99
4.4.2. Arahan Pengembangan Sarana Prasarana Wilayah
Kawasan Barat jika dilihat sebagai satu kesatuan wilayah, maka analisisnya merupakan gabungan dari tiga kecamatan yang ada di sana,
dibandingkan dengan kecamatan-kecamatan lain yang ada di Kabupaten Bangka. Analisis Skalogram yang berdasarkan ketersediaan fasilitas menempatkan Puding
Besar dan Bakam sebagai kecamatan terbelakang, sedangkan Mendo Barat berada diurutan kelima. Peningkatan jumlah fasilitas sesuai dengan potensi wilayah
sangat penting dilakukan. Sebagai wilayah yang diproyeksikan guna lahannya untuk perkebunan sawit rakyat, Bakam dan Puding Besar membutuhkan
penambahan sarana dan prasarana pendukung guna mencapai kesejahteraan masyarakat.
Peningkatan fasilitas akan berpengaruh terhadap penduduk dan kemajuan wilayah. Hal ini akan berakibat meningkatnya wilayah pengaruh kecamatan
Bakam dan Puding Besar dan menurunnya beban wilayah yang berhirarki lebih tinggi. Guna mempercepat laju pertumbuhan, maka kerangka pemikiran trickle
down effects yang berkeyakinan bahwa pembangunan yang terpusat di satu tempat
akan menghasilkan efek menetes ke bawah perlu dikaji lagi mengingat kesenjangan yang sangat besar antara nilai hirarki Sungailiat dan Belinyu dengan
kecamatan yang dilayaninya. Menurut John Freedman dan Cleyde Wever dalam Ghalib 2005 : 77
suatu wilayah dapat digolongkan sebagai kota berdasarkan kondisi sarana prasarana
pelayanan umum.
Budihardjo dan Djoko Sujarto 1999:14 mengungkapkan permasalahan kota di Indonesia tidak dapat dipecahkan dengan
100
pola berfikir dan bertindak secara tradisional dan konvensional, tetapi harus dengan pola berfikir yang kreatif, inovatif, dan sarat dengan gagasan segar.
Melihat kondisi potensi sumber daya alam yang dimiliki oleh kawasan barat begitu besar, maka hitung-hitungan finansial dapat dilakukan untuk
menjastifikasi pembangunan infrastruktur, komunikasi, fasilitas sosial ekonomi yang lebih baik dan tidak hanya berorientasi pada jumlah penduduk saja, tetapi
berdasarkan potensi sumber daya. Infrastruktur sosial ekonomi perlu mendapat perhatian untuk mengurangi kesenjangan antar wilayah Hamid. ed., 200.
Strategi pengembangan prasarana wilayah sebaiknya didasarkan pada kondisi wilayah, potensi, dan kepentingan wilayah guna mendukung sistem
kegiatan ekonomi dan permukiman. Pengembangan sistem prasarana wilayah diprioritaskan pada prasarana transportasi serta prasarana lainnya. Strategi
pengembangan prasarana tersebut berupa pengembangan prasarana jalan, energi, telekomunikasi, dan pengairan guna mendukung sistem kegiatan. Pengembangan
prasarana sosial ekonomi ditujukan guna memantapkanmembentuk sistem pusat- pusat permukiman wilayah. Kawasan barat Bangka terletak dijalur utama Pangkal
Pinang – Mentok, dan masih membutuhkan peningkatan jalan di wilayah yang ada di sebelah barat. Pengembangan kawasan barat ini perlu dipertimbangkan untuk
mengurangi kesenjangan ekonomi dan prasarana wilayah. Seperti uraian sebelumnya pengembangan wilayah merupakan upaya untuk
memacu perkembangan sosial ekonomi, mengurangi kesenjangan antar wilayah, dan menjaga kelestarian lingkungan hidup pada suatu wilayah. Kebijakan yang
diberlakukan Pemerintah Kabupaten Bangka terhadap kecamatan-kecamatan di
101
kawasan barat Kabupaten Bangka adalah menjadikan Kecamatan Bakam dan Puding Besar sebagai sentra sawit rakyat sementara Mendo Barat sebagai
daerah yang berbasis agribisnis.
4.4.3. Arahan Pengembangan Sektor Usaha