Modul Kepala Sekolah – Jenjang SMA
121
SUPLEMEN 3. PENGANTAR PENILAIAN HASIL BELAJAR
UNTUK KEPALA SEKOLAH
Safari, Fahmi, Bagus Hary Prakoso
Pada bulan Januari 2017, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia telah menetapkan Permendikbud No. 3 tahun 2017 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh
Pemerintah dan Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan. Walaupun tidak disebutkan secara nyata mengenai peranan kepala sekolah dalam penilaian hasil belajar
namun konsep penilaian, penyusunan kisi-kisi, dan penulisan butir soal perlu dikuasai. Keharusan tersebut terutama dilatarbelakangi ketetapan yang ada pada point-point
dalam Permendikbud No. 3 Tahun 2017 berikut ini:
1. Pasal 2 ayat 2: “Penilaian hasil belajar oleh Satuan Pendidikan dilakukan melalui US
dan USBN” 2. Pasal 11 a
yat 2: ”Kisi-kisi US disusun dan ditetapkan oleh masing-masing Satuan Pendidikan berdasarkan kriteria pencapaian standar kompetensi lulusan, standar isi,
dan kurikulum yang berlaku.” 3.
Pasal 12 ayat 1: “Satuan Pendidikan Formal menyusun naskah soal US berdasarkan kisi-
kisi US sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat 2.”
A. KONSEP PENILAIAN
1. Pengertian Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
mengukur pencapaian hasil belajar. Panduan Penilaian ini dibuat untuk pengembangan keprofesian pengawas sekolah dan kepala sekolah.
Dalam melaksanakan penilaian, pelaksana harus mengacu pada Standar Penilaian Pendidikan Mardapi dan Ghofur, 2004 yaitu kriteria
mengenai lingkup, tujuan, manfaat, prinsip, mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian yang digunakan sebagai dasar dalam penilaian hasil
pengembangan keprofesian.
Berkaitan dengan penilaian terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan.
a. Penilaian dilakukan secara terencana dan berkelanjutan. b. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut, berupa
program remedi bagi peserta ujian dengan pencapaian kompetensi di bawah standar ketuntasan. Hasil penilaian juga digunakan sebagai
umpan balik bagi pengawas sekolah dan kepala sekolah untuk memperbaiki kinerjanya, sehingga semua aspek yang meliputi konteks,
input,
proses, dan produk
KIPP dapat ditingkatkan dan
dapat dipertanggungjawabkan Stufflebeam dan Zhang, 2017.
Modul Kepala Sekolah – Jenjang SMA
122
2. Prinsip Penilaian Dalam melaksanakan penilaian, agar hasilnya dapat diterima oleh semua
pihak, penilaian harus merujuk kepada prinsip-prinsip penilaian. Berikut merupakan prinsip-prinsip penilaian.
a. Sahiih Agar penilaian sahih valid harus dilakukan berdasar pada data yang
mencerminkan kemampuan yang diukur. b. Objektif
Penilaian tidak dipengaruhi oleh subjektivitas penilai. Karena itu perlu dirumuskan pedoman penilaian rubrik sehingga dapat menyamakan
persepsi penilai dan meminimalisir subjektivitas.
c. Terpadu Penilaian merupakan proses untuk mengetahui apakah suatu
kompetensi telah tercapai? Kompetensi tersebut dicapai melalui serangkaian aktivitas dalam pengembangan profesi.
d. Terbuka Prosedur penilaian dan kriteria penilaian harus terbuka, jelas, dan
dapat diketahui oleh siapapun yang berkepentingan. e. Sistematis
Penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah yang baku,
f. Beracuan Kriteria
Penilaian ini menggunakan acuan kriteria. Artinya untuk menyatakan seorang yang dinilai telah kompeten atau belum dibandingkan
terhadap kriteria minimal yang ditetapkan.
g. Akuntabel Penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur,
maupun hasilnya. 3. Penilaian Kelas
Penilaian kelas merupakan suatu bentuk kegiatan guru yang terkait dengan pengambilan keputusan terhadap pencapaian kompetensi atau hasil belajar
peserta didik yang mengikuti proses pembelajaran tertentu. Oleh sebab itu penilaian kelas lebih merupakan proses pengumpulan dan penggunaan informasi
oleh guru untuk menilai hasil belajar peserta didik berdasarkan tahapan belajarnya. Berikut diuraikan model-model Penilaian Kelas dan Pemanfaatan
Hasil Ujian Puspendik, 2004.