DRAFT MODEL PEMBELAJARAN BLUES GUITAR SUPPLEMENT

91 Rully Setia Ramdani, 2013 Pengembangan Model Pembelajaran Blues Guitar Supplement Program Guna Meningkatkan Apresiasi Terhadap Musik Blues Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Blues Guitar Supplement Program, sehingga dapat meningkatkan apresiasi peserta didik terhadap musik Blues?; 3 Bagaimana tahapan uji coba yang dilakukan terhadap model pembelajaran Blues Guitar Suplement Program, sehingga dapat meningkatkan apresiasi peserta didik terhadap musik Blues?; dan 4 Apakah model pembelajaran Blues Guitar Supplement Program berpengaruh terhadap peningkatan apresiasi musik Blues?. Pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan tersebut, kemudian dijawab dalam hipotesis sebagai berikut: H : Tidak terdapat peningkatan apresiasi terhadap musik Blues, antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. H 1 : Terdapat peningkatan apresiasi terhadap musik Blues, antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

I. DRAFT MODEL PEMBELAJARAN BLUES GUITAR SUPPLEMENT

PROGRAM Penelitian dan pengembangan model pembelajaran Blues Guitar Supplement Program ini berdasar pada analisis kebutuhan dan studi dokumentasi terhadap Silabus Pembelajaran mata kuliah PIM Gitar Elektrik III Style untuk D3 Penyaji Musik di Sekolah Tinggi Musik Bandung. Dikembangkan dan diuji coba terhadap mahasiswa dengan mayor instrumen Gitar Elektrik, di Sekolah Tinggi Musik Bandung dan Program Studi Seni Musik Fakultas Ilmu Seni dan Sastra Universitas Pasundan Bandung. Draft model pembelajaran ini dirancang pada tahap II penelitian, yaitu tahap pengembangan dan validasi. Model yang merupakan sebuah desain pembelajaran, berbasis suplemen atau pengayaan sebagai tambahan dari ilmu yang diperoleh sebelumnya. Sehingga diharapkan dengan adanya program suplemen ini, peserta selain dapat menambah 92 Rully Setia Ramdani, 2013 Pengembangan Model Pembelajaran Blues Guitar Supplement Program Guna Meningkatkan Apresiasi Terhadap Musik Blues Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu wawasannya, keterampilan bermain gitar, juga dapat meningkatkan tingkat apresiasinya. Terdapat tiga tahapan yang saling mempengaruhi satu sama lain, tiga tahap tersebut adalah: 1 Pembelajaran, berupa Metode, Pendekatan, Media, dan Materi; 2 Evaluasi, berupa indikator keterampilan bermain gitar Blues dan indikator apresiasi, serta 3 Apresiasi itu sendiri, apakah terjadi peningkatan yang signifikan atau tidak. Draft model pembelajaran Blues Guitar Supplement Program digambarkan dalam diagram berikut: 93 Rully Setia Ramdani, 2013 Pengembangan Model Pembelajaran Blues Guitar Supplement Program Guna Meningkatkan Apresiasi Terhadap Musik Blues Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Diagram 3.4. Draft Model Pembelajaran Blues Guitar Supplement Program. 94 Rully Setia Ramdani, 2013 Pengembangan Model Pembelajaran Blues Guitar Supplement Program Guna Meningkatkan Apresiasi Terhadap Musik Blues Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Model pembelajaran Blues Guitar Supplement Program, merupakan Classroom Oriented Model berbasis pengayaantambahan suplemen, yang di dalamnya terdapat unsur-unsur seperti Materi, Metode, Media, Pendekatan, dan Evaluasi. Sehingga setelah diterapkan, model tersebut dapat meningkatkan tingkat apresiasi peserta didik terhadap musik Blues. Unsur-unsur terkait model pembelajarn Blues Guitar Supplement Program tersebut dijabarkan sebagai berikut: a. Materi Materi yang disampaikan dalam Blues Guitar Supplement Program ini dikategorikan kedalam dua materi yaitu: 1 Tekstual Kompetensi Merupakan materi musikal dan lebih mengarah pada kompetensi peserta dalam bermain gitar Blues. Materi ini meliputi: a Blues Scales Unsur musikal mendasar yang harus dikuasai peserta dalam memainkan gitar Blues. Pemaparan mengenai tangga nada Blues dan unsur-unsur yang membentuknya Pentatonic minor dan Blue Notes. Penjelasan dilakukan secara langsung dengan mempraktekan pada instrumen gitar, dengan metode imitasi oleh instruktur. Rata-rata peserta telah mengetahui dan memahami unsur-unsur dasar yang membentuk tangga nada Blues ini. Materi ini ditegaskan lagi dalam format Modul dan DVD data, sehingga peserta dapat mempelajarinya secara mandiri. Diharapkan setiap peserta kemudian dapat mengembangkan, sesuai dengan karakter permainan gitarnya sendiri. 