Analisis Validitas Tes Analisis Reliabilitas Tes

a. Analisis Validitas Tes

Uji validitas, dilakukan untuk mengetahui kesahihan suatu instrumen sehingga mampu mengukur apa yang hendak diukur. Sebuah soal akan memiliki validitas yang tinggi jika skor soal tersebut memiliki dukungan yang besar terhadap seluruh soal yang ada. Untuk menguji validitas setiap butir soal, skor-skor untuk setiap butir soal dikorelasikan dengan skor total. Dukungan setiap butir soal dinyatakan dalam bentuk kesejajaran atau korelasi dengan tes keseluruhan, sehingga untuk mendapatkan validitas suatu butir soal dapat digunakan rumus korelasi. Salah satu persamaan yang dapat digunakan untuk menghitung koefisien korelasi adalah rumus korelasi product moment Pearson Arikunto, 1999. Klasifikasi untuk menginterpretasikan besarnya koefisien korelasi validitas tes berdasarkan AnatesV4 dengan rentang hasil berdasarkan persentase yaitu sangat signifikan 76,92 dan signifikan 23,08. Hasil tersebut disajikan dalam Tabel 3.5 dan Tabel 3.6 berikut: Tabel 3.5 Batas Signifikansi Koefisien Korelasi Batas Signifikansi df Interpretasi 0,40 df ≤ 1,00 Sangat Signifikan 0,30 df ≤ 0,40 Signifikan 0,00 df ≤ 0,30 Tidak Dapat Dihitung Tabel 3.6 Rekapitulasi Validitas Tes Pemahaman Konsep dan Keterampilan Generik Sains No. Interpretasi Validitas No Soal Baru Jumlah N Persentase 1. Sangat Signifikan 1, 2, 3, 4, 6, 7, 9, 10, 11, 13 10 76,92 2. Signifikan 5, 8, 12 3 23,08 Jumlah 13 100

b. Analisis Reliabilitas Tes

Reliabilitas adalah kestabilan skor yang diperoleh ketika diuji ulang dengan tes yang sama pada situasi yang berbeda atau dari satu pengukuran ke pengukuran laninya. Suatu tes dapat dikatakan memiliki taraf reliabilitas yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap yang dihitung dengan koefisien reliabilitas. Tugas ini menggunakan teknik belah dua split half technique. Dalam teknik ini, alat evaluasi dibelah menjadi dua bagian yang sama. Dengan demikian, syarat penting dalam penggunaan teknik ini adalah jumlah soal dalam alat evaluasi tersebut harus genap. Teknik belah dua dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu 1 pembelahan menurut nomor soal ganjil dan nomor soal genap, biasanya disebut metode ganjil-genap, dan 2 metode awal akhir. Untuk menentukan koefisien reliabilitasnya, dapat digunakan Formula Spearman-Brown Arikunto, 1999. Uji reliabilitas pada instrumen ini dihitung dengan menggunakan bantuan program analisis butir soal AnatesV4. Hasil reliabilitas reliabilitas menginterp 0,90 r 1 0,70 r 1 0,40 r 1 0,20 r 1 r 11 0,20

c. Analisis D