25
BAB II KAJIAN STRATEGI PENGEMBANGAN WILAYAH
2.1. Pengembangan Wilayah
Wilayah menurut kamus didefinisikan sebagai ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait padanya yang batas dan
sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administrasi dan atau aspek fungsionalnya UU no. 24 tahun 1992 pasal 1. Jayadinata 2000:13
mengemukakan wilayah dari sudut geografi merupakan kesatuan alam yang homogen dengan masyarakat serta kebudayaannya yang serba sama serta
mempunyai ciri yang khas. Wilayah nodal atau wilayah polarisasi secara fungsional mempunyai
ketergantungan antara pusat dan wilayah belakangnya sedangkan wilayah perencanaan dibuat atas dasar kedekatan, saling terkait secara logis, dan
merupakan kesatuan pengambilan keputusan ekonomi. Ghalib, 2005 Pengembangan Wilayah menurut Syarifuddin Akil 2003 adalah
rangkaian upaya untuk mewujudkan keterpaduan dalam penggunaan berbagai sumber daya, merekatkan dan menyeimbangkan pengembangan nasional dan
kesatuan wilayah nasional, meningkatkan keserasian antar kawasan, keterpaduan antar sektor pengembangan melalui proses penataan ruang dalam rangka
pencapaian tujuan pengembangan berkelanjutan dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pengembangan kawasan bertujuan menjembatani dan memperkecil
26
ketimpangan di suatu kawasan. Zona-zona pengembangan, kawasan konservasi, dan wilayah-wilayah di sekitar perbatasan dengan kota perlu divisikan sesuai
dengan karakteristik lingkungannya Hamid, 2001 : 101. Hal ini diperlukan karena kondisi sosial ekonomi dan budaya yang berbeda dan harus disesuaikan
dengan kondisi, potensi dan permasalahan wilayah Ambardi, 2002:47. Pengembangan wilayah merupakan upaya memadukan secara harmonis
sumber daya alam, manusia, dan teknologi dengan memperhitungkan daya tampung lingkungan yang semuanya disebut memberdayakan masyarakat.
Pengembangan harus diartikan sebagai keinginan mendapatkan perbaikan, serta kemampuan untuk merealisasikannya dan lebih merupakan motivasi dan
pengetahuan dari pada kekayaan. Alkadri, 2001:4. Sasarannya adalah peningkatan kualitas hidup dan memperbesar pengaruhnya terhadap proses-proses
yang mempengaruhi kehidupannya Suharto, 2005 :38. Eksploitasi SDA perlu diiringi dengan penataan kawasan lindung dan ekologi. Hamid.ed. 2001.
Pengembangan wilayah merupakan upaya untuk memacu perkembangan sosial ekonomi, mengurangi kesenjangan antar wilayah, kemiskinan, dan menjaga
kelestarian lingkungan hidup pada suatu wilayah Nurzaman, 2002:17. Pengembangan wilayah sangat berorientasi pada issues permasalahan pokok
wilayah secara saling terkait, sementara pengembangan sektoral bertujuan untuk mengembangkan sektor tanpa terlalu memperhatikan kaitannya dengan sektor-
sektor lain. Ambardi, 2002 : 47. Konsep dasar pengembangan wilayah ke depan adalah konsep untuk menciptakan sinkronisasi perkembangan antar wilayah yang
melihat kota dan hinterlandnya dalam mekanisme pengembangan wilayah guna menjembatani kesenjangan antar kota, kota desa, pusat pertumbuhan dan
27
hinterland nya, serta bagaimana mengoptimalkan pemanfaatan ruang dan
sumber daya wilayah. Pengembangan wilayah juga mengalami perkembangan, mulai dari konsep
top down , buttom up, konsep pembangunan berkelanjutan sustainable
development , dan akhirnya melahirkan konsep yang menekankan pada
keterpaduan analisis-analisis wilayah yang disebut regional science Teori Isard dan karena cenderung dipengaruhi oleh sistem yang berlaku, maka di Indonesia
berkembang konsep Satuan Wilayah Pengembangan SWP yang bertumpu pada teori market area dari Losch, dan suatu wilayah mengalami perkembangan jika
terdapat aliran investasi, barang, dan jasa Ambardi ed., 2002 :56. Pengembangan wilayah yang dikemukakan oleh Poernomosidi Hadjisarosa
adalah menggunakan pendekatan satuan wilayah pengembangan SWP. Pendekatan ini mensyaratkan bahwa setiap SWP harus didukung oleh kota-kota
yang berhirarki pada satu satuan wilayah. Penentuan SWP didasarkan pada beberapa hal Ambardi, ed. 2002 : 55 antara lain adanya kegiatan perdagangan
antar wilayah yang intensif, spesialisasi wilayah, adanya aliran masuk investasi, barang, dan jasa, sumber daya alam dan manusia, jangkauan aliran barang dan
jasa , prasarana angkutan, simpul node jasa distribusi. Gambar 2.1.
2.2. Struktur Ruang Wilayah