95 Rully Setia Ramdani, 2013 Pengembangan Model Pembelajaran Blues Guitar Supplement Program Guna Meningkatkan Apresiasi Terhadap Musik Blues Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b Blues Licks Lick atau kalimat yang dituangkan dalam gitar, dengan pengolahan tertentu berupa imporvisasi. Dipaparkan beberapa contoh signature licks dari gitaris- gitaris Blues dunia seperti B.B. King, Stevie Ray Vaughan, Buddy Guy, dan gitaris lainnya. Dituangkan dalam bentuk tablature, sehingga memudahkan peserta dalam membaca dan memahaminya. Materi ini pun ditegaskan kembali dalam Modul dan DVD data yang diberikan sebagai penunjang pembelajaran mandiri oleh masing-masing peserta. Diharapkan peserta dapat mengembangkan lick Blues, sesuai dengan karakter permainan gitarnya. c 12 Bar Blues Traditional Merupakan bentuk iringan dasar Blues, yang terdiri dari susunan akord I – IV – V, dengan urutan akord I 7 – IV 7 – I 7 – I 7 – IV 7 – IV 7 – I 7 – I 7 – V 7 – IV 7 – I 7 – V 7 . Karakter akord pada iringan 12 Bar Blues Traditional ini diperkuat dengan dominan 7 pada masing-masing akord, sehingga terdapat kesan tidak ada akhirnya atau sulit untuk berakhir. Pelatihan iringan ini ditujukan agar setiap peserta dapat dapat terbiasa dengan pola iringan standar dan melakukan jam session dengan peserta lain. Materi ini dipertegas dengan adanya Modul dan DVD data, dalam bentuk tablature dan audio sample. d Blues Improvisation Tingkatan terakhir dimana setiap peserta dapat melakukan improvisasi Blues, sesuai dengan materi yang telah diberikan sebelumnya. Blues improvisation ini merupakan rangkuman dari keseluruhan materi yang dipaparkan dalam Blues Guitar Supplement Program. Lebih lanjut, implementasi Blues improvisation ini 96 Rully Setia Ramdani, 2013 Pengembangan Model Pembelajaran Blues Guitar Supplement Program Guna Meningkatkan Apresiasi Terhadap Musik Blues Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dilakukan dala Jam Session, yang dilakukan oleh setiap peserta di akhir program ini. Materi ini ditunjang oleh adanya DVD data, dalam bentuk audio sample iringan 12 Bar Blues Traditional, untuk setiap peserta dapat melatihnya secara mandiri. Diharapkan setiap peserta dapat mengembangkan improvisasinya, sesuai dengan karakter permainan gitar masing-masing. 2 Kontekstual Merupakan materi non musikal dan lebih mengarah pada kajian kesejarahan dan filosofis dari Blues itu sendiri. Materi ini meliputi: a Blues History Merupakan kajian literatur kesejarahan musik Blues, mulai dari era awal perbudakan, lahirnya musik-musik yang membentuk Blues, perkembangan Blues menjadi genre-genre setelahnya, hingga perkembangannya di Dunia. Materi ini terdapat dalam Modul dan didukung dengan adanya video Blues Master: The Essential History of the Blues dan beberapa video lain dalam format DVD data, sehingga setiap peserta dapat mempelajari secara mandiri. b Blues Essence Adalah kajian filosofis, dikaji dari perjalanan hidup Blues itu sendiri. Bagaimana perbudakan kulit hitam menghasilkan sebuah musik yang secara terus menerus berkembang dan menjadi tulang punggung dari musik populer Amerika hingga saat ini. Namun salah pemahaman terjadi saat Blues hanya dianggap sebagai sebuah bentuk musik saja, sementara awal kemunculannya Blues merupakan sebuah nyawa yang menjadikan semangat hidup bangsa kulit hitam Afrika-Amerika yang diperbudak. 