Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja Pustakawan

pengembangan karir, hubungan dengan pegawai lainnya, penempatan kerja, jenis pekerjaan, struktur organisasi perusahaan, mutu pengawasan”. Sedangkan perasaan yang berhungan dengan dirinya, antara lain umur, kondisi kesehatan, kemampuan, pendidikan. Kepuasan kerja pustakawan adalah pengertian yang memandang kepuasan kerja sebagai suatu reaksi emosional yang kompleks. Menurut Edy Sutrisno 2009, 78 “Reaksi emosional ini merupakan akibat dari dorongan, keinginan, tuntunan dan harapan – harapan pustakawan terhadap pekerjaan yang dihubungkan dengan realita – realita yang dirasakan pustakawan, sehingga menimbulkan suatu bentuk reaksi emosional yang berwujud perasaan senang, perasaan puas, ataupun perasaan tidak puas”. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja merupakan suatu perasaan yang dialami pegawai terhadap situasi kerja dan perasaan dirinya yang disebut sebagai reaksi emosional yang dihubungkan dengan realita – realita yang dirasakan pustakawan selama bekerja sehingga menimbulkan perasaan senang, perasaan puas, ataupun perasaan tidak puas. Pustakawan akan merasa puas dalam bekerja jika aspek – aspek pekerjan dan aspek – aspek dalam dirinya menyokong begitu juga sebaliknya jika aspek – aspek tersebut tidak menyokong, pustakawan akan merasa tidak puas.

2.2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja Pustakawan

Menurut Gilmer 1996 dalam Edy Sutrisno 2009, 82, faktor – faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja adalah sebagai berikut: 1. Kesempatan untuk maju Dalam hal ini, ada tidaknya kesempatan untuk memperoleh pengalaman dan peningkatan kemampuan selama kerja. 2. Keamanan kerja Faktor ini disebut sebagai penunjang kepuasan kerja, baik bagi karyawan. Keadaan yang aman sangat mempengaruhi perasaan karyawan selama kerja. 3. Gaji Gaji lebih banyak menyebabkan ketidakpuasan, dan jarang orang mengekspresikan kepuasan kerjanya dengan sejumlah uang yang diperolehnya. 4. Perusahaan dan manajemen Perusahaan dan manajemen yang baik adalah yang mampu memberikan situasi dan kondisi kerja yang stabil. Faktor ini yang menentukan kepuasan kerja Universitas Sumatera Utara karyawan. 5. Pengawasan Sekaligus atasannya. Supervisi yang buruk dapat berakibat absensi dan turn over. 6. Faktor instrinsik dari pekerjaan Atribut yang ada dalam pekerjaan mensyaratkan keterampilan tertentu. Sukar dan mudahnya serta kebanggan akan tugas dapat meningkatkan atau mengurangi kepuasan. 7. Kondisi kerja Termasuk di sini kondisi tempat, ventilasi, penyiaran, kantin dan tempat parkir. 8. Aspek sosial dalam pekerjaan Merupakan salah satu sikap yag sulit digambarkan tetapi dipandag sebagai faktor yang menunjang puas atau tidak puas dalam bekerja. 9. Komunikasi Komunikasi yang lancar antar karyawan dengan pihak manajemen banyak dipakai alasan untuk menyukai jabatannya. Dalam hal ini adanya kesediaan pihak atasan untuk mau mendengar, memahami dan mengakui pendapat ataupun prestasi karyawannya sangat berperan dalam menimbulkan rasa puas terhadap kerja. 10. Fasilitas Fasilitas rumah sakit, cuti, dana pensiun, atau perumahan merupakan standar suatu jabatan dan apabila dapat dipenuhi akan menimbulkan rasa puas. Berdasarkan penjelasan faktor – faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja di atas dapat diambil kesimpulan bahwa karakteristik lingkungan kerja terutama yang berkaitan dengan faktor manajemen seperti pengawasan, faktor instrinsik dari pekerjaan, kondisi kerja, aspek sosial dalam pekerjaan, komunikasi, fasilitas, kesempatan untuk maju, keamanan selama bekerja, gaji, serta tempat kerja itu sendiri merupakan faktor utama yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja seseorang maupun kelompok. Pekerja yang memiliki tanggung jawab dan wewenang pengawasan lebih tinggi akan mengalami kepuasan kerja yang tinggi serta pekerja yang memiliki pengawasan pekerjaan rendah ataupun tidak memiliki pengawasan sama sekali cenderung mengalami ketidakpuasan dalam bekerja karena merasa tidak ada yang mengontrol dan menilai hasil kerja mereka tersebut.

2.2.3 Pengukuran Kepuasan Kerja

Dokumen yang terkait

Hubungan Ketersediaan Koleksi Dengan Penggunaan Koleksi Pada Perpustakaan Universitas Negeri Padang

2 30 81

Hubungan Kompetensi Pustakawan Dengan Prestasi Kerja Di Perpustakaan Universitas Negeri Medan (UNIMED)

0 46 87

Hubungan Pemberian Insentif Dengan Peningkatan Produktivitas Kerja Pustakawan Di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara

12 143 99

LPSE Universitas Negeri Padang RUP UNP 2012

0 0 7

PENGUKURAN TINGKAT BURNOUT PADA PUSTAKAWAN Artikel By. Riya Fatmawati. M.Hum Email : riyafatmawatifbs.unp.ac.id Abstrak - Pengukuran Tingkat Burnout pada Pustakawan - Universitas Negeri Padang Repository

0 0 17

Hubungan Antara Motivasi Kerja dan Insentif Terhadap Kinerja Pustakawan dan Nonpustakawan Perpustakaan Universitas Negeri Padang - Universitas Negeri Padang Repository

0 1 94

Gambaran Burnout Pustakawan (Studi Deskriptif Burnout Pada Pustakawan Perpustakaan Perguruan Tinggi Negeri di Surabaya) SKRIPSI

1 0 17

BAB II GAMBARAN UMUM II.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi - Gambaran Burnout Pustakawan (Studi Deskriptif Burnout Pada Pustakawan Perpustakaan Perguruan Tinggi Negeri di Surabaya) Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 30

KEPUASAN KERJA PUSTAKAWAN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI MALANG Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 13

HUBUNGAN BURNOUT DENGAN KINERJA DI KALANGAN PUSTAKAWAN UNIVERSITAS INDONESIA Nur Akhmad Haitsam Al Badri 071311633048 Abstrak - HUBUNGAN BURNOUT DENGAN KINERJA di KALANGAN PUSTAKAWAN UNIVERSITAS INDONESIA Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 12