kemampuan empati para siswa dapat berkembang. Upaya ini dilakukan melalui sistem belajar kelompok dengan latar belakang yang berbeda yang dilandasi
unsur-unsur saling ketergantungan, tanggung jawab perseorangan, tatap muka, komunikasi antaranggota dan evaluasi proses kelompok. Sedangkan dalam
pelaksanaan direct instruction tidak terlihat adanya upaya yang diakukan secara langsung berkaitan dengan pengembangan empati para siswa. Pengembangan
kemampuan empati hanya diharapkan dapat berkembang melalui usaha-usahanya yang dilakukan secara tekun, pengalaman sukses yang teratur dan membuat
kemajuan yang terus menerus yang mengarah pada pencapaian tujuan pembelajaran
F. Hipotesis
Berdasarkan uraian asumsi yang dikemukakan di atas, maka hipotesis yang dikemukakan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT Team Games
Tournament memberikan pengaruh terhadap peningkatan kemampuan empati siswa.
2. Penerapan model direct instruction memberikan pengaruh terhadap
peningkatan kemampuan empati siswa. 3.
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT Team Games Tournament memberikan pengaruh yang lebih besar dibandingkan model
direct instruction
G. Metode Penelitian
Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode ekpserimen dengan menggunakan Pretest-Posttest Control Group
Design. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket berupa skala empati yang di sadur dari Interpersonal Reactivity Index Davis, 1980, yang
terbagi ke dalam 4 dimensi, yaitu fantasy, perspective taking, empathic concern, personal distress. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilaksanakan
melalui tes angket skala empati yang berisi 40 pernyataan. Tes angket skala empati ini dilaksanakan sebanyak dua kali, yaitu tes awal dan tes akhir. Tes awal
diberikan sebelum kelompok ekpserimen dan kelompok kontrol memperoleh perlakuan. Sedangkan tes akhir diberikan setelah kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol memperoleh perlakuan.
H. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian
Lokasi yang dijadikan penelitian ini adalah SMP Negeri 3 Banyuresmi Kabupaten Garut. Populasi penelitian di ambil dari siswa kelas 8 yang berjumlah
180 orang. Dari populasi tersebut dengan cara random acak sederhana di ambil sampel penelitian sebanyak 64 orang. Selanjutnya, sampel yang berjumlah 64
orang secara random dikelompokkan lagi ke dalam kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sehingga masing-masing kelompok berjumlah 32 orang.
Karakteristik sampel yaitu meliputi siswa kelas 8 dengan jenis kelamin laki-laki dan perempuan yang memiliki kemampuan dalam melakukan teknik dasar
permainan bola voli dengan kategori tinggi, sedang dan rendah. Selain itu,
mereka bertempat tinggal di lingkungan pegunungan dan pesawahan dengan kebiasaan mereka bercocok tanam baik pertanian maupun perkebunan.
Pemilihan sampel dari kelas 8 ini didasarkan pada beberapa alasan sebagai berikut: pertama, siswa kelas 8 heterogenitasnya masih tinggi, tergantung
pembawaan mereka dari sekolah dan kebiasaan di tempat tinggalnya masing- masing. Kedua, siswa kelas 8 merupakan pendatang baru yang pengalaman
belajarnya masih rendah, sehingga relatif lebih mudah dalam mengelola kebiasaan belajarnya.
DAFTAR PUSTAKA
Budiningsih, Asri 2008. Pembelajaran Moral. Berpijak Pada Karakteristik siswa
dan Budayanya. PT. Rineka Cipta. Davis, MH 1983. Davis, MH 1983. Measuring individual differences in
empathy: Evidence for a multidimensional approach. Journal of Personality and Social Psychology , 44 , 113-126. Mengukur perbedaan
individu dalam empati: Bukti untuk pendekatan multidimensional. Journal of Personality and Social Psychology, 44, 113-126.
Eisenberg, N., Fabes, R.A. 1990. Empathy: conceptualization, measurement, and relation to prosocial behavior. Motivation and Emotion, 14, 131-149.
Goldman, A. 1993. Ethics and cognitive science. Ethics, 103, 337-360. Hoedaya. 2009. Empati Dalam Kehidupan Bermasyarakat. Tinjauan Potensi
Pendidikan jasmani Dalam pendidikan Watak. Fakultas pendidikan olahraga dan kesehatan. Universitas Pendidikan Indonesia.