97 Rully Setia Ramdani, 2013 Pengembangan Model Pembelajaran Blues Guitar Supplement Program Guna Meningkatkan Apresiasi Terhadap Musik Blues Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Pendekatan Terdapat beberapa pendekatan pembelajaran yang dilakukan dalam Blues Guitar Supplement Program ini, diantaranya: 1 Contextual Teaching Learning CTL Model pembelajaran Blues Guitar Supplement Program ini mengaitkan berbagai hal yang berkaitan dengan Blues. Dari hal-hal tekstual berupa Blues scales, Blues licks, 12 Bar Blues Traditional, dan Blues improvisation. Hingga hal-hal kontekstual berupa sejarah perbudakan, musik-musik yang melatari lahirnya Blues, perkembangan Blues, dan bagaimana Blues menjadi pengaruh bagi musik-musik populer Amerika yang berkembang setelahnya, serta esensi dari Blues itu sendiri. 2 Pembelajaran Kelompok Partisipatif Pada akhir dari rangkaian model pembelajaran Blues Guitar Supplement Program ini, peserta didik melakukan Jam Session. Setiap peserta akan melakukan improvisasi, bergantian dengan peserta lain, baik dalam format combo band, maupun dengan format duet berpasangan antar peserta. Setiap peserta akan membutuhkan peserta lain untuk mengiringi dengan iringan 12 Bar Blues Traditional, saat peserta tersebut melakukan Blues Improvisation yang mencakup di dalamnya Blues Scales dan Blues Licks. 3 Konstruktivisme Melalui pembelajaran mandiri dengan media Modul dan DVD data, diharapkan peserta didik akan dapat mengkonstruk pengetahuannya sendiri, menemukan makna pembelajaran Blues bagi dirinya. Pengetahuan mengenai 98 Rully Setia Ramdani, 2013 Pengembangan Model Pembelajaran Blues Guitar Supplement Program Guna Meningkatkan Apresiasi Terhadap Musik Blues Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu kompetensi gitar Blues yang sebelumnya telah didapat pada mata kuliah Gitar Elektrik, menjadi dasar untuk kemudian lebih dikembangkan melalui Blues Guitar Supplement Program yang diikuti. Penemuan sendiri pengetahuan melalui pengalaman nyata, diharapkan dapat memberikan makna tersendiri bagi masing- masing peserta didik, sehingga tingkat apresiasi terhadap musik Blues meningkat. 4 Apresiasi Merupakan tujuan akhir dari Blues Guitar Supplement Program. Selain meningkatkan kompetensi keterampilan bermain gitar Blues, juga apakah menjadi kontribusi positif terhadap peningkatan apresiasi para peserta didik terhadap musik Blues. Indikator peningkatan apresiasi dapat terlihat dari minat, sikap terbuka, kebiasaan baru dalam diri peserta, peningkatan sensitifitas rasa akan musik Blues, dan apakah terjadi perubahan dalam pribadi masing-masing peserta. c. Metode Selain pendekatan, beberapa metode pembelajaran juga diberlakukan dalam Blues Guitar Supplement Program, khususnya dalam pemaparan materi atau bahan ajar. Metode pembelajaran tersebut diantaranya: 1 Imitasi Dalam metode ini, peserta melakukan peniruan terhadap apa yang dicontohkan instruktur, dalam hal ini kompetensi permainan gitar Blues. Selain imitasi oleh instruktur terhadap peserta didik, juga melalui media video yang terdapat dalam DVD data yang diberikan sebagai penunjang pembelajaran mandiri. Dengan demikian peserta didik dapat dengan mudah memahami dan meingkatkan kompetensinya dalam keterampilan Blues guitar. 99 Rully Setia Ramdani, 2013 Pengembangan Model Pembelajaran Blues Guitar Supplement Program Guna Meningkatkan Apresiasi Terhadap Musik Blues Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2 Presentasi Pemaparan dalam bentuk ceramah dengan presentasi powerpoint oleh instruktur, mengenai keseluruhan materi dalam Blues Guitar Supplement Program. Presentasi dilakukan di dalam kelas, diikuti oleh seluruh peserta Blues Guitar Supplement Program, dengan beberapa media pendukung seperti laptop, infocus, perangkat audio, serta gitar dan amplifier. 