji coba luas di Program Studi Seni Musik Fakultas Ilmu Seni dan Sastra Universitas
87
Rully Setia Ramdani, 2013 Pengembangan Model Pembelajaran Blues Guitar Supplement Program Guna Meningkatkan
Apresiasi Terhadap Musik Blues Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Pasundan Bandung. Beberapa hal akan mengalami revisi jika ada kekurangan yang didapatkan pada saat uji coba berlangsung.
5. Tahap V Validasi Produk dan Penulisan Hasil Penelitian
Langkah berikutnya adalah melakukan validasi produk, dengan triangulasi, yaitu
mensintesa data
dari berbagai
sumber. Seperti
dikutip dari
http:www.igh.orgtriangulation dalam Bachri 2010: 55: Triangulasi mencari dengan cepat pengujian data yang sudah ada dalam
memperkuat tafsir dan meningkatkan kebijakan serta program yang berbasis pada bukti yang tersedia. Dengan cara menguji informasi dengan
mengumpulkan data melalui metoda berbeda, oleh kelompok berbeda dan dalam populasi berbeda, penemuan mungkin mungkin memperlihatkan bukti
penetapan lintas data, mengurangi dampaknya dari penyimpangan potensial yang bisa terjadi dalam satu penelitian tunggal. Triangulasi menyatukan
informasi dari penelitian kuantitatif dan kualitatif, menyertakan pencegahan dan kepedulian memprogram data, dan membuat penggunaan pertimbangan
pakar. Triangulasi bisa menjawab pertanyaan terhadap kelompok resiko, efektivitas, kebijakan dan perencanaan anggaran, dan status epidemik dalam
suatu lingkungan berubah. Metodologi Triangulasi menyediakan satu perangkat kuat ketika satu respon cepat diperlukan, atau ketika data ada untuk
menjawab satu pertanyaan spesifik. Triangulasi mungkin digunakan ketika koleksi data baru tidak mungkin untuk hemat biaya.
Menurut Wiersma dalam Sugiyono 2007: 372: “Triangulation si qualitative cross-validation. It assesses the sufficiency of the data according to the
convergence of multiple data source or multiple data collection procedures ”.
Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu, sehingga
triangulasi dapat dikelompokkan dalam tiga jenis, yakni tiangulias sumber, triangulasi teknik pengumpulan data, dan waktu. Maka validasi model
pembelajaran Blues Guitar Supplement Program menggunakan triangulasi dengan gambaran sebagai berikut:
88
Rully Setia Ramdani, 2013 Pengembangan Model Pembelajaran Blues Guitar Supplement Program Guna Meningkatkan
Apresiasi Terhadap Musik Blues Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Diagram 3.3. Triangulasi dengan tiga sumber data kiri atas, triangulasi dengan tiga teknik pengumpulan data kanan atas, dan triangulasi dengan tiga waktu pengumpulan tengah bawah
Bachri, 2010: 56.
Triangulasi sebagai validasi model dilakukan dengan menganalisis data dari berbagai sumber yang didapat dalam pengembangan model pembelajaran Blues
Guitar Supplement Program. Seluruh komponen yang terlibat menjadi bahan pertimbangan, untuk kemudian memberikan keterangan kuat bahwa model
pembelajaran Blues Guitar Supplement Program yang dikembangkan valid dan layak untuk diujicobakan.
Triangulasi yang diberlakukan dalam penelitian dan pengembangan model pembelajaran Blues Guitar Supplement Program ini adalah triangulasi data.
Seperti diungkap Danim 2002: 38: Triangulasi data adalah melakukan pengumpulan data yang membuka
peluang untuk menguji bagaimana peristiwa dialami kelompok berbeda dari orang-orang pada waktu yang berbeda dan situasi yang berbeda pula.
Dalam penelitian pengembangan ini, dilakukan pengumpulan data untuk menguji keterandalan model pembelajaran Blues Guitar Supplement Program
dalam meningkatkan apresiasi peserta terhadap musik Blues, melalui:
89
Rully Setia Ramdani, 2013 Pengembangan Model Pembelajaran Blues Guitar Supplement Program Guna Meningkatkan
Apresiasi Terhadap Musik Blues Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
a. Uji kompetensi keterampilan bermain gitar Blues pada pretest dan posttest
dengan t-Test dan Anova, dengan mengujikan aspek tekstual: Blues Scales, Blues Licks, 12 Bar Blues Traditional, dan Blues Improvisation.
b. Uji apresiasi melalui observasi, kuisioner, dan wawancara, yang mengungkap
minat, sikap terbuka, kebiasaan, kepekaan, dan kondisi pribadi peserta. c.
Uji apresiasi yang muncul melalui jejaring sosial “Twitter”, untuk mengungkap peningkatan rasa ingin tahu para peserta Blues Guitar
Supplement Program. Setelah seluruh data terkumpul, kemudian dilakukan triangulasi analisis,
untuk menemukan kesamaan dan keabsahan data yang didapat, sehingga data dapat diferifikasi dan dinyatakan valid. Seperti diungkap Danim 2002: 38:
Triangulasi analisis melibatkan penggunaan satu atau lebih teknik analisis untuk menganalisis seperangkat data yang sama untuk tujuan validasi. Hasil
dari perbedaan analisis itu merupakan analisis data kuantitatif atau analisis kualitatif, yang dapat dibandingkan untuk menemukan kesamaan dan
memverifikasi hasil.
Pada penelitian dan pengembangan model pembelajaran Blues Guitar Supplement Program ini dilakukan triangulasi yang dilakukan terhadap data-data
yang mengacu pada peningkatan apresiasi terhadap musik Blues. Analisis yang dipergunakan terhadap data diantaranya secara:
a. Kualitatif
Data yang didapat dan disajikan dengan kualitatif adalah merupakan data-data yang didapat dari hasil observasi dan wawancara, baik tersetruktur maupun tidak.
Data-data yang diperoleh dari peserta berupa sikap dan jawaban hasil wawancara kemudian dikelompokkan dan dianalisis, sehingga menghasilkan satu simpulan.
90
Rully Setia Ramdani, 2013 Pengembangan Model Pembelajaran Blues Guitar Supplement Program Guna Meningkatkan
Apresiasi Terhadap Musik Blues Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
b. Kuantitatif
Data yang didapat dan disajikan secara kuantitatif adalah data-data yang didapat dari hasil kuisioner dan evaluasi berupa pretest dan posttest. Pengujian
pretest dan posttest yang digunakan untuk menguji kompetensi keterampilan bermain gitar Blues.
Kedua metode tersebut dibandingkan dan dicari kesamaan data untuk menemukan hasil dari pengujian model pembelajaran Blues Guitar Supplement
Program, sehingga model ini teruji keterunggulannya dalam meningkatkan apresiasi terhadap musik Blues, dan dapat dinyatakan valid.
H. HIPOTESIS