Keterangan
Dengan
Kate
0,3
c. Uji Hipóte
Ber pretes eks
normal, normal da
nonparame z
2. Pengolahan D
Analisi siswa dan gu
pembelajaran. Meltzer, 2002
gan:
gan kriteria nilai N-Gain:
Tabel 3.22 Klasifikasi N-Gain
ategori Perolehan N-Gain Keterangan
N – Gain 0,70 Tinggi
0,30 N – Gain 0,70 Sedang
N – Gain 0,30 Rendah
ótesis
Berdasarkan perhitungan statistik menunjukk eksperimen berdistribusi normal dan kontrol be
, sedangkan data posttes eksperimen ber dan kontrol berdistribusi normal sehingga
metrik uji Wilcoxon dengan rumus sebagai be
W W
W z
σ µ
− =
+
n Data Kualitatif
lisis data secara kualitatif dilakukan terhada guru, format observasi kegiatan siswa da
n. Data angket siswa disajikan dalam bentuk p 68
an
kkan bahwa data berdistribusi tidak
erdistribusi tidak ga digunakan uji
berikut:
adap hasil angket dan guru selama
k persentase untuk
mengetahui kecenderungan jawaban siswa secara keseluruhan. Data hasil observasi kegiatan siswa dinilai secara kualitatif. Data angket guru dinilai
secara kualitatif.
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
ekosistem berbasis lingkungan dapat meningkatkan pemahaman konsep dan keterampilan generik sains siswa kelas X SMA pada materi ekosistem
terestrial tidak lebih baik dari pada siswa yang belajar secara konvensional. Pembelajaran ekosistem berbasis lingkungan lebih difokuskan pada siswa
sebagai subyek belajar yang telah memiliki pengetahuan sebelum belajar formal di kelas dan membangun pengetahuannya melalui pengamatan dan
percobaan, interaksi dengan guru dan teman-teman. Secara khusus sesuai dengan pertanyaan penelitian dapat disimpulkan bahwa:
Pertama, peningkatan pemahaman konsep dan keterampilan generik sains siswa kelas eksperimen yang menggunakan pembelajaran berbasis
lingkungan dengan metode karya wisata tidak berbeda signifikan atau tidak dapat mengungguli kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran
konvensional. Hal ini kemungkinan karena pengawasan ketika di lapangan tidak maksimal, di mana jumlah peserta lebih banyak 38 orang daripada
pengawas 2 orang. Selain itu guru yang mengajar di kelas eksperimen dan kelas kontrol hanya 1 orang sehingga mengurangi objektivitas penelitian
seharusnya untuk mengajar di kelas eksperimen dan kelas kontrol