3 Pembelajaran Mandiri Dalam hal ini setiap peserta didik dalam Blues Guitar Supplement Program, mendapatkan Modul dan DVD data, yang di dalamnya mencakup keseluruhan materi dan materi-materi penunjang lain seperti tablature, audio sample, audio backtracks, video kesejarahan, dan beberapa audio Blues pilihan. Pembelajaran mandiri ii dilakukan setelah metode imitasi dan presentasi dilakukan oleh instruktur di dalam studiokelas. Diharapkan setiap peserta dapat mempelajarinya secara mandiri, dengan tingkat kemauan dan kemampuan yang berbeda, sehingga menghasilkan kompetensi permainan gitar Blues yang sesuai dengan karakter masing-masing. Selain itu juga lebih jauh dapat memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan apresiasi musik Blues. 4 Jam Session Merupakan proses akhir dari Blues Guitar Suplement Program, dimana setiap peserta akan menunjukkan kompetensinya dalam memainkan gitar Blues, bersama dengan peserta lain. Proses Jam Session ini dapat dilakukan di studio dengan iringan rhythm section Drum dan Bass, melakukannya secara berpasangan antar peserta, atau dengan melalui media pendukung audio backtrack. Seluruh indikator 100 Rully Setia Ramdani, 2013 Pengembangan Model Pembelajaran Blues Guitar Supplement Program Guna Meningkatkan Apresiasi Terhadap Musik Blues Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu peningkatan kompetensi nampak dalam proses ini, sehingga proses ini dijadikan sebagai posttest. Dalam proses Jam Session ini, setiap peserta akan menunjukkan karakter Blues guitarnya masing-masing, dengan improvisasi yang meliputi kesuluruhan materi tekstual dalan Blues Guitar Supplement Program. d. Media Untuk mendukung berjalannya Blues Guitar Supplement Program, tentu diperlukan berbagai media pembelajaran. Beberapa media pembelajaran tersebut diantaranya: 1 Modul Sebagai penunjang utama dalam pembelajaran mandiri peserta didik, modul ini diberikan pada peserta secara cuma-cuma setelah treatment klasikal berlangsung. Modul ini berisi materi Tekstual Kompetensi Blues Scales, Blues Licks, 12 Bar Blues Traditional, dan Blues Improvisation, serta Kontekstual Blues History dan Blues Essence. 2 DVD data Berisi kompilasi audio Blues pilihan, buku-buku literatur Blues dalam format Pdf, video Blues Masters The Essential History of the Blues, backtracks MIDI minus one 12 Bar Blues Traditional dalam berbagai nada dasar dan tempo untuk latihan berimprovisasi, contoh-contoh Blues Licks disertai dengan audio samplenya, serta beberapa video konser Blues. Diharapkan dengan adanya DVD data ini, selain memberikan tambahan wawasan dan pengetahuan peserta didik, juga dapat memberikan kontibusi positif pada peningkatan apresiasi terhadap Musik Blues. 101 Rully Setia Ramdani, 2013 Pengembangan Model Pembelajaran Blues Guitar Supplement Program Guna Meningkatkan Apresiasi Terhadap Musik Blues Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3 CPULaptop Perangkat ini dipergunakan untuk menampilkan presentasi dalam bentuk powerpoint, serta memutar video mengenai kesejarahan Blues saat sesi treatment klasikal, dan laptop yang dipergunakan adalah milik pribadi instruktur. 4 Powerpoint Pada saat treatment klasikal, powerpoint diperuntukan sebagai media presentasi, merangkum materi tekstual kompetensi, serta materi kontekstual, yang dipaparkan dalam Blues Guitar Supplement Program. Terdapat juga video kesejarahan yang dapat membantu peserta dalam memahami sejarah Blues. 5 Infocus Dipergunakan sebagai alat bantu untuk menampilkan presentasi dalam bentuk powerpoint yang dioperasikan melalui CPUlaptop. 