Johnson. j. A Chek, j. M. Smither. R. 1983. The structure of Empathy. Journal of Personality and Social Psychology. Vol 45 No. 6 1299-1312.
Lie, Anita. 2010. Cooperative Learning. Mempraktikkan Cooperative learning di Ruang-Ruang kelas.PT. Gramedia, Jakarata.
Lutan, Rusli. 1997. Strategi Pembelajaran pendidikan Jasmani dan kesehatan. Jakarta. Depdikbud Ditjen Dikti.
Lutan, Rusli. 1998. Pembaharuan Proses agogik dan optimalisasi fungsi sosial Olahraga dan pendidikan Jasmani: Sebuah refleksi Dalam masa krisis.
Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap, bandung. FPOK IKIP Bandung.
Mansyur. 1996. strategi Belajar Mengajar. Direktorat Jenderal pendidikan Kelembagaan Agama Islam. Universitas terbuka.
Metzler, Michael W. 1999. Intructional Models for Physical Education. Georgia State University.
Sugiono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD. Alfabeta Bandung
Siedentop. 1991. Developing Teaching Skills in physical Education. California: Field.
Slavin, Robert E. 2009. Cooperative Learning. Teori, Riset dan Praktik. Nusa Media, Bandung.
DAFTAR PUSTAKA
Budiningsih, Asri 2008. Pembelajaran Moral. Berpijak Pada Karakteristik siswa dan Budayanya. PT. Rineka Cipta.
Boyatzis, R. E. Goleman, D., and Rhee, K. 2000. Clustering Competence in Emotional Intelligencce: Insights From The Emotional Competencies
Inventory ECI. Dalam Bar-On, R. and Parker, J. D. A eds. ‘Handbook of Emotional Intelligence’, San Fransisco. Jossey-Bass.
Decety, J., Meyer, M. 2008. From emotion resonance to empathic understanding: A social developmental neuroscience account.
Development and Edwards, A.L. 1957. Techniques of Attitudes Scale Construction. Appleton-
Century- Crofts. New York. Eisenberg, N., Fabes, R.A. 1990. Empathy: conceptualization, measurement,
and relation to prosocial behavior. Motivation and Emotion, 14, 131-149.
Gerwitz, Kurtines. 1992. Moralitas, Perilaku Moral, dan perkembangan Moral. Universitas Indonesia.
Goldman, A. 1993. Ethics and cognitive science. Ethics, 103, 337-360. Hoedaya. 2009. Empati Dalam Kehidupan Bermasyarakat. Tinjauan Potensi
Pendidikan jasmani Dalam pendidikan Watak. Fakultas pendidikan olahraga dan kesehatan. Universitas Pendidikan Indonesia.
Hoffman, Martin 2000. Empathy and moral development: Implications for
caring and justice. New York.: Cambridge University Press. Johnson. j. A Chek, j. M. Smither. R. 1983. The structure of Empathy. Journal
of Personality and Social Psychology. Vol 45 No. 6 1299-1312. Koestnerr, R. dan Franz, C. 1990. The family Origins of Empathic Concern. A-
26 Year Longitudinal Study. Journal Of personality and Social Psichology. Vol 58, No. 4 709-717.
Kurtines, William M. dan Gerwitz, Jacob L. 1992. Moralitas, Perilaku Moral, dan Perkembangan Moral. Universitas Indonesia.
Lutan, Rusli. 1997. Strategi Pembelajaran pendidikan Jasmani dan kesehatan. Jakarta. Depdikbud Ditjen Dikti.
Lutan, Rusli. 1998. Pembaharuan Proses agogik dan optimalisasi fungsi sosial Olahraga dan pendidikan Jasmani: Sebuah refleksi Dalam masa krisis.
Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap, bandung. FPOK IKIP Bandung.
Mansyur. 1996. strategi Belajar Mengajar. Direktorat Jenderal pendidikan Kelembagaan Agama Islam. Universitas terbuka.
Metzler, Michael W. 1999. Intructional Models for Physical Education. Georgia State University.
Rink, Judith E. 1985. Teaching Physical Education For Learning. ST. Louis-
Toronto. Santa Clara. Sugiono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD. Alfabeta
Bandung Siedentop. 1991. Developing Teaching Skills in physical Education. California:
Field. Whittaker, J.O. 1970. Intruction to Psycology. W.B. Saunders Company,
Philadelpia.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian