Uji Multikolinearitas Uji Heteroskedastisitas

52 2. Nilai signifikan atau probabilitas 0,05 maka distribusi data adalah normal. Hasil dari uji normalitas dengan menggunakan tes Kolmogorov-Smirnov ditunjukkan oleh tabel 4.2 berikut : Tabel 4.2 Uji Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test CAR KA NIM BOPO ROE N 39 39 39 39 39 Normal Parameters a,b Mean .159333 .241738 .053982 .776826 .21292 1 Std. Deviation .037366 3 .1157543 .0175525 .0986167 .10581 10 Most Extreme Differences Absolute .131 .092 .165 .135 .109 Positive .131 .088 .165 .067 .109 Negative -.101 -.092 -.101 -.135 -.052 Kolmogorov-Smirnov Z .821 .577 1.031 .840 .680 Asymp. Sig. 2-tailed .511 .894 .238 .480 .744 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Diolah dengan SPSS, 2013 Dari tabel diatas, besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov antara lain 0,821; 0,577; 1,031; 0,84 dan 0,6 sedangkan nilai signifikansi antara lain 0,511; 0,894; 0,238; 0,48 dan 0,744 . Nilai-nilai ini lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi secara normal.

4.3.2 Uji Multikolinearitas

53 Untuk melihat ada tidaknya gejala multikolinearitas, peneliti melihat besaran korelasi antar variabel independen dan besarnya tingkat kolinearitas yang masih dapat ditolerir yaitu : tolerance 0,10 dan VIF Variance Inflation Factor 10. Uji multikolinearitas dengan melihat nilai tolerance dan VIF menunjukkan hasil seperti pada tabel 4.3 berikut: Tabel 4.3 Uji Multikolinearitas ������������ � Model Unstandardized Coefficients Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Tolerance VIF 1 Constant .541 .148 .001 CAR -1.682 .497 .002 .513 1.948 KA .105 .154 .500 .556 1.797 NIM 1.593 .896 .084 .716 1.397 BOPO -.221 .163 .183 .687 1.455 α Dependend Variable: ROE Sumber : Diolah dengan SPSS, 2013 Tabel 4.3 menunjukkan bahwa penelitian ini bebas dari adanya gejala multikolinearitas. Hal ini dapat dilihat dengan membandingkan nilai tolerance dan VIF. Masing-masing variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini memiliki nilai tolerance yang lebih besar dari 0,10. Untuk CAR memiliki nilai 54 tolerance 0,513; KA memiliki nilai tolerance 0,556; NIM memiliki nilai tolerance 0,716; BOPO memiliki nilai tolerance 0,687. Jika dilihat dari VIF, masing-masing variabel independen lebih kecil dari 10 yaitu CAR memiliki VIF 1,948; KA memiliki VIF 1,797; NIM memiliki VIF 1,397; BOPO memiliki VIF 1,455. Kesimpulan yang diperoleh adalah tidak terjadi gejala multikolinearitas dalam variabel independennya.

4.3.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk melihat apakah didalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Pengujian heteroskedastisitas pada penelitian ini menggunakan dasar analitis sebagai berikut : a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada akan membentuk pola tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. b. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka mengindikasikan tidak terjadi heteroskedastisitas. Hasil dari uji heteroskedastisitas dapat ditunjukan pada gambar 4.3 berikut ini : 55 Gambar 4.3 Grafik Scatterplot Dari grafik scatterplot diatas terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y tidak membentuk pola tertentu atau tidak teratur. Titik-titik yang menyebar menjauh dari titik-titik yang lain mengindikasikan bahwa adanya data observasi yang sangat berbeda dengan data penelitian lainnya. Maka dapat di simpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi ini sehingga model ini layak untuk digunakan untuk melihat pengaruh CAR, KA, NIM, BOPO terhadap profitabilitas perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI. 56

4.3.4 Uji Autokorelasi