Tata Ruang Kabupaten Bangka

51 Jasa perbankan, asuransi, dan penyewaan bangunan, berpotensi untuk dikembangkan menjadi usaha yang menguntungkan investor sebab menunjukkan peningkatan dari 53 milyar rupiah 2000 menjadi 77 milyar pada tahun 2004. Bangka memiliki potensi wisata pegunungan dan pantai. Dukungan pemerintah Bangka sangat tinggi dengan ditetapkannya pariwisata sebagai sektor unggulan. Potensi agrowisata di perkebunan lada, nanas, dan sawit serta keunikan budaya, atraksi, olah raga air dengan keindahan terumbu karang, dan sejarah.

3.1.5. Tata Ruang Kabupaten Bangka

Tata ruang Kabupaten Bangka membagi kawasan barat menjadi 2 wilayah pengembangan WP, yaitu WP Sungailiat Puding Besar dan Mendo Barat dan WP Belinyu Bakam. Pemanfaatan ruang di Kabupaten Bangka Tabel III.6 dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal seperti perubahan arah geografis pemasaran, adanya paradigma baru pembangunan, kebijakan menuju perluasan otonomi, serta pesatnya kemajuan teknologi dan faktor-faktor internal seperti perubahan batas administrasi, ketidakseimbangan pertumbuhan antar wilayah di kabupaten Bangka, serta pelestarian lingkungan hidup. Kabupaten Bangka memiliki sumber daya berupa hutan, air, mineral, pesisir dan kelautan, wisata. Kawasan budidaya pertanian dan non pertanian yang dibatasi oleh kawasan lindung masih tersebar di seluruh wilayah. Kegiatan ekonomi masih bertumpu pada sektor primer pertanian dan pertambangan serta sektor sekunder khususnya sektor industri. 52 Tabel III.6. Kebijakan Pemanfaatan Ruang Kabupaten Bangka No Kecamatan Kebijakan Pemanfaatan Ruang 1 Sungailiat Kota Pariwisata, Pendidikan 2 Belinyu Kota Pariwisata, Industri, Perikanan 3 Merawang Pariwisata berbasis agribisnis 4 Pemali Pariwisata dan Pendidikan 5 Riau Silip Perkebunan sawit rakyat 6 Mendo Barat Daerah berbasis agribisnis 7 Puding Besar Perkebunan sawit rakyat 8 Bakam Perkebunan sawit rakyat Sumber: Bapeda Bangka 2006 Strategi pengembangan tata ruang Kabupaten Bangka meliputi strategi pengembangan pusat pelayanan kota Sungailiat dan Belinyu serta pusat pertumbuhan sekunder; pemanfaatan ruang untuk aktifitas kawasan lindung dan budidaya; prasarana wilayah; kawasan prioritas berdasarkan kondisi, potensi dan kepentingan wilayah. Sumber : Pemda Bangka 2006 Gambar 3.1. Hutan di Kabupaten Bangka Kawasan budidaya Kabupaten Bangka disajikan dalam gambar 3.2 berikut: PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER PEMBANGUNAN WILAYAH DAN KOTA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2006 TESIS ARAHAN PENGEMBANGAN KAWASAN BARAT KABUPATEN BANGKA UTARA SUMBER : BAPEDA BANGKA NO. HALAMAN : 53 NO. GAMBAR : 3.2 SKALA 1 : 175.000 PETA KAWASAN BUDIDAYA LEGENDA 54 3.2. Kajian Umum Kawasan Barat Kabupaten Bangka 3.2.1. Penduduk dan Wilayah