6 Gitar dan Ampli Dipergunakan pada saat pretest, klasikal treatment, dan posttest jam session. Pada saat pretest dan klasikal treatment menggunakan gitar akustik string, sedangkan pada tahap posttest atau jam session menggunakan Gitar Elektrik dengan amplifikasi yang memadai untuk mendukung sound yang dibutuhkan peserta. 7 Perangkat Audio Perangkat audio berupa speaker set, yang dipergunakan sebagai alat bantu untuk menunjang presentasi pada saat klasikal treatment, pemutaran sampel Blues Scales, Blues Licks, 12 Bar Blues Traditional, serta pemutaran audio dan video mengenai musik Blues dan kesejarahan Blues. 102 Rully Setia Ramdani, 2013 Pengembangan Model Pembelajaran Blues Guitar Supplement Program Guna Meningkatkan Apresiasi Terhadap Musik Blues Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu e. Evaluasi Evaluasi diperlukan untuk mengukur sejauh mana Blues Guitar Supplement Program ini berhasil dilaksanakan, dan dapat memberikan kontribusi positif pada peningkatan kompetensi dan apresiasi peserta didik. Adapun evaluasi yang dilakukan dibagi ke dalam dua kategori yaitu evaluasi terhadap kompetensi bermain gitar Blues dan evaluasi terhadap peningkatan apresiasi. Berikut penjabarannya: 1 Evaluasi terhadap Kompetensi Evaluasi terhadap kompetensi ini melalui dua tahap yaitu pretest dan posttest. Pada tahap pretest, peserta diberi pertanyaan meliputi wawasan tekstual dan dituntut untuk menunjukkan kompetensinya dalam bermain gitar Blues. Setelah melewati tahap klasikal treatment berupa penyampaian materi, peserta kemudian melakukan pembelajaran secara mandiri dengan bantuan Modul dan DVD data. Pada tahap akhir, seluruh peserta melakukan Jam Session yang merupakan evaluasi terakhir posttest dari model pembelajaran Blues Guitar Supplement Program. Adapun aspek yang menjadi indikator pada evaluasi ini pretest dan posttest diantaranya adalah: 1 Blues Scales; 2 Blues Licks; 3 12 Bar Blues Traditional; dan 4 Blues Improvisations. 2 Evaluasi terhadap Apresiasi Evaluasi terhadap apresiasi dilakukan dengan instrumen kuisioner, wawancara, dan observasi. Semua instrumen tersebut kemudian akan menunjukkan seberapa besar Blues Guitar Supplement Program memberikan kontribusi positif bagi peningkatan apresiasi peserta terhadap musik Blues. 103 Rully Setia Ramdani, 2013 Pengembangan Model Pembelajaran Blues Guitar Supplement Program Guna Meningkatkan Apresiasi Terhadap Musik Blues Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Adapun aspek yang menjadi indikator dalam peningkatan apresiasi diantaranya adalah: 1 Adanya kemauanminat untuk mempelajari Blues, dalam hal ini mengikuti Blues Guitar Supplement Program; 2 Adanya sikap terbuka terhadap musik Blues itu sendiri; 3 Terdapat kebiasaan baru setelah mengikuti Blues Guitar Supplement Program; 4 Meningkatnya kepekaansensitifitas rasa dalam memainkan gitar Blues, setelah mengikuti Blues Guitar Supplement Program; dan 5 Gambaran kondisi pribadi yang mengapresiasi musik Blues lebih baik, setelah mengikuti Blues Guitar Supplement Program. Berikut penjabaran tahapan pembelajaran Blues Guitar Supplement Program, yang dilaksanakan di Sekolah Tinggi Musik Bandung dan Program Studi Seni Musik Fakultas Ilmu Seni dan Sastra Universitas Pasundan Bandung: TAHAP PROSEDUR PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 Kegiatan Pembuka  Tutor mengkondisikan mahasiswa di kelas  Tutor memaparkan langkah-langkah pembelajaran, tujuan pembelajaran, dan melakukan apersepsi mengenai musik Blues  Peserta memperhatikan dan mendengarkan 2 Kegiatan Inti Penyajian Materi Tekstual:  Blues Scales  Blues Licks  12 Bar Blues Traditional  Blues Improvisation  Tutor membuka pembelajaran dengan memperdengarkan musik Blues yang menonjolkan karakter Blues Guitar  Tutor menyampaikan materi melalui ceramah dengan bantuan media presentasi powerpoint, yang berisi gambaran Blues Scales, Blues Licks, 12 Bar Traditional Blues, dan Blues Improvisation, yang dilengkapi sample audio.  