Menurut Mastie dan Johnson, pemahaman adalah: Kemampuan menerangkan sesuatu dengan kata-kata sendiri,
mengenali sesuatu yang dinyatakan dengan kata-kata yang berbeda dengan yang terdapat dalam buku teks, menginterpretasi atau menarik
kesimpulan, misalnya dari tabel atau data, grafik, dan sebagainya Rampengan, 1993: 16.
Menurut Rosser 1984, konsep adalah: Suatu abstraksi yang mewakili satu kelas objek-objek,
kejadian-kejadian, kegiatan-kegiatan, atau hubungan-hubungan, yang mempunyai atribut-atribut yang sama Dahar, 1996: 80.
F. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi mengenai pengaruh pembelajaran ekosistem berbasis lingkungan terhadap peningkatan
pemahaman konsep dan keterampilan generik sains siswa SMA.
G. Manfaat Penelitian
1. Bagi Guru
Diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi guru untuk meningkatkan pemahaman konsep dan keterampilan generik siswa kelas X
pada subtopik Ekosistem Terestrial melalui pembelajaran berbasis lingkungan.
2. Bagi Siswa
Siswa memiliki pemahaman konsep dan keterampilan generik sains terhadap subtopik Ekosistem Terestrial. Selain itu siswa juga dapat
mengembangkan kemampuan berpikir logis, proses penggalian informasi, membuat model atau gambar untuk pembelajaran, dan bekerja sama serta
komunikasi dalam kelompoknya.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode dan Desain Penelitian
1. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk mengukur pemahaman konsep dan
keterampilan generik sains siswa. Pendekatan kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode ”quasi
experiment” dengan ”nonequivalent group pretest-posttest” McMillan Schumacher. Adapun alasan peneliti menggunakan metode ini agar bisa
melihat peningkatan siswa terhadap semua variabel yang ada. Desain penelitian yang dimaksud terdapat di bawah ini.
Penelitian dilakukan pada dua kelas yang memiliki kemampuan setara, satu kelompok kontrol dan satu kelompok eksperimen, yang
diajarkan oleh satu orang guru. Pada kelas ekperimen menggunakan pembelajaran berbasis lingkungan ke lapangan sedangkan pada kelas
kontrol menggunakan pembelajaran konvensional di dalam kelas.
2. Desain Penelitian
Bentuk desain penelitian yang digunakan mengikuti pola sebagai berikut:
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Kelompok Pretest
Perlakuan Posttest
Eksperimen O
1
X
1
O
2
Kontrol O
1
X
2
O
2
Keterangan: X
1
: Perlakuan pembelajaran berbasis lingkungan X
2
: Perlakuan pembelajaran konvensional O
1
: Pretest O
2
: Posttest
Pola desain penelitian ini dilakukan terhadap dua kelompok sampel, satu kelompok diberi perlakuan eksperimen dan satu kelompok
sebagai kontrol. Untuk melihat pengaruh dari pemberian perlakuan eksperimen dan kontrol, maka baik terhadap kelompok eksperimen
maupun kelompok kontrol diberikan pretes dan posttes. Pretes dan posttes tersebut menggunakan perangkat tes yang sama.
Kelas kontrol dalam penelitian ini menggunakan metode tanya jawab. Guru tidak memberikan yang istimewa untuk siswa kelas kontrol.
Ketika pelaksanaan proses belajar mengajar, siswa kelas kontrol tidak dibawa ke lapangan seperti siswa kelas eksperimen. Mereka hanya
melaksanakan semua kegiatan di dalam kelas, praktikum juga tidak perlu dilakukan karena untuk materi ekosistem terestrial, kegiatan belajar
mengajar di dalam kelas dianggap sudah mencukupi.
B. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 2 Sintang, di Kabupaten Sintang, Propinsi Kalimantan Barat, semester genap 2
tahun ajaran 20082009 sebanyak 7 kelas. Selanjutnya dari 7 kelas tersebut akan dipilih bukan secara acak dua kelas sebagai sampel penelitian. Kedua
kelas yang dimaksud tersebut direkomendasikan oleh guru biologi kelas X karena menurut keterangan dari guru tersebut kedua kelas yang
direkomendasikan tersebut merupakan kelas yang memiliki siswa dengan tingkat kepandaian yang setara dibandingkan dengan kelas X lainnya. Masing-
masing sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling Riduwan,
2007: 63. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan tertentu yaitu kedua kelompok memiliki kemampuan yang setara, jumlah siswa 40 orang,
sehingga sampel yang dipilih dalam penelitian ini ada dua kelas yaitu kelas XG kelas eksperimen sebanyak 38 siswa dan kelas XD kelas kontrol
sebanyak 38 siswa. Kelas eksperimen mendapatkan pembelajaran berbasis lingkungan sedangkan kelas kontrol mendapatkan pembelajaran konvensional
di dalam kelas.
C. Instrumen Penelitian