23
b. Laporan Laba Rugi, menyajikan informasi mengenai seluruh hasil operasi
pendapatan dan beban yang dikeluarkan beban usaha dalam kegiatan selama periode tertentu dalam rangka memperoleh laba.
c. Laporan Perubahan Ekuitas, memberikan informasi mengenai perubahan jumlah modal pemilik dan sumber-sumber yang mengakibatkan perubahannya.
d. Laporan Arus Kas, menginformasikan perubahan dalam posisi keuangan sebagai akibat dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan selama periode yang
bersangkutan. e. Catatan atas Laporan Keuangan, menginformasikan kebijakan akuntansi yang
memperngaruhi posisi keuangan dari hasil keuangan bank.
2.1.3 Profitabilitas
Menurut Harahap 2011 : 304, Profitabilitas adalah “ukuran spesifik dari performance sebuah bank, dimana ia merupakan tujuan dari manajemen perusahaan
dengan memaksimalkan nilai dari para pemegang saham, optimalisasi dari berbagai tingkat return, dan minimalisasi risiko yang ada”. Profit yang diraih bank
merupakan cerminan kinerja sebuah bank dalam menjalankan bisnisnya. Nugroho 2012 : 17 menyatakan bahwa “profitabilitas adalah kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan laba dengan menggunakan aktiva atau modal yang dimilikinya”. Menjaga tingkat profitabilitas merupakan hal yang penting bagi bank
karena profitabilitas merupakan tujuan setiap bank.
24
“Tujuan analisis profitabilitas sebuah bank adalah untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank yang bersangkutan”
Kuncoro, 2002 : 548. Terdapat beberapa cara untuk mengukur tingkat profitabilitas perusahaan perbankan, salah satunya dengan menggunakan rasio
Return on Equity ROE.
ROE =
��� ������ ����� ������
ROE menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam mengelola modal yang tersedia untuk mendapatkan net income. “Semakin tinggi ROE semakin baik,
berarti dividen yang dibagikan atau ditanamkan kembali sebagai retained earning juga semakin besar” Harahap, 2005.
Menurut Permatasari 2012 : 36, ROE merupakan titik awal yang baik dalam analisis kondisi keuangan bank karena alasan berikut :
a. Jika ROE suatu bank relatif rendah dibandingkan dengan bank lain, ROE akan cenderung mengurangi akses bank dalam memperoleh modal baru yang mungkin
akan digunakan dalam memperluas atau mempertahankan posisi kompetitif di pasar.
b. ROE yang rendah akan membatasi pertumbuhan bank karena peraturan BI mengharuskan aset menjadi jumlah tertentu dari modal ekuitas.
c. ROE dapat dibagi menjadi bagian-bagian yang membantu untuk mengidentifikasi tren dalam kinerja bank.
Ekuitas terdiri dari dua komponen penting yaitu modal setoran paid-in capital dan laba ditahan retained earnings. Modal setoran terdiri dari modal
saham capital stock, tambahan modal disetor additional paid-in capital dan
25
komponen lain yang merefleksikan transaksi pemilik, misalnya saham treasury dan modal donasi.
2.1.4 Rasio Keuangan Bank