Tutor melakukan demonstrasi pada instrumen gitar, untuk memperjelas materi yang dijelaskan. 104 Rully Setia Ramdani, 2013 Pengembangan Model Pembelajaran Blues Guitar Supplement Program Guna Meningkatkan Apresiasi Terhadap Musik Blues Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu  Peserta mendengarkan penjelasan tutor, mencatat materi yang dianggap penting, menanyakan materi yang kurang jelas, serta melakukan imitasi terhadap demonstrasi yang dilakukan tutor. 3 Kegiatan Inti: Latihan Terbimbing Materi Tekstual:  Blues Scales  Blues Licks  12 Bar Blues Traditional  Blues Improvisation  Tutor memberikan demonstrasi sebagai penjelasan dari presentasi yang dilakukan, kemudian mengarahkan peserta untuk mencoba mempraktekkan materi Blues Scales, Blues Licks, 12 Bar Blues Traditional, dan Blues Improvisation, pada nada dasar E, G, A, dan C  Peserta melakukan imitasi terhadap demonstrasi materi yang dilakukan tutor, serta mengembangkannya dalam bentuk improvisasi 4 Kegiatan Inti: Materi Kontekstual:  Blues History  Blues Essence  Tutor menyampaikan materi melalui ceramah dengan bantuan presentasi powerpoint, yang berisi latar kesejarahan musik Blues dari mulai perbudakan, perkembangan, penyebarannya, hingga keberadaannya saat ini. Serta membahas mengenai esensi dari musik Blues itu sendiri dalam kehidupan.  Tutor membuka sesi tanya jawab dan diskusi  Peserta mendengarkan penjelasan tutor, mencatat materi yang dianggap penting, menanyakan materi yang kurang jelas, serta melakukan diskusi terhadap materi yang disampaikan 5 Kegiatan Inti: Jam Session  Tutor membagi peserta kedalam beberapa kelompok yang masing- masing terdiri dari dua orang  Setiap dua orang peserta dalam kelompok melakukan improvisasi Blues, dengan iringan Rhythm Section  Tutor melakukan perekaman video  Tutor melakukan penilaian terhadap keterampilan bermain gitar Blues masing-masng peserta 105 Rully Setia Ramdani, 2013 Pengembangan Model Pembelajaran Blues Guitar Supplement Program Guna Meningkatkan Apresiasi Terhadap Musik Blues Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 6 Kegiatan Penutup  Tutor membahas kembali secara singkat materi Blues tekstual dan kontekstual yang telah dibahas sebelumnya  Memberikan kesimpulan  Memberikan penugasan materi tekstual latihan praktek, dengan memberikan Modul dan DVD data sebagai sumber belajar utama  Memberikan penugasan materi kontekstual, melihat video Blues History yang terdapat dalam DVD data, dan membaca ringkasan sejarah dalam Modul  Menutup kegiatan dengan salamMelakukan penugasan Tabel 3.6. Sintaks model pembelajaran Blues Guitar Supplement Program. Setelah semua tahap dilalui dalam Blues Guitar Supplement Program, maka akan terdapat peningkatan apresiasi peserta terhadap musik Blues. Seluruh aspek dalam model pembelajaran Blues Guitar Supplement Program ini memiliki kaitan satu sama lain. Dengan dua arah panah, menunjukkan aspek satu dengan aspek lain tidak bisa dipisahkan. Peningkatan apresiasi akan menunjang pada peningkatan kompetensi keterampilan bermain gitar Blues. Begitupun sebaliknya, peningkatan pada kompetensi keterampilan bermain gitar Blues sebagai sebuah pengalaan nyata, akan memberikan kontribusi positif pada peningkatan apresiasi terhadap musik Blues. Peningkatan kedua aspek tersebut kompetensi keterampilan gitar Blues dan apresiasi tidak terlepas dari peran Materi, Pendekatan, Metode, Media, dan alat Evalausi yang dirancang sedemikian rupa menjadi sebuah model pembelajaran dengan classroom oriented berbasis suplemen, dalam Blues Guitar Supplement Program. Rully Setia Ramdani, 2013 Pengembangan Model Pembelajaran Blues Guitar Supplement Program Guna Meningkatkan Apresiasi Terhadap Musik Blues Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI